21 {Malam api unggun}

80 8 0
                                    



"Jangan tanyakan perasaanku,karena tak mudah melupakan,berikan kisah kita sedikit waktu"

_KEYBIAY_



          "Bi cepetan dong, ah elaah lama banget sih,, udah hampir 30 menit lo dikamar mandi, lo bikin perkedel atau tahu oncom!". Sungguh Bianca sudah merenggut kesabaran seorang Keyla.

"BENTAR LAGI, GUE LAGI SIKATIN KUKU GUE!". Ayrin mendengus kesal.

"5 menit lo nggak keluar kita tinggalin!".

"IYAA IYAA,, DASAR BAWEL!". Keyla menatap sekeliling, sembari menunggu Bianca yang bermeditasi tak usai usai sedari tadi, netra cokelat nya terfokus pada satu objek.

"Subhanallah kak Alvin ganteng banget yaa,, pengen dah gue jadi ayang bebnya!". Ayrin mendelik tak suka.

"Bukannya lo suka sama kak Revan?".

"ACIEE CIEEEE cemburu lo?". Goda keyla.

"Nggak lah". Ayrin beralih menatap hal lain selain melihat wajah keyla, bisa bisa sahabatnya satu itu tau kalau Ah! ntah lah ia juga bingung.

Keyla mengerutkan keningnya. "ngiming-ngiming ni yee,, lo tau dari mana sih gue suka sama tuh macan tutul?".

Ayrin tampak berfikir. "hmmm karena kalian selalu berdua!".

"dihhh. Selama kita di Jakarta lo.... Bianca... selalu berdua juga sama Kak Saga and Kak Alvin dan lo juga suka sama kak Alvin?".

"gue enggak tau".

"WOY, KALIAN BERDUA NGAPAIN DISITU, MAU CARI BARANG BEKAS?". Teriak Bianca yang sudah berlari meninggalkan Keyla dan Ayrin yang berada ditepi sungai.

"WOYY SARIYEEM AWAS YAA LO!..... KEYLA ADA ULAT DISAMPING LO!". Ayrin ikut berlari. Dan tertawa terbahak bahak saat melihat raut wajah pucat Keyla seketika.

Keyla menatap kesal kearah dua sahabat gilanya.

"TUNGGUIN GUE,, AWAS YA LO AYRIN, BESOK GUE BELI ANAK AYAM WARNA WARNI YANG SERING DIJUAL DIPASAR, GUE BELI SEKANDAAANGGGGG!". Ucap Keyla panjang lebar. Dan ketiganya tertawa dengan riang, berlari kesana kemari, mengejar satu sama lain lalu tertawa. Dunia terasa milik mereka bertiga.

"Hari ini dunia kalian bertiga, dan entah hari selanjutnya!".

***

C'BOY menikmati waktu sore kali ini dengan tenang, berjalan jalan dipinggir sungai menikmati udara yang segar. Tak terasa besok pagi mereka akan pulang ke Jakarta.

"Eh tuh cewek belajar dari mana sih? Pinter banget masalah kesehatan deh?". Ujar Raka.

"cewek yang mana?". Tanya Zino.

"Itu cewek bertiga itu lhoo?". Jawab Raka.

Revan membenarkan tata letak topinya yang ia rasa kurang nyaman. "mungkin mereka dulu anak PMR kali?".

"atau orang tuanya dokter kali!". Saga berpendapat kemudian. Berlanjutlah obrolan mereka.

Sewaktu sedang asyik asyik nya menngobrol dan memandangi bias sinar matahari yang memantul dari air sungai, mata elang Revan menemukan sebuah..

"Handuuk?". Perkataan Revan sontak membuat mereka semua mengalihkan perhatian ke arah Revan .

"Palingan juga handuk anak cowok, gih balikin Epan!". Perintah Raka dengan santai. Revan menatap nyalang kearah Raka tetapi ia juga membenarkan ucapan Raka, mana ada handuk ini punya anak perempuan, jelas jelas handuk ini bermotif Pahlawan Avangers.

Love Beautiful SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang