15. Beautiful View

79 7 0
                                    

Aku nge-warn kali ini ada adegan.. Yang bit rated (16/17+), jangan bandel ya~ ^^

____________________________________

Irene melangkah riang keluar dari kamarnya.

“Noona, you look so happy today, what happen?”

Irene menoleh dengan senyumannya yang membuat mata indahnya itu berbentuk sabit.

Senyumannya menular.

Felix dan Joy ikut tersenyum melihatnya.

Irene menggerakkan bibirnya seperti mengucapkan sesuatu tapi tak bersuara, setelah itu ia kembali berlari.

Felix menatap bingung pada joy, joy sendiri menggidikkan bahunya.

“katakan jika aku salah menebak, tapi tebakan ku untuk kata yang ia ucapkan tak bersuara tadi nampak seperti.. 'Berjalan-jalan dengan Minhyuk' heh?”

“Minhyuk? Minhyuk yang mana?”

“Yang seangkatan dengannya, Lee Minhyuk sahabat masa kecil Noona dulu, masa kau lupa? Kita saja sering bermain bersamanya dulu”

“Ya! Mana aku tahu, setauku hanya Jaehyun dulu yang merupakan teman masa kecilnya”

“Kadang aku meragukan hubungan kau dan noona yang seperti terlihat lebih dekat daripada aku dengannya, ya sooyoung lee! Minhyuk Hyung sudah mengenal Irene noona jauh sebelum Jaehyun hyung mengenalnya, dan kejadian masa lalu sepertinya terulang lagi”

“Kejadian apa?”

“Irene noona akan lebih memilih Minhyuk, menurut mu?”

“Ya.. Aku sendiri setuju setuju saja jika itu Minhyuk Oppa, kita juga mengenalnya kan. Dan kalau Jaehyun.. Hmm, aku takutnya nanti Unnie akan berakhir sepertiku dulu”

“Mungkin Jaehyun hyung seperti itu padamu karena kau seperti nenek sihir”

“MWO?!”

“hehe peace”

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Saat sampai di depan halaman rumah Minhyuk yang sepi, Irene menatap was was ke sekitar.

“Sepi sekali..”

Suara aneh mulai keluar, seperti kaleng yang di tendang dan lainnya.

Irene mempercepat langkahnya, kemudian meraih bell rumah si tampan lalu di tekan berkali-kali.

“MINHYUK!! LEE MINHYUK!! HUWAAAAAA!”

“Hey sweetheart”

Suara husky yang berasal dari belakang tengkuknya mengejutkan Irene. Membuatnya memejamkan matanya, memaksanya menekan, jantungnya berdebar tak karuan.

“j-jangan berbuat macam macam padaku, k-kau belum tahu jika minhyuk sangat ahli dalam bela diri”

“jika begitu berarti takkan ada orang yang dapat mengalahkan ku”

Suara itu kembali terdengar, yang mendebarkan kini bisikan itu di iringi hembusan nafas di sekitar ceruk leher Irene.

Merasa aneh, Irene pun menoleh.

𝙒𝙃𝘼𝙏𝙀𝙑𝙀𝙍 !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang