Kebahagiaan yang perlahan muncul dan berharap tak kan pudar.
"Eh mit traktir dong" goda Lizara yang diangguki semuanya. Lumayan Mita dapat piagam dan uang.
"Iya tenang aja, yok kita makan chicken" seru Mita sambil berteriak.
Mereka pergi ke restoran terdekat yang paling enak. Mita baru ingat ia harus kasih tau Revo tentang kemenangannya.
Baru memegang hp otaknya mencerna untuk apa aku kasih tau secepat ini? Emangnya dia siapa? Kebiasaan Mita ini. Selang beberapa menit pujaan yang ditunggu..eh pujaan? Dia nelfon juga, ya cowok yang mempunyai sikap dingin itu.
"Hai, gimana? Menang?" Sapa dari jauh lewat telfon yang membuat senyum ini makin lebar.
"Menang dongg, makasih ya udah support aku"
"Menang juga dong dihati aku"
"...Paansih" mereka pada ngeliatin gue yang pen senyum tapi ditahan.
Rasanya pengen teriak sekencang mungkin.
"Hehe lagi dimana? Kok agak berisik"
"Lagi traktir mereka makan"
"Aku nggak?"
"Nanti ya tunggu kamu pulang ke indo"
"Iya deh, makan dulu sana aku mau ke kelas"
Tut Tut telepon terputus.
*******
Beberapa tahun berlalu ujian kelulusan akan dimulai dalam beberapa hari lagi. Panik, sedih itu lah yang dirasakan.
Berbeda dengan Revo yang terlihat santai, tak sedikit pun menunjukkan kecemasan. Baginya ujian ya ujian tak perlu untuk ditakuti. Sombong...
Beberapa hari ini Revo jarang menghubunginya. Mungkin Revo sedang sibuk belajar untuk masuk ke universitas keinginannya.
Ataupun dia punya cewek? Duhh napa aku berfikir kek gitu.
Tibalah hari ini, ruang ujianku nomor 2. Kertas ujian dibagikan dan memulai doa untuk memperlancar ujian ini.
Selang beberapa jam ujian telah selesai.
"Kalian tadi lihat kan gambar yang no 25 itu, gak jelas mukanya sedih jadinya"
"Alay, tapi emang iya sih mukanya gak jelas dan mirip sama Lizara yang selalu nahan sabar😂" mereka tau omongan itu hanya lelucon untuk mencairkan suasana yang masih tegang setelah ujian. Just kidding.
Aku penasaran bagaimana ujian Revo disana, jadi aku pengen ngecek sosmednya. Ehh tumben Revo bikin snap dan isinya boomerang dia dengan cewek terlihat sangat akrab. Srett hati Mita terasa tergores dengan mudah. Ada apa ini? Kok sakit rasanya, apa aku cemburu? Huh cemburu?.
"Kenapa mit kok cemberut?"
"Nih liat" ucapnya sambil menunjuk hp.
"Terus kenapa? Cemburu?"
"Cemburu? Paan gak ada" elak Mita sambil pergi dari tempat mereka.
Minggu ke Minggu Revo tak pernah menghubungi Mita. Sepertinya benar Revo udah punya cewek.
Ya aku cinta sama dia, mungkin itu berawal dari kejadian hujan dan tanpa aku sadari. Bahkan saat acara kelulusan Mita, Revo tak mengucapinya. Tiba-tiba hp Mita bergetar dan yang nelfon.. Revo.
"Selamat ya mit atas lulusnya kamu, maaf aku telat ngucapinya"
"Ya makasih"
"Kenapa ada masalah kok suaranya lesu"
"Gak ada, udah ya aku mau pergi"
"Kamu kenapa? Marah?"
"Nggak udah ya"
Seharusnya aku nggak bilang begitu, masih untung dia nelfon. Seharusnya aku nanya dia kuliah dimana dan gimana keadaannya. Hiks aku nyesal..

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pandangan Kedua🖤 [SLOW UPDATE]
RomanceJatuh cinta? Mita tak pernah bercampur tangan dengan urusan itu, yang dia tahu hanya puisi puisi dan puisi. Sampai tiba saatnya mereka dipertemukan pandangan pertama dan bertatap lagi pada pandangan kedua dibawah gedung saat hujan. Tapi ada kesalah...