Rasa yang perlahan muncul, senyum yang mulai terukir atas namamuMereka kembali seperti dulu, tertawa, tersenyum. Teman sekelasnya hanya bisa menggelengkan kepala, aneh 2 remaja ini. Sikap maupun sifat terasa sedikit berbeda. Mita yang awalnya mendekati Revo dengan maksud tertentu kini perasaannya berbeda, entahlah.
"Hai nanti jalan yuk"
"Males" ucap aku dengan menjulur lidah
"Aku gigit nanti lidah mu ahaha"
"Sadiss"
"Mau nggak?"
"Iyaa"
"Duh cantik banget" ucapnya memelankan suara
"Bilang apa tu?"
"Nggak ada"
Kembali ke kursi masing-masing, entah kenapa Mita ingin membuat puisi untuk seseorang yang ia suka. Ia menulis kata demi kata lalu memasukkan kedalam amplop. Tunggu waktu yang tepat untuk memberinya. Masa remaja sangat menyulitkan, sangat banyak kenangan.
Pulang sekolah mereka bergegas ke parkiran menaiki motor kesayangan Revo dan beranjak pergi. Selama dijalan membahas hal yang membuat tertawa satu sama lain. Tak terasa sudah sampai diparkiran.
"Rev jangan bikin ketawa terus dong, sakit perut aku"
"Ye siapa suruh ketawa, tutup telinga kalo mau"
"Oke aku tutup telinga"
Mita Mita sebegitunya terhadap Revo. Revo mengajak bicara pun ditutup telinganya, padahal kan cuman bercanda, baperan banget.
"Udah dong Mit buka telinganya"
"Apa? gak dengar"
"Kalo kamu gak buka bakal aku buka paksa, aku hitung yah 1 2 .."
"Lariii"
"Mita jangan lari sini kamu, kalo kamu ketangkep aku jadikan kamu pacar"
"Tangkap kalo bisa" sempat kaget, Mita langsung mengalihkan
"Eh maksudnya aku peluk kamu"
"Iya iya aku berhenti, nih dah kan ayo peluk"
"Dih nggak mau, berharap banget"
"Nggak ah! cuman bercanda cowok cuek"
Hari itu adalah hari terbahagia sepanjang masa, makan, main capit boneka, belanja, tercampur dalam emosional, tak kan terlupakan.
Kemana nih mikel? kok jarang muncul, ini kan saat berbahagia. Tenang Mikel ada hanya tak dimunculkan, ia sangat sibuk dengan Viya.
*Sebenarnya mager nulis Mikel si:)*
-author-Lizara gimana kabarnya? kan dia suka sama Revo. Jangan salah gaes suka bukan berarti cinta, Lizara hanya mengagumi tidak lebih, nanti ada yang cemburu lagi, You know lah.
Satu pesan masuk di hp mita "Cowok Cuek" siapa lagi kalo bukan Revo. Katanya ingin menuliskan puisi untuk mita, apakah harus dikasih lewat chat atau besok secara langsung? Tentu saja Mita lebih suka secara langsung dengan begitu sangat senang memuji karya orang. Sangking semangatnya membalas chat Revo, ia tak sengaja menekan vc. Mita tetap tak sadar karena hp itu ada disebelahnya. Seketika Mita kaget saat ada suara orang bertanya, haduh kok baru sadar bego Mita.
"Hehe maaf Revo aku nggak sengaja tepencet, maaf" katanya gugup menggigit kuku
"Masa?"
"Tadi aku gatau bisa tepencet, baru sadar waktu kamu ngeluarin suara"
"Ehh besok ada acara nggak?" lanjut mita
"Kayaknya nggak ada, kenapa?"
"Temenin makan mau? sekalian tunjukin puisi yang kamu bikin"
"Y"
Singkat, padat dan jelas ucapannya. Cuek yang tak bisa dihindari.Kadang keterlaluan, perlahan mulai terbuka dengan mita terasa perasaan senang dan nyaman. Malu untuk diucapkan perasaan yang begitu aneh.
Seperti tali untuk menghubungkannya perlu api yang melekat.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pandangan Kedua🖤 [SLOW UPDATE]
RomanceJatuh cinta? Mita tak pernah bercampur tangan dengan urusan itu, yang dia tahu hanya puisi puisi dan puisi. Sampai tiba saatnya mereka dipertemukan pandangan pertama dan bertatap lagi pada pandangan kedua dibawah gedung saat hujan. Tapi ada kesalah...