Hanya titik yang dapat menghentikan kalimat tidak dengan kata dusta
-MA-Ini kelima kalinya Revo meminta maaf dan ingin memberi penjelasan, tapi tidak sekalipun mita menanggapi hal itu malah ia pergi seakan angin lewat.
Mereka kembali seperti awal lagi, seperti orang asing yang tak ingin tahu tapi tau namanya. Apakah mita masih bersedih? jawabannya adalah iya. Mita bahkan menulis puisi tentang kejadian iniOrang yang kupercaya
Hadir membahagiakan
Hilang tanpa arah
Nyata seperti tak nyata
Ada seperti hilang
Percaya itu musnah
Dengan sekali kebohongan besarSadis begitulah puisi mita yang membikin orang takut akan kebohongan.
Sahabatnya selalu berusaha menghibur, kadang berhasil kadang tambah sedih."Mita sudah dong jangan sedih terus, Revo pengen jelasi yang sebenarnya kamu nggak mau" ucap Lizara
"Iya aku yakin Revo nggak salah, mungkin ada kesalahpahaman" yakin Viya
"Kalo dia gak salah kenapa puisi itu ada dengannya dan dia ada di TKP"
"Makanya kamu dengarin penjelasan Revo, sekali saja"
"Entahlah aku pikirkan nanti" ucap Mita sambil menundukkan kepala di meja
Sebenarnya Mita ingin mendengar penjelasan Revo. Ia rindu suara yang kini jarang ia dengar ingin sekali rasanya. Rasa ego yang selalu muncul hingga tak memperbolehkan seseorang untuk klarifikasi.
Sudah tiga bulan sejak kejadian tersebut. Mita bisa sedikit menerima kepergian Orna. Aneh dengan cowok ini, kemana pergi si revo selama 3 hari? apa kabarnya? eh kok jadi mikirin dia huft.
Keesokan harinya revo masuk, mereka berpapasan di depan pintu kelas. Entah ada angin apa mulut ini langsung berkata didepannya."Eh kamu kemana aja 3 hari, khawatir tau!"
"Khawatir? kamu udah maafin aku?"
Eh mulut ni ngerocos aja bikin malu
"Kenapa diam?"
"Aku cuman nanya, siapa yang bilang aku maafkan kamu" ucap Mita gugup dan memlaingkan mukanya
"Aku sakit, pasti sepi kan nggak ada aku" goda Revo sedikit senyuman yang bisa melelehkan semua orang
"Malahan aku tenang nggak ada yang namanya Revo"
"Mit" Revo sedikit mulai serius
"Hm"
"Aku pengen jelasi yang sebenarnya"
"Ya"
"Jadi gini, aku waktu itu nggak sengaja lewat di TKP karena aku kasihan aku bawa dia ke rumah sakit.Aku lihat ada kertas dibawah badannya jadi aku ambil.Setelah sampai di rumah sakit aku tungguin sampai ia sadar, terus waktu dia sadar aku pengen balikkin kertas itu, tapi ia bilang tolong kasih ke orang yang inisialnya MA,ya aku nggak tau, tapi katanya tinggal di dekat jalan mawar no.12"
"Trus?"
"Pas aku belum jawab, dia tiba-tiba gejang-gejang langsung aku panggil dokter dan dia meninggal" ucap Revo sambil sedikit menunduk
"Trus kenapa kamu nggak anterin?!"
"Aku dapat telepon dari papa untuk pindah sekarang, karena udah telat. Terpaksa aku nunggu 2 tahun untuk balik kesini. Aku suka puisinya"
"Haha jahat kamu" Mita ngeluarin air mata
"Mit, antara awan dan langit
akan ada yang indah
diantara waktu yang datang
selalu ada kenangan yang tertinggal
Jangan sedih terus ya maafin aku" ucap Revo spontan sambil menepuk bahu Mita dengan lembut."Makasih ya, maafin aku juga atas kesalahpahaman selama ini, aku suka kata-kata yang kamu ucap:)"
Maaf kalo ada typo gaes, nanti bakal jarang up soalnya banyak tugas:)
Vote dan follow makasih🖤

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pandangan Kedua🖤 [SLOW UPDATE]
RomansaJatuh cinta? Mita tak pernah bercampur tangan dengan urusan itu, yang dia tahu hanya puisi puisi dan puisi. Sampai tiba saatnya mereka dipertemukan pandangan pertama dan bertatap lagi pada pandangan kedua dibawah gedung saat hujan. Tapi ada kesalah...