Twenty eight

612 76 7
                                    

Joohyun menoleh ke arah sumber suara.

"Suho?"-Ucap Joohyun.

"Wah, ternyata anak kita sudah saling kenal"-Ucap Hyunjin senang.

"Ya bagus dong sayang"-Ucap Kim Jae.

Mereka akhirnya memesan dan menyantap makanan yang sudah dihidangkan di meja oleh waiters.

Setelah selesai makan perbincangan seriuspun dimulai dari Bae Hyunjin.

"Ada yang mama mau bicarain sama kamj dan Suho"-Ucap sang Mama.

"Om dan Mama kamu akan bertunangan"-Ucapan Kim Jae mampu membuat sekujur tubuh Joohyun menegang.Belum genap setahun bercerai mamanya sudah ingin menikah lagi.

Joohyun menatap Suho dengan tatapan nanar.

"Dan lu dah tau tentang rencana ini?"-Tanya Joohyun marah.

Suho mengangguk atas pertanyaan yang dilontarkan oleh Joohyun.

Mata Joohyun berkaca-kaca hampir ingin menangis tapi tertahan oleh emosinya.

"Jadi Om adalah penyebab kerusakan rumah tangga Papa dan Mama saya?"-Tanya Joohyun penuh penekanan.

"Joo, kamu ini bicara apasih"-Ucap Hyunjin menahan rasa malu.

Joohyun bangkit dari duduknya menatap sang mama dengan sorot mata yang penuh kesedihan.

Joohyun sudah sampai di lobby pallapa dan keluar menuju jalan raya.Ia berjalan gonta meninggalkan tempat tersebut.Cuaca hari ini sedang tidak bersahabat, Seoul diguyur hujan malam ini.Tak peduli dengan dirinya yang sudah basah diguyur hujan Joohyun tetap ingin lanjut berjalan.

Tak ada satupun taksi yang lewat, Joohyun menangis ditengah hujan mengingat nasibnya sangatlah buruk.

***

"Maaf Pa,Tante.Suho ga bisa ngerestuin hubungan kalian ke jenjang yang lebih serius"-Ucap Suho sopan.

"Apa-apaan kamu Suho!!"-Teriak Kim Jae sampai otot lehernya membuncah.

"Bukanya kamu udah setuju kalo papa kamu berhubungan sama tante"-Hyunjin angkat bicara.

Suho bangkit dari duduknya dan menatap mata Bae Hyunjin.

"Itu sebelum saya tau, kalau orang yang saya cintai adalah anak Tante"-Jawab Suho.

Setelah mengucapkan itu Suho pergi meninggalkan keduanya dan mengambil langkah seribu untuk menyusul Joohyun.

Suho langsung menaiki mobil nya dan langsung menancap gas dibawah derasnya hujan.

"Lu kemana sih Joo"-Gumam Suho khawatir kemungkinan besar Joohyun tak membawa kendaraan.

Suho segera mengedarkan pandangannya jika sudah jam segini tidak akan ada angkutan umum atau bahkan taksi disekitar sini.

Manik matanya melihat seorang perempuan yang berjalan gontai dengan kepala menunduk dan memeluk tubuhnya sendiri di tengah derasnya hujan.

Suho langsung membanting stirnya ke kiri lalu keluar tanpa menggunakan payung.

Suho langsung menarik salah satu lengan Joohyun dan memeluknya.Joohyun kembali sesegukan di pelukan Suho sampai akhirnya ia langsung melepaskan pelukan itu.

Bibir dan tubuh Joohyun bergetar hebat.Air matanya keluar bersamaan dengan rintik hujan.

"Kenapa harus nyokap gw?!"-Ucap Joohyun sesegukan.

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang