"Jenooooo aku juara satuuuuuu!!!" teriakku ditelpon tepat ketika nama sekolahku disebut sebagai juara pertama dance putra, aku berjanji padanya akan langsung menelpon jika sudah diumumkan pemenangnya, tadi dia dan temannya pamit pergi duluan karena harus melanjutkan latihan sepakbola.
"Benarkah? Selamat!!!" ucapnya dengan nada yang sedikit ekspresif tidak seperti biasanya, dingin dan datar.
"Terima kasih! ini juga karena dukunganmu..."
"Dukunganku tidak seberapa, kau memang sudah berusaha keras, selamat ya aku ikut senang."
"Hehe iya, eh Jeno telponnya aku tutup dulu ya, aku harus naik ke panggung untuk menerima hadiah."
"Okay, nanti kita bicara lagi..."
Aku pun memutuskan sambungan telpon dan segera naik ke atas panggung, sudah berapa kali aku merasakan kemenangan seperti ini, tapi hari ini rasanya beda, aku merasakan berkali lipat kebahagiaan dan tentu saja itu semua karena Jeno, dia yang datang menontonku ditengah kesibukannya latihan, dia yang memeluk dan menciumku sebelum aku tampil, semua itu benar-benar memberiku motivasi.
"Ya, ini dia pemenang dance putra high school dance competition tahun ini, Hanyang high schooool!!!" ucap MC sambil menunjuk kearahku dan teman-teman yang sudah ada di atas panggung. Kami tersenyum lalu menerima berbagai hadiah yang disediakan panitia.
"Apa ada yang ingin disampaikan?" tanya MC itu sambil memberikan mic ke arahku. Aku mengambilnya.
"Aku mau berterimakasih kepada AJ songsaenim, pelatih dance kami yang hari ini berhalangan hadir, terimakasih untuk kesabarannya melatih kami selama ini..." ucapku sambil tersenyum, supporter yang berasal dari sekolah kami ikut berteriak. "Lalu untuk semua teman-teman Hanyang high school yang sudah merelakan waktunya untuk datang kesini mendukung kami..." mereka berteriak lagi. "Yang terakhir, untuk Jennie noona, ketua klub dance..." aku meliriknya dari atas panggung, dia sedang memegang pialanya, dance putri juga menang walaupun juara kedua, "Terima kasih atas semuanya..." aku menundukkan badanku memberi hormat padanya, aku merasa sangat tersentuh dengan perilakunya tadi. Jennie menatap kearahku sambil tersenyum kemudian mengacungkan ibu jarinya.
Aku mengembalikan mic ke MC, "Ada lagi yang mau speech?" tanya MC kepada Renjun, Jisung, Haechan dan Chenle.
"Tidak, tadi Jaemin sudah mewakilkannya..." ucap Haechan. "Baiklah sekali lagi selamat kepada dance putra dari Hanyang high school, kita beri applause yang meriah!!!" kemudian kami menundukkan badan kami lagi memberi penghormatan kepada semua yang hadir disitu lalu turun dari panggung, di backstage kami langsung berpelukan satu sama lain, perjuangan kami latihan sampai sore tiap hari tidak sia-sia, kami mendapatkan juara ini.
=======
"Nak banguuun!" samar-samar aku mendengar teriakan ibu yang membangunkanku.
"Ngg iyaaa eomma..." ucapku malas lalu membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhku.
"Saengil chukkahamnida... saengil chukkahamnida..." samar-samar aku mendengar suara ibu dan ayahku yang menyanyikan lagu ulang tahun, eh? Ulang tahun? Waa aku baru ingat, hari ini aku berulang tahun, aku yang tadinya mengantuk langsung membuka mataku lebar dan mendapatkan ayah dan ibuku membawa kue ulang tahun yang dihiasi lilin bertuliskan angka 18 diatasnya.
"Saranghaneun uri Jaeminnie, saengil chukkahamnida..." aku tersenyum bahagia, ini bukan sebuah surprise karena memang tradisi keluarga kecil kami setiap ada yang ulang tahun pasti akan diperlakukan seperti aku sekarang, tapi tetap saja aku bahagia. Aku memejamkan mataku untuk make a wish sebelum meniup lilin.
"Semoga ayah dan ibuku selalu bahagia, semoga sekolah dan karirku di dunia dance berjalan lancar dan semoga Jeno tahu kalau hari ini aku berulangtahun..." ucapku dalam hati lalu membuka mataku kemudian meniup lilin itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Ways // Nomin ✔
FanfictionJaemin yang sudah lama menyimpan perasaan pada Jeno namun sama sekali belum pernah bicara dengannya, nekat untuk menyatakan perasaannya. Namun yang lebih mengejutkan lagi, Jeno menerimanya sebagai pacar? Jaemin terkejut hingga curiga apakah seorang...