dua puluh delapan

345 45 18
                                    

Finally update!!!

setelah kejadian tadi, chanyeol memilih untuk pulang memikirkan alasan apa yang harus ia sampaikan kepada eunha agar kekasihnya itu tidak salah paham.

sesampainya di rumah pun chanyeol langsung beranjak ke kamarnya tanpa menghiraukan sang ibu yang menanyakan keadaannya, lalu merebahkan diri sambil memejamkan matanya .

 drtt drtt... 

sebuah panggilan masuk ke ponsel milik chanyeol yang langsung ia angkat tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang menghubunginya.

"hallo" ujar chanyeol malas

"kak, mamah nanyain terus" ujar seorang wanita di seberang sana yang membuat chanyeol langsung bangun dan menghela nafas berat saat melihat kontak yang tertera di layar handphone.

"gue gak bisa terus kesana rose, gue juga punya urusan pribadi" ujar chanyeol memberi pengertian.

"kakak kira kenapa mamah bisa sampai kayak gini? kakak juga menjadi salah satu alasan kematian kakak aku!" 

"gue gak salah apapun! itu murni kesalahan dia dan kalian!" ucap chanyeol berteriak marah.

"aku gak mau tau kakak harus kesini sekarang juga"

panggilan itu pun langsung terputus tanpa menunggu jawaban chanyeol terlebih dahulu, dengan berat hati pun chanyeol langsung mengambil topinya serampaangan dan berjalan keluar.

"kemana lagi chan? gak mau makan dulu?" ujar bu linda saat melihat chanyeol menuruni tangga.

"nanti mah, chan pergi dulu ya" jawabnya sambil menyalimi bu linda dan berlalu pergi dengan mobilnya.

butuh setidaknya 1 jam untuk chanyeol sampai di tempat yang ia tuju, rumah yang tidak sebesar miliknya maupun eunha tapi sangat bisa dikatakan layak walau terlihat seperti tidak berpenghuni.

tanpa permisi chanyeol langsung saja masuk ke dalam rumah itu dan menghampiri perempuan yang sedang menyilangkan kaki di depan tv yang sedang menampilkan film romantis yang sangat berkebalikan dengan eunha yang menyukai kartun anak anak.

"bisa gak sih lo kasih pengertian ke nyokap lo kalau gue ini bukan siapa siapanya lagi!!" teriak chanyeol marah.

"terus keadaan mamah makin buruk gitu?! itu yang kakak mau?!" balas teriak rose pada chanyeol.

"gue gak bisa selamanya kayak gini, mamah lo butuh perawatan medis bukan gue. dari pada kayak gini terus gue sanggup kok harus biayain kalian berdua plus pengobatan nyokap lo"

"mamah akan sembuh kalo kakak nurutin kemauannya"

jawaban rose tadi malah membuat chanyeol sangat geram ingin pergi melampiaskan semua kemarahannya. kenapa disaat ia sudah menemukan yang baru, masa lalunya kembali merusak semuanya.

"GUE GAK AKAN PERNAH MAU PUNYA HUBUNGAN SAMA LO!!!" teriak chanyeol sembari menendang meja yang ada di hadapannya.

rose yang melihat pun sempat terkejut karena pertama kali melihat chanyeol bisa se marah ini padahal dulu saat pacaran dengan kakaknya selalu berlaku sopan dan lembut, sebelum suara tangisan terdengar dari arah tangga.

"kamu gak boleh pergi, kamu harus gantikan anak mamah!!!!" teriak seseorang perempuan yang seumuran dengan ibu chanyeol sambil menuruni tangga dengan penampilan yang terlihat acak acakan.

"apa tan?! semua bukan salah saya! hubungan saya dengan kalian sudah selesai detik itu juga saat dia pergi!" ujar chanyeol penuh penekanan karna sudah terlanjur emosi.

"enggak enggak, anak  mamah pergi karena kamu memilih memutuskan hubungan kalian!! kamu alasan anak kesayangan mamah pergi chanyeol"

"lalu? kenapa saya harus melanjutkan hubungan itu dengan anak tante yang lainnya? bukankah disini tante yang bertindak menyakiti anak kesayangan tante yang sudah pergi?"

Bad girl - pcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang