Aneh

23 9 0
                                    


Mengapa di hari tertentu kamu terlihat spesial di mataku, tapi setelah itu kamu berubah menjadi aneh.


Tatapan kedua remaja di lorong sekolah terjadi. Mereka sempat beradu tatap tapi tidak saling menyapa.

Rachel, kembali menjadi manusia cuek yang dikenal oleh Thalitha. Ada yang berbeda dari Rachel, tatapannya.

Seolah tak  saling mengenal, seolah Rachel tidak peduli dengan Thalitha yang sedang menyingkronkan otaknya yang bekerja lambat.

Thalitha tak bisa memahami bagaimana perasaan Rachel saat ini. Yang jelas, ini bukan saat yang tepat.

"Rachel..." , panggil Thalitha lugu, tersenyum sebentar kepada Rachel yang menatapnya kurang suka.

"Hm"

"Lo kenapa?"

"Gua ke kelas dulu."

"Ok, hati-hati."

Tidak dibalas sautan Thalitha, mungkin Rachel sedang butuh waktu untuk dirinya sendiri, sedang jenuh mungkin?

Ariel, melihat semuanya dari kejauhan. Siapa yang tidak kasihan dengan Thalitha. Perempuan super baik, cantik, dan pintar sebagai bonusnya.

Ariel mengecap sahabatnya bodoh. bego. Tak seharusnya Rachel menyia-nyiakan Thalitha hanya karena cabe pasar yang katanya mahal tapi banyak yang busuk.

Ariel hanya bisa memantau, asal Rachel tidak macam-macam pada Thalitha.


Thalitha duduk di kelas, melamun, tapi sambil memainkan pulpennya  agar tidak dikira kesurupan.

Thalitha jadi kepikiran apa yang diucapkan oleh Bastian tadi pagi.

Memang banyak fakta yang mengatakan bahwa Rachel dan Chika cocok. Mereka juga dekat, Chika cantik, entahlah. Thalitha tidak suka dibandingkan tapi dia sering bandingkan diri sendiri dengan orang lain.

Alya yang melihat Thalitha sedang duduk pun menghampirinya

"Kenapa Thal? Ada masalah?" , tanya Alya

"Enggak ada, cuma gue lagi gak mood aja."

"Mau ke kantin?" , tawar Alya

"Nanti aja deh, eh Ya, gue boleh tanya something gak?"

"Boleh, tanya aja."

"Lo kenal Rachel?"

"Rachel? Anak basket ya? kenal kenal. Mana ada sih yang gak kenal sama dia."

"Dia deket ya sama Chika?"

"Wah, gue liat sih dulu Chika yang ngejar-ngejar si Rachel, tapi sekarang keknya mereka sama-sama suka deh, kemana-mana berdua mulu."

Benar-benar kali ini Thalitha tidak bisa menahan sakitnya luka di dalam hatinya, rasanya seperti tergores kertas yang lebih sakit dibanding tergores benda tajam.

"Lo suka ya sama Rachel?" , tanya Alya.

Dia tidak tau saja kalau Thalitha adalah pacarnya. PACARNYA. Sampai sekarang juga statusnya masih PACARAN.

"Ah, engga kok, cuma nanya aja. Mereka gak pacaran kan?" , kini, gantian Thalitha yang bertanya kepada Alya.

"Kalo itu sih gue kurang tau ya, cuma...ntar deh gue tanyain ke si Boy, dia kan temenan deket sama Rachel."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RhalitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang