Sixteen

1K 77 3
                                    

Setelah kejadian kemarin Joohyun langsung bungkam mulut dan pikirannya rapat-rapat.Joohyun duduk didepan cermin dan sudah memakai seragam kebanggaan SOPA.Terlihat Joohyun hanya menatap kosong dirinya dipantulan cermin itu.

Debaran jantungnya berdegub kencang.Joohyun segera membuka kemasan tabung putih yang berisi obat penenangnya,lalu dengan segera memasukannya kedalam mulut.

"Akhh"-Rintihnya.

Joohyun memegangi kepalanya yang sakit itu.Bayangan masalalu yang berputar diotaknya memperlihatkan kejadian masa kecilnya.Tak butuh waktu lama debaran jantungnya sudah kembali normal.

Semalam Joohyun ingat, ada 2 laki-laki yang berada dikamarnya.Sulit untuk memperjelas penglihatannya tapi ia tahu betul suara itu adalah Papanya dan Seokjin.Iya, ia ingat bahwa Seokjin yang telah menyelamatkannya.

"Joo, yuhuuuu berangkat sekolah yuk"-Ucap Wendy memasuki kamar Joohyun.

Wendy dan Seulgi mendekat, berdiri dibelakang Joohyun sahabatnya, dibelakang cermin.Melihat ada kesedihan mendalam dimata Joohyun, karena semalam Seokjin menceritakannya di grub roomchat mereka.

"Joo lu tau ga kalo roda itu berputar.Terkadang kita ada dititik paling atas lalu jatuh ketitik yang paling bawah.Jangan pernah anggep diri lu yang paling menderita karena masih banyak orang yang menderita daripada lu"-Ucap Seulgi.

Ucapan Seulgi mengingatkan Joohyun pada Seokjin.Cowok itu pernah mengatakan hal yang sama dengan yang Seulgi katakan saat ini.

"Gw malu Gi"-Ucap Joohyun yang akhirnya meneteskan air matanya.

Seulgi kembali menatap lekat Joohyun lewat pantulan cermin.

"Lu korban dan akan tetep jadi korban.Lu ga salah Joo, lu cuma dijebak"-Jelas Seulgi.

"Kita sebagai sahabat lu bakal terus suport lu kok Joo, kita bakal terus disamping lu, kita ga suka liat lu murung kek gini.Lu bukan Joohyun yang gw kenal"-Kata Wendy.

"Ayo dong semangat! Semua sayang sama lu, inget itu"-Kata Seulgi.

Joohyun memang sangat beruntung memiliki sahabat yang baik seperti Seulgi dan Wendy.Ia sangat menyayangi kedua sahabatnya ini.

"Yaudah yukk yukkk sekolah dan nanti jangan lupa buat latihan ceers.Tenang aja gw udah cariin koreografi buat lomba dan lu pasti suka"-Ucap Seulgi.

"Thank ya Gi"-Jawab Joohyun.

"Dan nanti gw bakal traktir lu coklat sama susu strawbery deh"-Ucap Wendy.

"Beneran?"-Tanya Joohyun.

"Iya bener masa cecan boong si"-Ucap Wendy.

"Najis"-Kata Joohyun.

Mereka akhirnya tertawa bersama karena jawaban dari Joohyun.

***

Tepat pukul 8 pagi Seokjin baru mandi.Sehabis pulang dari rumah Joohyun, Seokjin langsung pergi ke club menghilangkan penatnya dan menghubungi teman-temannya untuk datang.Ayah dan Bundanya tentu saja tidak tau akan hal itu bisa-bisa Seokjin hengkang dari rumah bila orangtuanya mengetahui.

Seokjin mengenakan seragam SOPA dan langsung menyambar jaket serta kunci mobilnya.Iya hari ini ia bawa mobil karena nanti akan menjemput adek kesayangannya yang akan balik ke Seoul.

"Abang nanti jangan lupa jemput adek, kalo nggak ntar kamu dicincang ayah baru tau rasa"-Ucap Bunda.

"Iya Bunda cantik Seokjin ga lupa.Yaudah Seokjin jalan dulu"-Pamit Seokjin.

Seokjin sampai dan memarkirkan mobilnya, Seokjin berjalan santai menuju kelasnya, kosong.Bersyukur karena hari ini kelasnya ada jam olahraga, dirinya tak perlu repot-repot mendengarkan omelan dari guru.Seokjin langsung melempar tasnya sembarang dan langsung mengganti baju olahraga.

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang