dua puluh sembilan

324 28 6
                                    

chanyeol terduduk disini, di kamar eunha berhadapan dengan beralaskan karpet bulu yang terasa sangat nyaman. eunha masih setia memperhatikan chanyeol tanpa mau sedikitpun memulai pembicaraan.

bukannya tidak ingin, tapi eunha rasa ini bukan saat yang tepat jika mana nanti eunha terbawa emosi dan malah makin membuat chanyeol merasa bersalah.

"are you okay?" 

kata itu bukan keluar dari mulut eunha, melainkan sebaliknya. eunha termangu tidak terima apakah kamu baik baik saja? bukankah itu yang seharusnya eunha tanyakan pada chanyeol. oh ayolah ini bukan saatnya chanyeol memikirkan orang lain.

"aku gak papa chan, justru kamu" ujar eunha sambil mengelus rambul chanyeol yang sedang menunduk.

bukan ini yang chanyeol mau, setelah sekian lama ia bersikap tidak baik pada eunha dan saat datang malah ia yang seakan akan paling terluka. harusnya kekasihnya ini melempar caci bahkan pukulan untuk melepas kekesalannya pada chanyeol.

tapi tidak menutup rasa lega dihati chanyeol saat melihat keadaan eunha sekarang yang terlihat baik. berbohong jika chanyeol mengatakan ia tidak terpengaruh oleh ucapan ibu rose, jelas ia takut kembali kehilangan.

"janji sama aku, apapun yang terjadi kamu jangan pergi kecuali aku yang suruh dan tolong selalu percaya sama aku dan selalu ada di dekatku" mohon chanyeol sambil menyatukan kedua tangannya di hadapan eunha sambil menunduk dalam.

"janji sama aku, apapun yang terjadi kamu jangan pergi kecuali aku yang suruh dan tolong selalu percaya sama aku dan selalu ada di dekatku" mohon chanyeol sambil menyatukan kedua tangannya di hadapan eunha sambil menunduk dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

bukan balasan ucapan yang chanyeol terima, melainkan tindakan pelukan yang begitu lembut dari eunha yang sekarang sudah menyamankan diri di dada chanyeol.

"sulit ya chan, gak boleh janji karna takdir gak ada yang tahu kan? tapi aku pasti berusaha kok, asalkan kamu selalu jujur ke aku" jeda sejenak melihat respon chanyeol yang makin mengerat kan pelukannya.

"di masa lalu, aku udah terlalu banyak dibohongi meskipun alasannya demi kebaikan aku pun akhirnya tetap sakit. jadi tolong selalu terus terang ke aku, meski seburuk apapun agar aku bisa belajar" ujar eunha dengan air mata yang mengalir tanpa isakan yang keluar dari mulutnya.

chanyeol mengangkat eunha kepangkuan nya dan menunduk untuk melihat wajah eunha dan menghapus air mata kekasih tersayang nya itu. sakit rasanya apalagi alasan air mata itu keluar adalah dirinya.

"aku sempat  gak baik baik aja, tapi sekarang sudah berangsur membaik kok. aku harus dewasa kan, satu masalah jangan sampai merusak semua yang udah kalian lakuin buat aku. jadi aku coba buat ngatasin semuanya sebalik mungkin" menggangkat sebentar kepalanya untuk menunjukan senyum tipis tapi dengan air mata yang belum kering dari mata eunha.

ungkapan eunha tadi cukup mengolok chanyeol sebagai biang masalah semua ini, jadi apakah sekarang chanyeol tidak tahu malu jika ingin menyimpan masalahnya sendiri? 

akhirnya cerita itu mengalir dengan baik, tidak ada emosi yang menyertai atau pun pendapat kontra dari sang pendegar. eunha hanya bisa sesekali mengusap punggung chanyeol dan mendengar dengan baik.

Bad girl - pcyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang