STEVANI DAN MIMPINYA

1.6K 18 0
                                    

Apa aku salah iri dengan Deassy yang punya segalanya. Aku bahkan tak merasa bahagia walaupun deassy selalu mencoba membuatku bahagia. Apa aku tega mengambil kepunyaan deassy yang harusnya milikku?.

Tidak terasa sebulan lagi kami akan ke Amerika. Aku mengambil jurusan Akuntansi karena aku tahu deassy tak akan mungkin bisa melampauiku. Deassy masih bingung dan ragu untuk mengambil jurusan apa. Dan aku berharap deassy juga tidak mengambil sama sepertiku.
"Stev, aku merasa aneh? "
"Hemmm.... aneh kenapa? "
"Sudah tinggal sebulan lagi aku masih bingung mengambil jurusan apa"
Aku mencoba untuk mengarahkannya.
"Apa yang kamu suka? "
"Aku? "
"Yaa..! "
"Main,Nonton,Makan,Shoping!!"
"that's the point? "
"Apa itu? "
"Kenapa kamu ga ambil aja jurusan fashion designer? "
Deassy nampak setuju dengan perkataanku.
"Oh yaaa...Aku ga kefikiran lho deass! "
"Iya betul seperti itu cocok untukmu"
Deassy memelukku kembali.
"Thank u stevani your my sister! "
Kami berpelukan dan merasa bahagia. Terutama aku karena yang jelas dia tidak sekelas dengan ku lagi.
Tiba tiba handphone deassy berbunyi.
***1 Massage

Dasar wanita bawel,  Anywhy U look.              so pretty know***.!!!!!

Deassy bingung siapa yang sms seperti ini.
"Whaaaat,  who is? "
"Kenapa deass? "
"Siapa yang berani mengataiku bawel! "
Memang wanita ini sangat lugu dan kurang paham keadaan. Aku rasa aku tau yang sms itu adalah jason. Ya memang benar semalam jason menghubungiku untuk meminta nomor deassy. Aku yang memberinya. Aku mawas diri walaupun Jason cinta pertama ku tapi aku rasa aku tidak mungkin berpasangan dengannya.
"Aku rasa lelaki yang cekcok denganmu kemarin! "
"Maksudmu Jason si jelek itu? "
"Yaa mungkin saja! "
"Awas saja kalau ketemu ga akan aku biarin dia mengataiku bawel!!  dasar cowok jelek!! "
Nampaknya deassy mulai tertarik dengan Jason. Biarlah waktu yang menjawab. Lagi pula sebentar lagi aku berangkat ke Amerika dan pasti aku bisa melupakan jason.

***Seminggu kemudian....
Deassy dan Jason sudah saling jemput dan mulai go publik. Aku merasa menyesal telah memberi nomornya. Aku sangat menyukai Jason tapi bagaimana aku tidak pantas dengan Jason. Dan Jason tidak mungkin memilih ku.

Pagi itu......
Aku berangkat sekolah seperti biasa berharap ada seseorang yang bisa membuatku semangat dalam menjalani hari ini. Jason dan Deassy mulai berpacaran dan seluruh sekolah tau itu. Ini membuat kebencianku semakin dalam. Tapi aku hanya bisa memendamnya. Ya tuhan berikanlah aku kebahagian saat ini***.

Jason dan Deassy jalan bersama dan memanggilku.
"Stev?? "
Aku berusaha berbalik arah tapi aku tidak bisa karena ini jalan satu satunya.
"Oh iya deass! "
"Hey....my sister"
Jason memanggil dan merangkulku.

Apa dia memanggilku sister?  Membuat hati ini semakin sakit.

"Ayo kita kekantin dulu stev! "
Seperti biasa deassy memerintahku.
"Tidak deass, aku sudah makan"
"Hari ini clasmeet buat apa kamu kekelas! "
Lagi dan lagi aku tidak bisa menolaknya.
"btw,Jason kenapa kamu memanggil stev dengan sebutan my sister?"
Jason mencubit hidung deassy dengan mesranya dihadapanku. Semakin muak aku melihatnya.
"Karena dia yang memberi nomormu! "
"Really? "
"Yaaaahh.. coba saja kamu tanya?!"
"Benarkan stev? "
Aku berusaha menjawab dan tetap tersenyum.
"Aku rasa iya! "
Deassy memelukku dan aku merasa aneh dengan keadaan ini.
"Thank u stev, kamu telah memberikan kebahagiaan untukku! "
"Sama sama! "
"Ayo kita kekantin?!"
"Yaaaahh.. tentu saja! "

Aku sudah tidak sanggup melihatnya. Dia bilang aku memberikan kebahagiaan?  Aku rasa dia mencuri kebahagiaanku. Tunggu saja aku akan merebut Jason suatu saat nanti. Bagaimana caranya aku harus bersama jason walau itu sangat menyakitkan. Mungkin saja saat kami kembali ke Amerika Jason bisa menerimaku karena kesuksesanku. Lihat saja nanti!!!!

Kami bertiga duduk di meja kantin. Aku seperti setan diantara mereka. Mereka bahagia dan aku memendam rasa ini.
"Stev,? "
"Iya deass! "
Kami sambil makan makanan dikantin.
"Jason sudah berjanji padaku!"
"Janji apa? "
"Iya aku memberi tahu dia kalau kita akan sekolah diAmerika SMA nanti! "
"Lalu? "
Jason langsung membelainya dihadapanku.
"Yaa, jelaslah aku aku ikut bersamamu dan sekolah disana!  Mana mungkin aku meninggalkan gadis bawelku!! "
Aku pun tersedak dengan makanan yang aku makan.

uhuuuuukkk..... huuukkk...
Apa apaan ini bukan hanya deassy tapi jason juga ikut. Sampai kapan aku menahannya ya tuhan. Tapi aku harus kuat dan berusaha untuk menerimanya. Aku akan merebut Jason. Liat saja nanti!!!!

"Lho stev are u okay? "
Jason menepuk pundak ku dan memberikan aku minum.
"It's okay i'm fine! "
"Really jas? "
"Iya aku sudah bilang ke mami n papi dan mereka menyetujuinya! "
" Yeah good news!! "
Ya tuhan aku mohon putuskan lah penderitaanku ini. Aku tidak mau keadaan ini tapi apa mingkin jason tau!!!

Cinta suci dari SkandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang