"Perubahan itu menyakitkan, Ia menyebabkan orang merasa tidak aman, bingung, dan marah. Orang menginginkan hal seperti sediakala, karena mereka ingin hidup dengan mudah"
Setelah sampai di rumah sakit eunha langsung ditangani oleh perawat di sana, dan gak lama setelah itu eunha dipindahkan ke ruang inap.
Sebelumnya chanyeol sudah menghubungi orang tuanya agar mengirim orang untuk mengurus administrasi, sedangkan chanyeol menemani eunha setelah mendengar penjelasan dokter.
Setelah beberapa saat eunha sadar, ia melihat ke sekeliling ruangannya dan terakhir melihat ke arah chanyeol yang terlihat sangat capek bahkan masih menggunakan celana sekolahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Chanyeol..." panggil eunha pelan sambil meringis merasakan sakit di perutnya lagi.
Mendengar itu chanyeol langsung menoleh ke arah eunha dan berjalan medekatinya untuk duduk di kursi yang sudah disediakan.
"Iya" jawab chanyeol sambil sedikit menjauh dari eunha lalu menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
"Maaf, yaudah kamu pulang aja" ujar eunha sedih melihat reaksi chanyeol padahal perutnya masih sakit sampe sekarang.
"Lagian lo tuh bandel banget, kalau gak mau bikin gue capek jangan aneh aneh. Lo itu punya maag udah lama kan? Kenapa masih sering lewat makan? Emang disumpelin obat anti inflamasi sembuh? Yang ada lambung lo lecet akibat efek samping obat itu, ditambah makan pedes udah aja lo rasain tuh sakitnya" ujar chenyeol panjang lebar.
Eunha yang dengernya malah kesel, tadinya kan udah ngerasa bersalah banget. lah chanyeol malah ngomel persis kayak nenek nenek yang tanamannya keinjek kucing.
"Ish pulang aja sana, perut gue sakit yang ada telinga gue ikutan sakit dengerin lo terus" ujar eunha sambil memalingkan wajahnya.
"Aku itu cerewet karena khawatir, kamu gak tau gimana paniknya aku liat kamu pingsan tadi. Yaudah Kalo kamu mau aku pulang" ujar chanyeol sambil meraih tasnya di sofa dan berjalan keluar.
Eunha jadi bingung, apa ucapannya tadi salah? Pasti nyakitin chanyeol ya belum lagi tadi eunha gak bilang makasih sama sekali.
Melihat chanyeol yang benar benar keluar dari ruang inapnya eunha langsung narik selimut menutupi seluruh tubuhnya dan terisak.
"Kok lo beneran pergi sih hiks.." ujar eunha di sela tangisnya.
Gak lama kemudian ada yang membuka pintu ruang inap eunha, eunha gak peduli ia kita itu pasti perawat yang mau cek keadaan dia jadi bodo amat.
Tapi udah lama eunha tunggu yang ada sautan atau sapaan apapun, eunha kan jadi parno sendiri mau buka selimut takut tapi kalo enggak dia penasaran terus.
Akhirnya...
1
2
3
4
5
"Ciee gak mau ditinggalin gue ya" ujar orang tersebut tidak lain adalah chanyeol yang berdiri di samping ranjang eunha dengan senyum mengejeknya.
Eunha jelas kaget saat buka selimut yang menutupi wajahnya langsung di hadiah kan muka nyebelinnya chanyeol.
"Udah dong sini peluk dulu" ujar chanyeol meraih tangan eunha dan membawa eunha kepelukannya sambil mengelus punggungnya lembut.
"Masih sakit?" Tanya chanyeol lagi sambil menunduk untuk melihat ke arah eunha yang di jawab anggukan.
"Rebahan lagi ya, bentar lagi perawat dateng bawa obat sama makanan buat kamu" ujar chanyeol sambil membantu eunha kembali berbaring dan menyelimutinya.
"Kalau kamu mau pulang gak papa, siapa tau mau ganti atau bersih bersih dulu" ujar eunha sambil menatap chanyeol yang kini sudah duduk di sampingnya lagi.
"Nanti ada yang nangis lagi" ujar chanyeol sambil tertawa.
"Siapa yang nangis sih orang lagi lap ingus" ujar eunha sambil mengalihkan pandangannya malu.
"Tapi kok sampe kedengeran keluar segukannya ya?" Ujar chanyeol.
"Eunha sekarang gampang nangis loh" tambahnya sambil terkekeh melihat reaksi eunha.
"Orang cuma kelilipan doang, debunya aja rese lagi suka masuk ke mata mulu" jawab eunha cuek.
"Gak papa selagi nangisnya depan aku, lagian aku seneng tanpa sadar kamu bisa ngeluarin emosi kamu depan aku gk ada yang ditahan dan buat kamu tertekan" ujar chanyeol.
"Udah ah, beneran gak mau pulang dulu? Nanti kesini lagi tapi" ujar eunha karna melihat chanyeol tidak nyaman dengan pakaian yang digunakan sekarang pasti gerah banget.
"Mamah bentar lagi kesini, nanti bawa keperluan aku jadi bersih bersih disini aja gampang" jawab chanyeol yang membuat eunha terkejut.
"Bu linda mau kesini? Aduh! Nanti gimana kalo aku diomelin, pake ngomong segala sih besok juga pulang" ujar eunha mengingat pembicaraan pertamanya bersama ibu chanyeol di telfon.
"Emang pantes dimarahin kamu tuh, emang kenapa sih takut banget sama mamah" jawab chanyeol.
"Bu linda ngancem aku chan! Pas di telfon kan ngobrol banyak terus bu linda tau kalo aku suka telat makan, nah katanya kalau aku sampe masuk rumah sakit gara gara maag aku bu linda bakalan ngirim bekal tiap hari ke sekolah buat aku" ujar eunha sambil meringis menepuk jidatnya pelan.
"Loh bagus lah mamah bikinin kamu bekal tiap hari" heran chanyeol kan enak gak usah ke kantin, kalau anak cowok kaya chanyeol kan pastinya jarang bawa bekal kek gitu.
"YAKALI GENGSI DONG CHAN, MASA EUNHA GITU BAWA BEKAL KE SEKOLAH! IH KAYAK ANAK TK NANTI DI NYINYIRIN NETIZEN LAGI!" jawab eunha sambil meninggikan suaranya.
"Hamdalah, eunha yang sebenarnya udah balik" ujar chanyeol sambil mengelus dada saat melihat eunha masih menggerutu.