28

3.7K 165 2
                                    

Sebuah lengan kekar melingkar di perutku, memeluknya erat lalu menyeretnya kedalam sebuah dekapan. Membuatku menggeliat, meronta karena merasa sesak. Aku mengucek mataku yang masih sangat lengket.

Aku mengedarkan pandanganku ke seluruh ruangan. Ini? Ini bukan apartemen Taehyung. Bukankah aku semalam—

Ketika aku menoleh kearah tubuh yang saat ini sedang mendekapku hangat, aku melihat sesosok laki-laki yang gak asing. Wajah tampannya terpampang dengan nyata. Mulutnya terbuka sehingga menampilkan gigi kelincinya yang membuat dia terlihat seperti bayi.

Jung-Kook??!!

Mataku membola sempurna. Aku kemudian melihat ke balik selimut, dan ternyata aku gak pake sehelai benangpun. Sialan! Aku-udah-gila.

Aku mencoba turun perlahan supaya gak membuat suara yang bisa membuat bayi kelinci ini bangun. Tapi naas, kakiku malah tersandung selimut sehingga tubuhku jatuh berguling-guling.

Lelaki kelinci itu kemudian bangun dari tidurnya, mendudukkan tubuhnya yang masih naked. Aku hanya bergulitik ria dibawah sana dengan selimut. Selimut sialan ini menggulung tubuhku sehingga aku gak bisa melakukan apa-apa.

Jungkook terlihat mengerjapkan matanya melihatku. Sedetik kemudian dia menundukkan pandangannya kearah tubuh bagian bawahnya sebelum teriakan menggelegar keluar dari mulutnya.

"Aaaaarrrggggghhhhh".

Aku yang terkejut pun ikut berteriak, padahal gak tau neriakin apa. Dengan sigap Jungkook menutupi daerah kemaluannya. Dia terlihat celingak celinguk mencari sesuatu untuk menutupi benda pusaka miliknya itu.

"Jangan liat, lu jangan liat! G-gue engga—". Jk

"Gue gak akan liat Ki". Js

Aku memejamkan mataku selama beberapa detik dan terdengar bunyi sesuatu. Seperti suara hentakkan kaki, kemudian suara lemari yang terbuka. Dan aku yakin saat ini Jungkook sedang kalang kabut mencari sehelai atau dua helai benang untuk dia gunakan.

"U-udah beres, lu boleh buka mata". Jk

Aku perlahan membuka mataku, menampakkan lelaki Jeon itu sedang mondar mandir gak jelas dihadapanku. Seperti sertikaan. Bola mataku bergerak mengikuti kemana tubuh itu pergi.

"Ehemm, gak mau bantuin gue?".

Jungkook gelagapan, ia seperti bingung. Berjalan ke arahku kemudian membantuku untuk berdiri.

"Ki, gue gak bisa bergerak. Tolong lepasin—".

Mata besar Jungkook seketika melotot. Aku kaget melihat mata indahnya seperti akan keluar dari wadahnya.

"Tap-tapi lu kan.. lu—".

Ah iya aku baru ingat kalau aku gak pakai baju sehelaipun. Semburat wajahku berubah menjadi merah. Terlihat Jungkook menggaruk kepalanya asal. Kelinci ini terlihat 10x lipat lebih lucu dari biasanya.

"Ah iya, gue biar jalan sendiri aja".

Aku melompat-lompat seperti pocong kearah kamar mandi. Tapi baru 2x lompatan, tubuhku sudah jatuh kembali ke lantai. Harap dimaklum, karena aku bukanlah atlet balap karung.

Jungkook yang peka langsung membantuku untuk kembali berdiri. Kemudian pergi dari hadapanku. Beberapa detik kemudian dia kembali sambil membawa pakaianku yang semalam.

Menaruhnya diatas kasur, kemudian tangan kekarnya melepaskan tubuhku dari jeratan selimut sialan ini. Matanya terpejam lucu. Dia terlihat sangat malu, seolah belum pernah melihat tubuhku sebelumnya. Padahal semalam kita—

Melihat tingkahnya yang lucu membuatku semakin ingin menggodanya. Entah kenapa aku suka sekali menggoda lelaki kelinci ini.

"U-udah yaa.. gue m-mau keluar dulu". Jk

Complicated love [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang