Aku mengerti bahwa hubunganku dan Jeno bukanlah hubungan yang sederhana, hubungan kami itu cukup rumit, kami tidak bisa seenaknya menujukkan hubungan kami di depan orang banyak, sebenarnya bisa saja sih tapi resiko besar pasti menanti kami, aku tidak melihat ada keinginan Jeno untuk menerima resiko ini, jadi hubungan ini bisa dibilang backstreet, kalau kami bertemu dan kami sama-sama sedang bersama teman, kami akan bertingkah seolah-olah tidak kenal, jika kami sama-sama sedang jalan sendiri barulah kami saling sapa, itu juga hanya "Mau kemana?" atau "Darimana?".
Dia tidak pernah sekalipun menunjukkan sikap romantis, atau setidaknya menunjukkan sikap kalau dia menyukaiku. Walaupun lumayan membosankan tapi aku bahagia selama dia tetap bersamaku.
Hari ini adalah hari turnamen antar sekolah, sungguh aneh dia sama sekali tidak memintaku datang, apa dia tidak butuh dukunganku yang notabene kekasihnya? tadi malam dia hanya mengirimiku sms "Besok aku ada pertandingan" Haah tanpa diberi tahu pun aku sudah tahu, dia tidak menambahkan embel-embel "Doakan aku ya.." dan semacamnya, sungguh laki-laki aneh.
Aku datang, tentu saja untuk menontonnya terserah dia tahu atau tidak kalau aku ada disini, aku cuma mau melihat wajah kerennya yang sedang menggiring bola, oh iya aku juga suka melihat senyumnya ketika dia berhasil mencetak gol, Jeno adalah tipe orang yang jarang tersenyum, jadi aku memutuskan membawa kamera untuk memotret senyumnya itu, mudah-mudahan saja hari ini dia mencetak gol.
Pertandingan dimulai, awalnya hanya berjalan biasa saja tapi lama kelamaan aku ikut terbawa euforia permainan, aku mulai berteriak tak karuan jika pemain dari sekolahku mendekati gawang lawan, dan ikut melengos ketika mereka gagal mencetak gol.
Kulihat Jeno sudah melewati garis tengah lapangan dia dihadang oleh tiga pemain lawan sekaligus tapi dia bisa melewatinya dengan gerakannya yang lincah. Dia mengoper bola ke temannya kemudian memberi kode untuk mengoper balik kepadanya. Mukanya terlihat sangat kompetitif, aku terus memotretnya, ketika dia berhasil menerima bola dari temannya tanpa ragu dia segera melesakkan bola ke gawang dan gol!!! Jeno berhasil, aku ikut berteriak bersama supporter lainnya, lalu aku teringat kameraku, aku langsung memotret wajahnya yang sedang melakukan selebrasi, dia terlihat sangat bahagia, dia berlari kearah kami, para supporter , sambil diikuti teman-teman setimnya yang hendak memeluknya.
Tiba-tiba matanya melihat diriku, dia tampak terkejut, aku tersenyum memandangnya, tanpa kusangka dia melambai kearahku sambil tersenyum lalu berbalik ke arah lapangan untuk melanjutkan pertandingan.
Orang-orang melihat ke arahku, tapi aku pura-pura tidak tahu apa-apa, sibuk mengotak atik kameraku, padahal rasanya jantung ini mau meledak, aku bahagia!!!
Pertandinganpun selesai , tim sekolah kami menang 2-0 dan berhak melaju ke babak final dua minggu lagi, Jeno pasti bahagia sekali.
Setelah membereskan kameraku aku memutuskan untuk pulang dan meneleponnya ketika sampai rumah, kalau sekarang Jeno pasti sedang sibuk melakukan selebrasi di ruang ganti. Aku berjalan menuju pintu keluar stadion, tiba-tiba ada tangan menarik lenganku, aku menoleh dan terkejut mendapatkan Jeno yang menarik tanganku. Dia masih menggunakan seragam tim, wajah dan tubuhnya benar-benar berkeringat, dia menarikku ke tempat yang lebih sepi.
"Thanks ya sudah datang..." ucapnya sambil tersenyum. Aku membalas senyumnya sambil mengangguk kemudian mengambil handuk kecil yang ada ditasku, mengelap keringat yang ada di wajahnya, Jeno hanya diam.
Kau bau sekali..." ucapku memecah keheningan sambil mengelap lehernya.
"Justru aneh kalau aku wangi..."
Aku terkekeh kecil. Dia menggenggam tanganku yang sedang mengelap lehernya.
"Tunggu aku sebentar mau kan?" tanyanya.Aku mengernyit bingung. "Aku mau bersih-bersih sebentar setelah itu kita pergi..."
"Eh? Pergi kemana? Memangnya kau tidak merayakan kemenangan dengan tim mu?" tanyaku bingung.
"Hari ini aku mau merayakannya denganmu, lagipula kita belum pernah pergi berdua kan?"
Aku tersenyum senang "Baiklah..."
"Kau tunggu saja di kantin stadion..." kemudian dia berbalik. Sekarang aku kebingungan bagaimana cara menghentikan senyum dari bibirku.
To be continued..
![](https://img.wattpad.com/cover/216833679-288-k651167.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Ways // Nomin ✔
FanfictionJaemin yang sudah lama menyimpan perasaan pada Jeno namun sama sekali belum pernah bicara dengannya, nekat untuk menyatakan perasaannya. Namun yang lebih mengejutkan lagi, Jeno menerimanya sebagai pacar? Jaemin terkejut hingga curiga apakah seorang...