Part 25

390 29 1
                                    

"Terimakasih telah memberikan warna di kehidupan ku
Dan
Aku berharap itu akan terjadi di sepanjang
Hidupku"

*AXEL PRANATA SIARAKA*
(Gloryasrg124)


"Silahkan duduk pak buk."suruh pak Hendra selaku kepala sekolah.

Sekarang mereka duduk di sofa.

"BAGAIMANA INI BISA TERJADI,ANAK SAYA SUDAH HAMPIR MATI DI RUMAH SAKIT,"Marah Tomi ayah dari Delon.

"SAYA TIDAK MAU TAU YA,ANAK INI HARUS DI KELUARKAN DARI SEKOLAH INI,"lanjut nya dengan amarah yang sudah memuncak.

Axel hanya menatap nya dengan sinis dan bersmirk seolah ia sedang mengejek orang tua Delon itu.

"Liat anak itu tidak sopan,dia malah menatap saya sinis,"tunjuknya kepada Axel.

Axel pun gerem dan ia berdiri.

"PAK !!BISA TIDAK,NGGAK USAH NUNJUK-NUNJUK SAYA,BIAR BAPAK TAU YA ANAK BAPAK YANG DISINI SALAH,"bentak nya dan membuat semua yang ada di ruang itu terkejut apalagi dengan orang tua Delon.

Joana ibunya Axel pun berdiri dan menenangkan Axel.

"Udah nak ,kamu sabar dulu,"

"LEPASKAN!!"Bentaknya.

Emosi nya sekarang sudah kembali seperti dikantin tadi.

Dia mengebrak meja kepala sekolah itu.

BRUKK..

"BIAR KALIAN TAU ANAK KALIAN YANG SUDAH MENGOLOK-OLOK KAN SAYA DI DEPAN UMUM,SAYA SUDAH DIAM TAPI APA,DIA MALAH MEMANCING SAYA UNTUK MENGHABISI NYA,KALO BUKAN KARENA PEREMPUAN YANG SAYA CINTAI,SAYA TIDAK AKAN MEMBIARKAN ANAK KALIAN HIDUP DIDUNIA INI,"ujarnya dengan penuh penekanan.

"DAN KALIAN MENYURUH SAYA BUAT KELUAR DARI SEKOLAH INI.....,"ia memberhentikan kata-kata nya dan tertawa sinis.

"KALIAN PIKIR SAYA TAKUT DI KELUARKAN,MALAHAN SAYA SANGAT BERTERIMAKASIH,KARENA SAYA BISA BEBAS DARI SEKOLAH YANG ADA ANAK KALIANNYA,"

"JAGA OMONGAN KAMU YA ANAK KURANG AJAR,"teriak Tomi ,istri Tomi pun berdiri sambil menenangkan sang suami.

"Hahahaha,pantas saja anak kalian jadi seperti itu,orang tua nya saja tidak berpendidikan seperti kalian,"ucap Axel dengan nada yang sedikit pelan tetapi bersifat menghina.

"Sudah-sudah Axel cukup dan bapak silahkan duduk kembali,"suruh pak Hendra.

Bukan Axel namanya jika tidak keras kepala ia tidak duduk.

"Begini pak,Axel ini anak dari pemilik yayasan sekolah ini,jadi kita tidak bisa mengeluarkan nya,"ujar pak Hendra.

Dan membuat orangtua Delon membulatkan matanya karena terkejut.

Mereka tidak tau kalo yayasan ini dimiliki oleh ayah dari axel.

"Lagian pun yang memulai duluan adalah Delon anak bapak dan ibu sendiri,saya sudah memastikan nya dan juga sudah bertanya kepada yang ada di kantin tadi pak,buk."

Lagi-lagi karena mendengar itu mereka terkejut bukan main ternyata anak mereka lah yang membuat ulah duluan.

"Kenapa?kalian baru sadar siapa yang salah sekarang?makanya kalo mau ngomong itu di pikirin dulu pake otak ,nggak usah langsung ngegas gitu,"kata Axel dengan tatapan sinisnya.

"Sudah Axel,"ujar Chris melembut.

"Ya sudah pak ,buk kita tidak usah lagi memperpanjang masalah ini,saya akan membiayai seluruh keperluan Delon dirumah sakit dan saya akan mengirimkan uang nya ke rekening bapak sekarang ,ini kartu nama saya dan kirim saja melalui nomor yang ada disitu,"timpal Chris seraya memberikan kartu namanya.

Bad Boy&Anak Baru{COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang