11. After That

647 55 0
                                    

Ada yang kebablasan nggak bacanya kemarin maaf yah 😂

Author lagi semangat kalau nulis part bulgos 🤣😅
























Ini sudah bulan ke 6 sejak aku melakukan itu dengan Jimin dan ini sudah 5 bulan aku mengandung makhluk kecil didalam perutku ini.

Jimin tahu? Jelas. Ia bahkan paling semangat saat mengetahuinya.

Ibu? Ya, ibu tahu satu bulan yang lalu. Awalnya marah, bahkan sangat namun ayah mencoba memberi pengertian kepada ibu. Ya, Paman Kim menjadi ayahku sekarang setelah pernikahan mereka 3 bulan yang lalu.

Aku keluar dari Universitas? Tidak, bahkan aku masih beraktivitas seperti biasa. Aku dan Jimin melakukan pernikahan diam diam, hanya pemberkatan saja. Bahkan belum mempersiapkan berkas untuk catatan sipil karena Jimin masih bersama wanita itu. Mengenai Seulgi, ia sangat marah. Bahkan ia tidak pernah menemuiku sejak satu bulan lalu.

Usia kandunganku akan memasuki bulan ke enam. Ia bilang akan mengantarkan aku ke dokter nanti. Namun sampai pukul 4 sore ia belum pulang. Karena sebelumnya ia mengatakan akan pulang pukul 3 sore.

Dering ponselku mengalihkan atensiku.

Jimin Oppa 💜
Kau kerumah sakit sendiri saja, aku sudah menghubungi dokternya. Aku tidak bisa mengantarmu, ibu memintaku mengantar Suran ke Daegu sore ini.

Aku harus mengalah dan itu terpaksa. Aku sadar menjadi istri kedua itu tidak menyenangkan. Apalagi ku dengar Suran Eonni sudah mulai mencintai Jimin. Dan mengenai teror beberapa bulan lalu, aku sudah tidak pernah mendapatkannya lagi. Malah teror itu berubah menjadi hadiah hadiah lucu, mulai dari pakaian bayi hingga mainan.

Aku beranjak dari kursi dan mengambil tasku di kamar. Aku sedikit susah sekarang sebab perutku yang kini sudah sedikit bulat. Bahkan sangat berat. Dokter bilang saat pemeriksaan beberapa minggu lalu, anakku kembar. Aku sangat senang, bahkan Jimin saat itu menitikan airmata.

Aku berjalan pelan keluar Apartemen dan tepat saat pintu ku buka. Seulgi sudah di depan pintu. Tersenyum manis kearah ku.

"Kau akan kedokter?" Aku menganggukkan kepala. "Iya, ada apa kau kesini?" Tanya ku balik.

"Mengantarmu. Tidak apakan?" aku ingin menolak. Namun aku tidak ada teman. "Iya." jawabku akhirnya.

*****

Sekarang kami sudah di perjalanan untuk kerumah sakit. Aku dan Seulgi tidak saling berbicara. Bukan tidak ingin hanya saja aku terlalu canggung untuk memulai perbincangan.

"Besok aku akan ke Busan untuk beberapa hari. Kau ingin sesuatu?" Aku menolehkan kepala.

"Tidak, salam untuk keluarga mu saja disana." Ia menganggukkan kepala.

Tidak lama kemudian, kami sampai dirumah sakit.

Setelah membayar taxi, Seulgi memintaku duduk dikursi roda. Ia berkata agar aku tidak kelelahan. Astaga, gadis ini. Bertingkah seolah menjadi suamiku saja.

Aku dan Seulgi sampai diruagan Dokter kandungan pribadiku, Dokter Kim Jisoo. Jisoo adalah sahabat lama Jimin.

"Eoh? Sohee? Kau sudah datang?" Ujarnya tersenyum kearahku. Aku menganggukkan kepala.

"Iya, Jimin Oppa mengatakan ia tidak bisa mengantarku. Ada meeting penting." Alibiku. Dapat ku tebak, sekarang Seulgi menatap kearahku.

"Iya, Jimin bilang juga begitu. Baiklah, kita langsung pemeriksaan saja." Ujar Jisoo Eonni beranjak dari kursi.

Between Us || Park Jimin[On GOING] [Slow UPDATE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang