Twenty five

846 79 6
                                    

Akibat kejadian semalam dimana Seokjin baku hantam dengan Sehun hari ini cowok itu begitu posesif pada Joohyun.

"Non"-Panggil Bibi.

"Non Joohyun"-Lanjutnya.

Joohyun saat itu baru menuruni anak tangga langsung menyahut.

"Ya bi?"-Ucap Joohyun.

"Ditunggu Den Seokjin didepan Non"-Ucap Bibi.

"Oh ya? Yaudah Joohyun berangkat dulu"-Jawab Joohyun.

Joohyun segera berjalan gontai menuju pintu.Joohyun sudah nampak cowok tampan dengan rambut yang mulai panjang, seragam sekolah yang tak sesuai aturan yang tertutup oleh jaket kulitnya.

Seokjin bersandar pada badan mobilnya sambil memainkan ponselnya.Wajah tanpa ekspresinya membuat Joohyun rada berhati-hati agar dirinya tak kena damprat.

"Ekhem, kok ga bilang dulu kalo mau jemput?"-Tanya Joohyun.

Seokjin segera memasukkan ponselnya kedalam saku celana dan menatap Joohyun.

"Terserah aku dong, kenapa harus bilang dulu sama kamu?"-Balas Seokjin sinis.

Joohyun rasa Seokjin masih marah akibat kejadian semalam dimana Sehun dengan lancang memeluknya dan hampir menciumnya.

"Kamu marah sama aku"-Tanya Joohyun.

"Siapa yang ga marah pacarnya dipeluk cowok lain bahkan kamu hampir dicium sama bajingan itu"-Ucap Seokjin lalu memasuki mobilnya meninggalkan Joohyun.

Joohyun tak menaruh curiga sama sekali tentang luka lebam di sudut bibir pacarnya dan pada jari-jari tangannya yang masih merah-merah hingga kini.Joohyun kira itu adalah bekas luka karena perkelahian dengan Sehun semalam bukan dari Suho.

Joohyun tersenyum lalu melangkah cepat menyusul Seokjin masuk ke dalam mobil.Tiba-tiba saja wajahnya mendekat ke wajah pacarnya.Sepersekian detik Seokjin tersentak kala Joohyun mengecup bibirnya lembut.

Joohyun memejamkan matanya karena Seokjin malah melumat bibirnya lembut.Menghilangkan ingatannya pada Sehun tentang kejadian semalam Seokjin semakin lama melumat bibir Joohyun dan menarik pinggangnya untuk lebih mendekat.

Joohyun yang sedari tadi membalas lumatan Seokjin kini mulai kehabisan oksigen dan Seokjin melepaskan tautan bibir mereka.Joohyun kembali duduk dengan tenang untuk mengatur nafas dan menyembunyikan rona merah di pipinya.

"Umm...Jin ki...kita ga berangkat, nanti telat gimana?"-Gugup Joohyun.

Bukannya menjawab Seokjin malah menatap kedua mata Joohyun dengan intens.

"Jangan ngeliatin gitu dong ayo berangkat nanti kita telat"-Ucap Joohyun salah tingkah.

Seokjin tersenyum lalu menyentil hidung Joohyun pelan.

"Sekarang mulai nakal ya"-Goda Seokjin.

"Ih apaan sih, buruan berangkat"-Ucap Joohyun malu-malu kalu memalingkan wajahnya ke kaca mobil.

Seokjin terkekeh sambil melepas jaketnya dan mulai melajukan mobilnya menuju ke sekolah.

***

Malam ini Joohyun dan team cheersnya sudah sampai di SOPA.Lapangan indoornya pun terlihat sudah ramai penonton dari perwakilan sekolah yang mengikuti lomba termasuk SOPA.

Semua anggota cheers sudah berganti kostum berwarna hitam dengan strip putih dan balutan rok span di atas paha.Mereka sudah berada di lapangan indoor saat ini.

Joohyun mengedarkan pandangannya dari sudut ke sudut tidak ada tanda-tanda Seokjin hadir disini.Joohyun hanya melihat beberapa anak-anak dari kelasnya dan teman-teman basket Seokjin.

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang