Graduation

48 12 0
                                    

Pagi yang ditandai dengan cahaya matahari masuk lewat jendela membuat Thalitha membuka matanya.

"Baru jam 6." , batinnya.

Thalitha mengambil sarapan yang sudah disiapkan mamanya. Memakannya dengan sedikit lahap, serta mengambil minum di sebelah piring rotinya itu.

"Hei, sudah bangun? Gak make up?" , tanya mama Thalitha melihat anaknya sudah memakan roti yang tadi disiapkan

Make up? , seolah batin Thalitha bertanya-tanya ada apa?

"Lupa? Hari ini kamu graduation loh."

"LAH IYA LUPA."

"Lah kamu lupa beneran? Mama kira cuma bercanda!"

"Ya ampun, yaudah sana cepetan makeupnya. Nanti ketinggalan." , ucap mamanya.

Thalitha meninggalkan mamanya tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia pergi ke kamar, merias dirinya secantik mungkin.

Bodohnya Thalitha lupa.

Thalitha tidak ingin ke salon karena menurutnya itu hanya buang-buang uang saja. Baju kebaya yang sudah dia sewa kemarin pun ada di lemari pakaiannya, sudah disetrika oleh mamanya.

Thalitha mulai memoles wajahnya, tidak terlalu jago untuk urusan begini. Tapi tetap Thalitha kelihatan natural dengan pesonanya yang lebih menawan.

Ternyata hanya butuh satu jam Thalitha merias dirinya.

Hanya satu jam.


Thalitha keluar rumah, diantar oleh tukang ojek langganannya . Mamanya memilih untuk menyusul nanti.

Rambut Thalitha dibiarkan terurai, kebayanya berwarna merah terang sehingga mencolok di pagi hari, polesan di wajahnya terlihat natural dan sungguh, Thalitha sangat anggun sekarang ini.


Acara kelulusan di SMP Citra Kencana sebentar lagi akan dimulai. Seluruh tamu undangan yang telah hadir menduduki kursi yang telah disediakan. Sedangkan para pelajar yang menanti hari ini tiba, berbaris di depan ruangan auditorium menanti perintah gurunya.

Rachel dan Thalitha kini berdiri di pinggir koridor yang menuju auditorium. menatap ke depan, tepatnya lapangan yang membentang luas di sekolah  Citra Kencana itu.

"Rach...bentar lagi kita pisah." ,kata Thalitha yang wajahnya berubah menjadi sedih. Berbeda dengan teman-temannya yang menyambut bahagia hari ini.

"Siapa bilang? Orang gue sama lo tetep satu hati kok." , jawab Rachel dengan gampangnya.

"Gue gak mau pisah sama lo, emangnya gak bisa ya lo SMA di sini aja? Gak usah jauh-jauh gitu di sono"

"Itu suruhan orang tua gue Thal, lo kan tau mereka tuh orangnya gimana. tenang aja, gue bakalan jaga hati buat lo seorang."

"Bacot lo, gak percaya gue omongan laki-laki buaya model kek lo ini"

"Parah banget si gak percayaan ama pacar sendiri. Entar kalo gak percayaan bisa timbul dosa loh yang"

"Lo pikir pacaran gak bikin dosa?"

"Astaga iya lupa. HAHAHAHA"

Rachel yang mencoba untuk menghibur Thalitha di hari terakhir mereka bersekolah bersama juga harus pura-pura bahagia. Sebenarnya dia juga masih ingin di sini, melanjutkan sekolahnya di SMA Citra Kencana. Apa daya suruhan orang tuanya.

Mereka pun mengikuti upacara perpisahan dengan suka cita, walaupun tersirat makna bahwa mereka belum siap untuk pisah.

Ya. Mereka harus berpisah, karena Thalitha ingin melanjutkan SMA di Citra Kencana ini. Sedangkan Rachel, ia disuruh oleh kedua orang tuanya untuk melanjutkan SMA unggulan di kotanya. Walaupun satu kabupaten, Thalitha tidak akan mudah rela jika dipisahkan dengan Rachel. Hubungan mereka sudah berjalan 2 tahun, bayangkan saja sudah berapa banyak rintangan dan masalah yang dihadapi oleh pasangan itu.

Mereka memang pasangan yang serasi, Rachel orangnya cuek-cuek care, sedangkan Thalitha manja, ngambekan, tidak sabaran, selalu emosi. Apalagi saat Rachel ketahuan sering bercanda sama teman perempuan Thalitha.

Thalitha dan Rachel berpacaran sejak kelas 7 akhir, dan hubungan mereka alhamdulillah lancar sampai sekarang. Drama layaknya drama korea sering kali nampak di kehidupan mereka, tapi mereka tidak  pernah memberi tahu public jika mereka sedang bertengkar.

Lain kata dengan teman pasangan sebelah, Indah dan Vano, mereka selalu menjadi tontonan public yang mengisi waktu makan siang siswa-siswa SMP Citra Kencana.  Karena... setiap mereka bertengkar, pasti akan ribut di depan kelas orang lain dan menjadi tontonan semata, banyak yang menyinggung itu konflik yang besar, tapi nyatanya tidak. Ribut dengan ala sinetron indos*ar itu hanya karena Vano berubah cuek, chatan dengan cewe lain, dan masalah kecil lainnya.

Tentu yang namanya teman itu sebelas duabelas. Thalitha juga punya sikap cemburuan, untungnya saja Rachel dengan sabar menghadapinya.

Tebak saja sudah berapa kali Thalitha meminta cerai kepada Rachel :)

Tapi Rachel sudah mempertahankan hubungannya sampai sekarang ini, dia sama sekali tidak ingin pisah dari Thalitha, entah alasan Rachel untuk mempertahankan hubungannya dengan Thalitha itu apa, yang jelas keduanya bisa dibilang lebih dari cinta monyet.

Rachel sangat senang berada di samping Thalitha, begitu juga sebaliknya.

Indahnya kasmaran saat masih remaja itu seakan dunia milik berdua. Mereka tidak sebucin yang kalian kira, malah, di mata teman-teman SMP Citra Kencana ini, mereka berdua adalah pasangan layaknya teman yang sangat akrab, mereka masih bicara dan chat sekalipun dengan gaya bahasa loe-gue, bahkan tak segan-segan untuk mencubit, memukul, bahkan menampol satu sama lain, hahaha menyenangkan bukan ?


Inilah kisah kami,

Kisah Rachel dan Thalitha,

selamat membaca, saya harap kalian suka,

maaf jika terlalu kaku bahkan terkesan membosankan.













JANGAN LUPA VOTE dan KOMEN!!!!!   SHARE JUGA OKEEEE BABAY






MAU TANYA DONG, KALIAN LEBIH SUKA 1 PART YANG PANJANG

ATAU SATU PART PENDEK PENDEK, BIAR GAK MALES BACA??














YAUDAH, HAPPY READING



STAY SAFE! JANGAN PANIK SAMA CORONA, TAPI TETEP WASPADA YA PIPS



BABAYYYYY



RhalitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang