"Banyak yang lebih putih, lebih tinggi, lebih langsing, lebih pintar. Tapi jodoh tak kan tertukar".
_Sagara Irvan Wardana_
Buuk!!!.
Yaa!,, Sesuai dengan perkiraan Alvin bahwa sebalok kayu itu akan mengenai dirinya. Tepat di bagian kepalanya. Begitu keras. Ia merasa badannya akan ambruk seketika. Kepalanya begitu sakit. Mendengar suara keras dari belakang, KEYBIAY menoleh mendapati Alvin sedang menahan sakit terkena pukulan dari Avandra.
Tunggu!!. Keyla melihat ada cairan merah yang keluar dari lengan kiri Alvin. Keyla membeku, wajahnya seketika pucat.
Ayrin menatap Alvin, Alvin juga menatapnya dalam dalam, air mata Ayrin luruh begitu saja. Kenapa suasananya jadi mencekam seperti ini??. Tubuhnya melemas melihat Alvin tak berdaya. Melihat itu buru buru Raka menghampiri Alvin. Menyanggah tubuh Alvin yang akan ambruk. Saga, Zino dan Revan buru buru mendekat. Meninggalkan lawan yang kini telah terkapar.
"SIAPIN MOBIL, KITA KERUMAH SAKIT, SEKARANG!". ucap Revan ia menjambak rambutnya. Frustasi.
"Vin, lo bisa denger gue kan?". Ucap Raka. Ntahlah matanya mulai berkaca-kaca.
Dirasa tenaganya sudah kembali Ayrin lari mendekat kearah Alvin. "Kak, lo nggak apa apa kan!". Ayrin menepuk nepuk pelan pipi Alvin. Ntahlah kenapa rasanya begitu khawatir melihat Alvin seperti ini.
"Kak, lengan kiri kak Alvin berdarah!". Ucap Keyla memberanikan diri, keringat dingin mulai menghampiri.
Buru buru mereka membopong tubuh Alvin untuk segera turun pergi kerumah sakit. Revan bangkit hendak memukul Avandra, puncak kemarahannya sudah berada diatas ubun ubun saat ini. Baru beberapa langkah,,, Kenan membabi buta memukul Avandra atas kebodohan sang wakil nya.
"Apa yang lo lakuin bego!". Teriak Kenan geram.
"Lo mau ngelukain cewek???, BANCI LOO!".
"Udah gue bilang, berkelahi nggak boleh bawak senjata, budeeg lo, HAH!!!". Kenan sangat sangat marah saat ini. Menghempaskan kekeselan nya keudara, tak mungkin memukul Avandra lagi, sekujur tubuh Avandra sudah tak berdaya lagi.
Revan hanya menyaksikan itu, ia ingin sekali menghantam Avandra, tapi ada tangan kecil yang mencegah nya. Revan menatap tangan kecil itu, kemudian beralih menatap wajahnya. Tersirat amarah diraut gadis kecil itu. Gadis itu berjalan mendekat ke Kenan. Menatap tepat dimanik mata Kenan .
"Bilangin keteman lo yang nggak guna itu, kalo sampe nyentuh sahabat gue lagi, gue nggak akan segan segan urus masalah ini kepihak berwajib!". Setiap bait kata kata yang dikeluarkan Keyla penuh penekanan, mendadak nada bicaranya sangat tegas dan dingin.
Kenan terkejut bukan main. Pasalnya selama ini tak ada seorang gadis pun, yang berani berbicara menatap matanya, apalagi berbicara seolah olah mengancamnya. Gadis yang berada dihadapannya ini sangat berani.
Revan mengkerutkan keningnya, agak terkejut dengan tingkah Keyla, baru kali ini ia melihat seorang Keyla, berkata mengancam, dengan sorot dingin, bukannya keyla terkenal dengan sifat sabarnya diantara Ayrin dan Bianca. Ia mendengar hal itu dari gosip Raka. Sungguh gadis itu penuh kejutan.
Bukan! Bukan hanya Keyla, tapi Ayrin dan Bianca sama. Penuh kejutan. Setelah selesai dengan ucapan singkatnya, Keyla berbalik mencekal pergelangan Revan lalu menariknya keluar. Tak ada pembicaraan. Baik Keyla maupun Revan sibuk dengan pemikiran nya masing masing. Saat ini mereka berdua menyusul yang lainnya kerumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Beautiful School
Teen Fiction"LOOOOH.... LO KAN KAKAK KETOS!. NGAPAIN DISINI IKUT TAWURAN LOO HAAA...". Jeda sejenak. "ENGKEEY ENGKEEEY PASANG CAMERA ENGKEEY, HARUUUS DISEBAR NIHH,, MASA IYA KETOOS TAWURAN!!". Kata ayrin mengintruksikan Keyla. Mulai lah aksi Keyla. 'ceklek' sa...