10.Plan

189 22 4
                                    

"Lalu?"

di dalam gedung, tepatnya tempat penyimpanan barang tak terpakai, sekumpulan pria remaja berusia 17-19 tahun beranggotakan 14 orang, saling menatap satu sama lain dengan ekspresi serius, entahlah apa yang mereka bicarakan.

namun saat mendengar lontaran kalimat selanjutnya, mereka membuat indra pendengaran dan pengelihatan mereka untuk fokus hanya pada satu arah, yaitu di bagian selatan, dimana seorang primadonna Jung Jaehyun tengah memijat pelan pelipisnya.

"Sepertinya kita harus menyusun rencana"

"Ku pikir itu adalah hal yang bagus,daripada langsung berbuat onar"

pria berambut coklat gelap dengan blazer seragam sekolah yang harusnya ia kenakan tapi malah di lilit di pinggang itu, membuat pandangan semua kawannya tertuju hanya padanya.

panggil saja winwin, nama aslinya Dong Sicheng.

Jaehyun mengangguki winwin,yang lain juga mengangguk setuju.

"Lalu siapa yang akan kita letakkan sebagai umpannya?,sanha lagi?".tanya eunwoo,jaehyun menatap sanha lekat.

"Tidak,bukan sanha.tapi kau"

Eunwoo membulatkan matanya,terkejut tapi juga dia merasa hebat di saat yang bersamaan karena dengan begitu ia menjadi anggota inti yang di beri kepercayaan penuh oleh kawan kawannya, ia merasa sangat berguna untuk kesempatan ini.

"Aku?"

Semuanya mengangguk menatap eunwoo.

"Katakanlah tidak dan aku akan menggantimu"

Eunwoo menggeleng cepat.

"Jangan hey!"

semuanya tertawa menatap ekspresi kelabakan eunwoo, mereka semua sudah tahu, eunwoo adalah aktor yang baik, ia juga sudah belajar dari berbagai macam koleksi film hollywood-nya. tak jarang juga ia membuat kawan kawannya tertawa karena memainkan peran untuk drama komedi, bersama sanha tentunya

"Ya sudah,besok pagi kita akan berkumpul di sini lagi"

keputusan akhir Jaehyun, sebagai ketua mereka.

_________

"Irene!"

"T..taeyong?"

Irene membalik tubuhnya lalu berjalan cepat menjauhi taeyong.sudah cukup ia di permainkan oleh jantungnya sejak dekat dengan jaehyun dan Minhyuk,taeyong?! Tidak lagi ya tuhan.

"Irene! Berhenti di sana!"

Irene mengerjap terkejut mendengar teriakan lantang si tampan, tapi entah kenapa kedua kakinya malah memihak taeyong, meskipun hati kecilnya berteriak untuk terus berlari menjauhi pria itu.

"Irene,kenapa akhir akhir ini kau menjauhiku?"

langkah dari kaki jenjang itu terasa dapat di dengar oleh indra pendengaran irene, bahkan suara detak jantungnya sendiri, sudah sangat jelas jika melihat gelagat irene, semua orang dapat langsung menyimpulkan jika gadis itu kini sedang kikuk.

"Katakanlah padaku jika memang aku sudah berbuat salah padamu,aku akan meminta maaf,ku mohon maafkan aku"

Ingin rasanya irene mengalihkan pandangannya dari tatapan lembut pria di hadapannya itu, tapi atensinya terasa menghipnotisnya, tak adil untuk dirinya maupun jantungnya. tatapan yang begitu dalam dan penuh arti dari seorang Lee Taeyong, seakan akan merantai irene untuk tak lepas darinya.

Sebelum irene sempat berkata kata,taeyong sudah mendahuluinya dengan menggenggam kedua tangannya.

"Ku mohon jangan menjauhiku"

𝙒𝙃𝘼𝙏𝙀𝙑𝙀𝙍 !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang