BA!
Hari ini aku dan ibuku menghadiri pernikahan Jimin. Awalnya aku tidak mau, tapi ibu tetap memaksa. Menyebalkan sekali. Untuk apa aku ikut? Itu akan semakin membuatku muak dengan pria itu. Ya Tuhan, hatiku benar-benar hancur sekarang.
Bagaimana bisa ibu memaksaku ikut?
Menyebalkan sekali.
Sepatu bodoh ini benar-benar menggangguku. Dan apa ini? Gaun selutut dan menampilkan bahuku ini benar-benar membuatku risih.
Aku berjalan pelan keluar ruangan. Dan di belakang rumah Jimin ada kolam.
Lumayan untuk menghindari siapapun.
"Lainkali gunakan sneakers jangan hils, kau tidak bisa mengenakan itu, Hee." Sialan! Kenapa ia datang kemari.
"Pergilah, aku tidak perlu bantuan mu." Ujarku menghindarinya.
Dia malah berjalan kearahku. Dan berhenti tepat di hadapanku. Menarik ikatan rambutku hingga rambutku jatuh terurai. Ia menatapku dari atas hingga bawah. Mengganti hils 10 cm yang ku kenakan dengan sneakers yang entah dari mana ia dapatkan.
Dan ia juga memakaikanku sweaters berwarna hitam miliknya.
"Aku tidak suka orang lain melihat bahumu." Ujarnya.
Jimin berhentilah, jangan membuatku semakin menyukaimu.
"kau cantik malam ini."Pujinya, kurasa pipiku memanas sekarang. Sialan memang, Jimin.
Kami kembali diam satu sama lain. Ia lantas mendekatkan kepalanya dan memegang pinggangku. Mengecup lembut bibirku untuk yang ketiga kalinya. Aku sampai harus sedikit berjinjit karena dia cukup tinggi untukku. Aku mengalunkan kedua tanganku kelehernya. Ini benar-benar ciuman terlama kami. Bahkan Jimin sama sekali tidak mengizinkan aku bernafas.
Dia menghentikan aktivitas, dan mengusap bibirku. Jimin tersenyum teduh kearahku, dan memeluk tubuhku.
"Aku benar-benar merindukanmu, Hee." Ujarnya mengusap puncak kepalaku hingha turun ke punggungku.
"Kau sudah memiliki istri, Jim. Namanya suran kan?" Jawabku, ia segera melepaskan pelukan.
"Bagaimana bisa kau tahu?" Tanya Jimin menatapku.
"Suran Eonni, dia, dia yang menyebabkan Seulgi seperti itu." ujarku melirih dan menundukkan kepala. Jimin kembali memelukku.
Aku lantas membalas pelukannya. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika Suran Eonni tahu aku dan Jimin seperti ini? Atau ia malah senang, karena Seulgi tidak bersama ku sekarang? Ya Tuhan, aku mulai mengawatirkan Seulgi.
Pukul 10 malam, aku dan ibu kembali kerumah. Aku masih mengenakan sweater milik Jimin dan sepatu entah milik siapa ini.
Aku benar-benar tidak percaya, jika Jimin tidak menceritakannya.
Perjodohan yang di lakukan keduanya semata mata karena istri Jimin seorang yang mengalami penyimpangan. Jadi, Seulgi adalah korban Suran? Astaga aku semakin pening. Apakah yang di katakan Seulgi benar adanya? Atau hanya omong kosong saja?
Entahlah. Yang dapat ku terima adalah, Jimin tidak mencintai wanita itu ataupun sebaliknya. Aku masih memiliki kesempatan.
"Berhentilah tersenyum sendiri, Hee." Ibu menegurku.
Paman Kim melirikku dari spion.
"Biarkan saja, calon putriku sedang jatuh cinta." Paman Kim mulai tahu aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us || Park Jimin[On GOING] [Slow UPDATE]
FanficON GOING||| Dia pria yang telah lancangnya datang di kehidupan ku dan hingga sekarang itu sangat mengganggu ku. Ditambah lagi dengan sahabatku yang menyukaiku. Story by MinjiReni Cover by MinjiReni Copyright©Minjireni2020 Date 13 maret 2020 Finis...