Enjoy
Happy reading
💜💜💜💜
Kulihat diatas nakas sudah ada bubur, air dan satu kaplet obat penurun demam. Dan masih bisa kurasakan tubuh Jimin yang masih memelukku. Kurasa sudah jam 12 siang. Astaga, aku tidur lama sekali.
Jimin membuka matanya. Kini wajahmya sudah sejajar dengan wajahku. Bahkan deru nafasnya dapat ku rasakan. Aku tidak yakin jika ibuku tidak tahu dia di sini. Kurasa ibu tahu, tapi hanya diam saja.
Jimin mencium bibirku sekilas. Ia lantas menyungginggkan senyuman.
"Andai saja aku tidak hilang ingatan, dan tidak menerima perjodohan itu. Mungkin aku akan membawamu kerumah, Hee." Jimin mengusap pipi kiriku.
"Maafkan aku." Ujarnya. "Aku menyukaimu." Aku terkejut. Aku tidak mengatakan apapun. Aku terlalu terkejut akan hal ini. Jimin menyatakan perasaannya padaku. Tapi percuma saja, ia akan segera menikah.
Ia menarik tubuhku pelan. Memeluk tubuhku dan mengecup puncak kepalaku. Aku memejamkan mata menghirup parfume pakaiannya.
Aku tidak bisa melakukan apapun saat ini. Jika suatu saat aku bisa bertindak, aku akan melakukannya sayangnya aku terlalu takut untuk itu.
Setelah Jimin pulang, aku pergi ke minimart untuk membeli beberapa bahan masakan.
Deringan ponselku mengalihkan atensiku. Tertera nama ibu disana.
"Halo, ya bu?"
"Hee. Ibu hari ini ke Daegu. Kau tidak apa-apakan dirumah sendiri?"
Aku terkejut. Tapi berusaha tenang.
"Iya, tidak apa-apa. Ibu hati hati." Jawab ku akhirnya. Setelah aku mengatakan hal itu, ibu mematikan sambungan telfon.
Aku hanya menghela nafas saja. Dan memasukkan ponselku kedalam saku coats yang ku kenakan.
Jam 4 tepat, aku baru menginjakkan kaki di rumah. Aku lantas segera mencuci sayuran dan buah buahan sebelum di masukkan kedalam kulkas.
Setelah selesai dengan urusan dapur aku pergi ke ruang tv untuk menonton drama kesukaanku. Namub belum sempat kududukkan diriku, bel apartemen ku berbunyi. Siapa yang bertamu sore sore? Mengganggu saja.
Ku lihat Seulgi berdiri didepan pintu. Menyebalkan untuk apa di kemari? Bukankah ia marah padaku semalam?
Ku buka pintu dan ia menampilkan cengiran khas Kang Seulgi.
"Ada apa?" Tanyaku tanpa basa basi.
"Aku ingin menginap tidak apa yah?" Tanyanya. Aku membulatkan mata.
"Tidak! Pulanglah! Aku tidak menerima tamu untuk hari ini." Ujarku menolak. Ia memanyukan bibirnya. "malam ini saja yah, ayolah So Hee-ya." Ujarnya memeohon padaku.
"Aku bilang tidak! Tidak bisa! Menginaplah di rumah Taehyung saja. Bukankah kau tidak memiliki ketertarikan pada pria?" Sahutku dan langsung menutup pintu apartemen.
Kurasa Seulgi pergi. Biarkan saja, lagipula aku ingin cari aman. Aku tidak ingin dia melakukan yang tidak tidak terhadapku.
Pagi pun menyapa hari ku. Mataku terbuka pelan. Aku ketiduran lagi.
Aku bergegas ke kamar mandi. Setelah mandi, aku berpakaian, merias diri dan keluar kamar. Tepat saat ku buka pintu kamarku. Ada suara seseorang tengah memasak di dapur. Setahuku ibu belum pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us || Park Jimin[On GOING] [Slow UPDATE]
FanficON GOING||| Dia pria yang telah lancangnya datang di kehidupan ku dan hingga sekarang itu sangat mengganggu ku. Ditambah lagi dengan sahabatku yang menyukaiku. Story by MinjiReni Cover by MinjiReni Copyright©Minjireni2020 Date 13 maret 2020 Finis...