Keesokan harinya cuaca sedikit mendung, tak ingin bergerak dari tempat tidur. Sebuah kenyamanan yang indah:). Tapi bagaimana lagi hari ini harus sekolah karena ada ulangan.
Setibanya di sekolah ia tak sengaja menabrak seseorang dan melihat kertas yang jatuh dari saku nya. Semua orang berlarian hujan turun dengan deras jadi orang berlari menuju kelas. Ehh seperti kertas yang aku cari. Ya! itu kertas nya tidak salah lagi.
Saat mita melihat orang itu, ia mengibaskan rambutnya, seketika tatapan. Mita yang terpesona melihatnya, rambut basah terkena hujan lalu mengibaskan didepan mita sangat keren.
Omygat apaan ini, makhluk yang indah
Baper sendiri. Itu adalah Revo Leonard si anak cool. Revo yang melihat mita didepannya sedikit kaget.
"Eh maaf" ucap revo yang melihat mita yang sedikit basah karena ibasan rambut revo
"Nggak papa, mau nanya boleh?"
"Nggak boleh, lain kali hati-hati kalo jalan"
"Tau kali aku bukan anak kecil yang harus dikasih tau"
"Oh ya"
Pen ditampol ni orang
"Mau nanya"
"Apa?" ucap revo dingin
"Itu kertas yang jatuh dari saku kamu punya siapa?"
"Darii ehh punya aku"
"Nggak bohong?"
"Kenapa?"
"Itu kertas mirip yang aku temukan di pantai dan sempat hilang di kelas"
"Kok tau"
"Eh berarti itu punya?"
"Kepo"
"Orang serius kamu dapat dari mana kertas itu?"
"Emang kenapa sih penasaran amat"
"Yaudah lah percuma ngomong sama cowok bertubuh dingin, bye!"
Revo dan mita masih bergelut penasaran yang mengelilingi otaknya. Saat jam istirahat mengejutkan banyak siswa terutama sahabat mita. Apa maksud ini? mita gangguan jiwa? Kalian tau kah? Mita iya mita mengajak revo ke kantin. Yang awalnya ogah kenalan, melirik pun tak pernah sedikitpun, sekarang?
Duh gimana sih mita ini
Kemaren nggak mau kenalan eh sekarang
Mimpi apa ini?
Duh kek nya bakal ada pajakan nih
Begitulah kata seluruh siswa yang melihat mereka.
"Revo mau jajan gak?"
"SKSD tau!" (Sok Kenal Sok Dekat)
"Is orang ngajak juga"
" Ehh mita sini sebentar" panggil viya
"Apa?"
"Ngapain kek gitu katanya ogah kenalan, ehh hukum alam berlaku yah"
"Paansih gajelas banget"
"Trus ngapain dekat-dekat ngajak ke kantin lagi, mau jadi perhatian orang? atau kamu suka ha? ha?" ucap viya menggoda sambil mencoel dagu mita
"Iss nggak ada"
"Kita aja nggak diajak sama kamu jahat"
"Iya jahat" sambung lizara
"Bukan gitu aku tu, ehh nggak ada nggak ada, cuman pengen temenan aja" ucap mita gugup
"Kamu apa? kasih tau nggak kan kita sahabat kamu"
"Kalo enggak kamu bukan sahabat kami"
"Iya iya aku tu sebenarnya ada maksud dekatin revo, ia punya kertas itu aku pengen nyelidiki"
"Kertas yang mana? yang hilang itu?
"Iya kertas itu ada di dia pagi tadi aku nggak sengaja ketabrak dia, itu puisi yang aku bikin untuk sahabat kecil ku dulu. Waktu itu aku nemukan di pantai dan anehnya tiba-tiba hilang dikelas kemudian ada di revo"
"Trus mau ngapain?"
"Kamu tanya langsung aja"
"Udah aku tanya tapi dia jawab dengan gugup. Dia aneh dalam pengucapan yang keluar dari bibirnya"
"Mau nyelidiki?"
"Yaudah aku dan viya hanya bisa mendukungmu dari belakang hwaiting!"
"Haha iya makasih"
Selama beberapa bulan ini mita terus berusaha mendekati revo, tapi selalu ditolak dengan mulut revo yang diam-diam menusuk hati. Dasar cowok dingin! jika bukan karena kertas itu huhh!
Bantu vote dan follow gaes makasih🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pandangan Kedua🖤 [SLOW UPDATE]
RomanceJatuh cinta? Mita tak pernah bercampur tangan dengan urusan itu, yang dia tahu hanya puisi puisi dan puisi. Sampai tiba saatnya mereka dipertemukan pandangan pertama dan bertatap lagi pada pandangan kedua dibawah gedung saat hujan. Tapi ada kesalah...