12. Singleparents

527 43 0
                                    

Happy reading

And enjoy

😘😘😘💜💜💜



























Ku buka mataku dan melihat keatas, tepat di langit langit tempatku berada sekarang.

Aku melihat ibu dan ayahku. Mereka sangat khawatir. Dan tanganku beralih mengusap perutku yang masih seperti pertama kali aku sebelum pingsan.

"Syukurlah kau sudah sadar. Ya Tuhan Sohee, kenapa kau seperti ini sayang? Maafkan ibu, ini semua karena ibu." Ibu menggenggam tangan kiriku. Aku menatapnya dan tersenyum. "Tidak bu, ibu sama sekali tidak salah. Aku yang salah karena mencintai Jimin." Jawabku membuatnya menggelengkan kepala pelan.

"sohee, Jimin menyetujui permintaanmu. Mulai hari ini kau bukan istrinya lagi." Ayahku menatap khawatir. "Tidak apa-apa, ada ayah dan ibu yang akan membantumu mengurus anakmu." Setelah mengatakan itu Ayah Kim mengecup dahiku.

Ayah Kim memang baik.

*****

Hari ini adalah hari ke 3 aku dirawat dirumah sakit. Seulgi dan Taehyung acap kali datang menjenguk ku.

Taehyung sering kali membawa makanan saat menjengukku. Berbeda dengan Taehyung, Seulgi datang membawa tugas kuliah ku yang dititipkan oleh Daehwi.

"Aku tidak menyangka Jimin Hyung menyetujui permintaanmu." Taehyung membuka suara. "Ya begitulah. Begini lebih baik." Jawabku seadanya.

"Lebih baik bagaimana? Kau menjadi janda. Apa kau tidak malu?" Seulgi membuatku tertawa terbahak bahak.

"Kenapa? Ini salah satu strategi jika suatu saat ada yang melamarku. Jika dia mencintaiku, dia juga harus menerima kedua anakku nanti." Ujarku setelah tawaku terhenti.

"Tapi usiamu masih 21 tahun Hee." Taehyung yang menatapku dan Seulgi hanya menggelengkan kepala.

Aku menghela nafas, Taehyung dan Seulgi lantas kembali menatapku.

"Aku akan kejepang." Seulgi membulatkan mata menatapku.

"Apa?! Jangan bercanda Hee. Kau sedang hamil." Ia mulai lagi. "Aku tidak mungkin berlama lama di Korea. Aku tahu Jimin akan selalu mencari tahu tentangku." Jawabku membuat Seulgi diam seribu kata.

"Kapan kau akan kejepang?" Tanya Taehyung membuatku menolehkan kepala.

"Secepatnya, memangnya kenapa?" dapat kulihat Taehyung yang mendadak gugup. "Biar aku menemanimu." Seulgi sudah bergerak tidak terima.

"Tidak, kau bukan suaminya." Sahut Seulgi yang terlihat marah. Aku lantas terkekeh pelan.

"Apa tidak merepotkanmu? Bagaimana kuliahmu? Keluarga mu?" Tanyaku bertubi tubi tanpa memperdulikan Seulgi.

"Aku sudah mengatakan semuanya. Dan saat kau mengatakan akan ke Jepang semalam, aku sudah meminta izin kepada orangtuaku dan mereka setuju." Aku tersenyum. Taehyung memang orang yang baik.

"Iya, tidak apa-apa. Dan kau Seulgi jaga ayah dan ibuku. Tidak ada penolakan." Sebelum ia angkat bicara aku lebih dulu menyelanya.

*****

Setelah seminggu aku dirumah sakit, aku di perbolehkan pulang kerumah oleh Jisoo Eonni. Beruntung aku memohon dan ia mengizinkan. Aku mual mual saat bau rumah sakit itu masuk kedalam rongga hidungku.

Sekitar pukul 2 siang, aku sudah di rumah. Ditemani Ayah dan Ibu, dan tidak lupa Taehyung.

Ayah dan Ibu sudah tahu perihal aku akan pergi ke Jepang bersama Taehyung. Awalnya Ayah ataupun Ibu melarang. Namun setelah mendengar penjelasanku merekapun mengizinkan.

Between Us || Park Jimin[On GOING] [Slow UPDATE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang