Ten

1.1K 92 9
                                    

Malam ini Joohyun hendak pergi ke supermarket komplek depan.Joohyun hanya mengenakan Tangtop putih dan hotpants denim yang sangat pantas ditubuhnya.Dirinya pikir kalo cuma ke komplek depan mah gini doang gapapa kali ya.

Joohyun keluar dari kamarnya menuju ruang tamu celingak-celinguk karena keadaan rumahnya begitu sunyi.Mendengar suara senandung Bibi akhirnya Joohyun melangkah menuju dapur.

"Bi, mama sama papa kemana?"-Tanyanya kepada sang Bibi yang sedang membersihkan dapur.

"Nyonya belum pulang Non, kalo Tuan katanya tadi ada kerjaan diluar kota"-Jawab Bibi.

Wajah Joohyun berubah masam mendengar jawaban dari si Bibi.Joohyun hanya berdehem lalu memakai sandal pink rumahan miliknya lalu berjalan keluar pintu.

Bibi yang melihat perubahan anak majikannya itu ikut sedih perihal mengingat kejadian semalam ketika sang Tuan dan Nyonya bertengkar.

"Bi Joohyun ke supermarket sebentar, persediaan coklat sama susu strawbery Joohyun abis soalnya"-Kata Joohyun.

"Iya non, hati-hati udah malam"-Ucapnya.

Sepi, itu yang menggambarkan keadaan jalanan komplek rumahnya.Biasanya Joohyun menggunakan sepeda lipatnya tetapi berhubung bannya bocor jadilah dia berjalan kaki seperti ini.

Keadaan supermarket juga tidak begitu ramai karena mungkin ini sudah menunjukan jam 9 malam.

Joohyun keluar dari supermarket tersebut dengan menenteng satu kantong kresek putih berisi coklat dan susu strawberynya.Dengan cekatan Joohyun langsung mengambil langkah seribu menuju rumahnya karena jalanan yang begitu sepi.

Langkah kaki Joohyun terhenti ketika mendengar derap langkah seseorang.Seperti ada yang sedang mengikutinya dari belakang.Joohyun kembalikan tubuhnya takut-takut.Benar saja terlihat dua orang lelaki yang memakai pakaian serba hitam dan mulai menghampiri dirinya.

Dua laki-laki berbadan kekar tersebut membuat Joohyun tergejolak kaget.Yang satu berambut cepak dengan menggunakan tindik dibagian hidungnya dan satunya lagi berambut gondrong.Berbagai macam tatto yang terlihat jelas di sekujur tubuhnya membuat Joohyun menggedikan kepalanya.Kalo Joohyun jago berantem seperti Seulgi mungkin udah Joohyun ladenin.Sayangnya Joohyun dulu sukanya main barbie bukan jotos-jotosan.

"Sendirian aja neng malem-malem? Sama abang yuk"-Ucap lelaki yang berambut gondrong itu dengan tangan yang hendak mengelus rambut panjang Joohyun tetapi ditepis olehnya.

"Apaan sih lu, pergi ga"-Tepis Joohyun dengan kasar.

Si gondrong jelek itu memajukan tubuhnya mendekati Joohyun dan medekatkan wajahnya ke wajah Joohyun yang seperti ingin diterkam.Dengan takut Joohyun memundurkan langkahnya.Berbeda dengan temannya yang berambut cepak yang kini menatap sekitar untuk sekedar memastikan apakah aman jika menjalankan aksinya disini.Ternyata aman.

"Minggir gw mau lewat, lepas ga ihh"-Ucap Joohyun pada lelaki itu karena pergelangan tangannya dicekram erat.Joohyun yakin pasti lengannya sudah memerah sekarang.

"Galak banget bos nih cewek, enaknya diapain ya?"-Tanya preman yang berambut cepak itu.

"Ga usah sok jual mahal lu! Mending lu diem atau bakal kita terkam disini juga"- Kata si gondrong kumel yang ada di hadapan Joohyun sambil mencengkram rahang mungilnya, mengangkatnya dan menatap lekat wajah takut target didepannya.

"Gimana kalo kita ajak main-main aja bos disini?"-Usul temanya yang menijikan itu.

"Boleh juga ide lu"-Lelaki gondrong itu menyetujui permintaan anak buahnya, lalu mendekatkan wajahnya kembali ke muka Joohyun hendak ingin mencumbu targetnya.

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang