Part 7

34 16 0
                                    

Selamat membaca🖤

Pagi yang cerah mengawali hari, semenjak hari kemarin mita masih memikirkan suara Revo yang indah hingga kini.
Ku buka jendela kamar melihat ombak yang mengkuliti tubuhnya dengan kencang, ditambah angin sejuk pagi yang membuat semangat.

"Mita bangun, lihat udah jam berapa tu" teriak mama dari luar

Mita tak sadar sekarang sudah jam berapa 15 menit lagi sudah terlambat.

"Iyaa maaa"

"Duhh nggk ush mandi cuci muka aja dah"

Mita keluar dari kamar langsung berpamitan dan berlarian mengambil sepeda nya lalu pergi.

|Revo POV|

Bunyi alarm membangunkan revo, ia sangat terkejut sekarang udah jam berapa 10 menit lagi. Langsung meloncat dari tempat tidur lalu pergi cuci muka dan tidak pakai mandi sangking tak ingin terlambat.

"Ma revo pergi dulu"

"Duh anak ini belum lagi sarapan, iya hati-hati"

Aku bergegas mengambil mobil, karena motor ku lagi di bengkel:)

|Normal|

Setiba mita di sekolah pagar sudah di tutup, alhasil harus menunggu di luar pagar atau pergi bolos. Tenang mita tak ingin menjadi anak nakal.
Ternyata revo juga terlambat, sangat malu untuk diakui ini hari pertama ia terlambat.

"Eh terlambat juga kamu"

"Siapa ya?"

"Dih udah terlambat songong pula"

"Trus"

"Kenapa terlambat"

"Apa urusan sama kamu?"

"Nanya aja"

"Trus kenapa terlambat juga?"

"Mikirin ka.."
"Ehh mikirin Kalisa si pembuat puisi"

Mita terpaksa bohong mana ada pembuat puisi yang bernama Kalisa, ia takut ketahuan sedang memikirkan suara dari Revo.

"Oh"

Suasana hening hanya terdengar suara burung yang bernyanyi, daun yang gugur satu per satu, hingga aku tersadar ia sedang melihat ku dari jarak yang bisa di hitung.

"Kenapa lihat-lihat"

"Siapa yang lihat kamu!"

"Itu tadi"

"Kamu bisa puisi?"

"Iya, kenapa?"

"Suka sejak?"

"Sejak sd aku menyukai puisi, dengan menulis puisi aku lega setelah mengalami beberapa kejadian yang bercampur aduk. Itulah mengapa aku bikin puisi harus ada inspirasi"

"Oh itu prinsip kamu bikin puisi harus ada inspirasi?"

"Iya ini prinsipku, eh jadi curhat, kenapa nanya?"

"Nggak papa, aku juga mau belajar puisi"

"Boleh tu aku ajari mau?"

"Emang mau?"

"Mau lah, oke sekarang kita sepakat"

Eh kok dia mau belajar puisi ya, apa bersangkut dengan kertas itu? hm perlu di selidiki

Beberapa menit menunggu diluar akhirnya pak satpam membuka pagar untuk mereka masuk.

"Lain kali jangan terlambat lagi kalian"

"Baik pak" balas mereka kompak

Beriringan ke kelas hingga mencuri perhatian seluruh siswa. Mata hanya menuju kepada mereka.

Sepasang mata yang berpikiran negatif.







Bantu vote dan follow makasih🖤

Cinta Pandangan Kedua🖤 [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang