After | Kim Seungmin

masa kecil

"Udah, Gi ?" Tanya Seungmin

Seunggi kini memakai kaos putih polos, dengan luaran jaket biru laut. Tak lupa, dengan celana training nya.

"Seungjin kemana, yah ?"

"Lagi bantu bunda kamu"

"Masak apaan ?"

"Hm, entah. Roti bakar mungkin"

Beberapa detik kemudian, Eunra datang dari dapur. Didampingi oleh Seungjin, yang sambil nyeruput susu dancow nya.

Seungjin emang kek gitu. Menurut dia, rasa coklat dari dancow itu beda.

"Nih, roti bakar isi apa aja boleh"

"Lah, gimana si bun ? Ko rasa apa aja boleh ?"

"Eyy, gak gaul lu mah Gi. Ini ada roti bakar yang enak, ada yang gaenak juga"

"Hah ?"

"Ada beberapa roti isi coklat, matcha, stroberi. Sama beberapa roti isi kopi pait, daun mint, sama yang laen"

"I-itu kopi pait gimana buatnya ?"

"Oh, itumah bunda liat di yutup. Katanya buat masker dari kopi. Yaudah sekalian masukin kesini aja"

Seungjin nyuruh semuanya buat ambil masing-masing satu roti. Biar pas nanti ada ngeluh rasanya ga enak kan bisa diketawain.

"Nah, udah semua yah. Tinggal ayah yang story telling"

"Mau cerita yang mana ?"

"Waktu Seungjin masih bayi aja, yah!"

"Jangan ah!! Waktu masih bayi aja si Seungjin suka mukul Gigi. Ya kan, yah ?"

"Eh, iya. Tau dari mana ?"

"Tau dari bunda. Ehehe"

"Kalo gitu suruh bunda pilih aja mo yang mana. Nanti ayah ceritain" ucap Seungmin dengan tangan yang terlipat

"Bundaa! Waktu ada kecelakaan aja, gimana ?" Request Seunggi

"Hah ? Kecelakaan ?"

"Pas Seungjin jatoh dari sepeda maksudnya"

"Heh! Macem-macem elu ya"

"Kecelakaan ? Kek nya bagus deh. Mumpung lagi ada gledek"

"Emangnya kita pernah kecelakaan, ya bunda ?" Tanya Seunggi ragu

Soalnya perasaan dia gak pernah deh ada kecelakaan.

"Waktu kalian masih kecil. Perjuangan tau buat lahirin kalian itu"

"Kenapa bun ? Seunggi gendut ya, pas bayi ?" tanya Seunggi polos

"Iya, gendut. Sampe abang kamu mukulin kamu terus" timpal Seungmin

"Ish ayah! apaansi"

•••

Waktu itu, Bandung tengah musim hujan. Dan waktu itu juga, si kembar sudah berusia 10 tahun.

"Kim Seungjin! Kim Seunggi!" Panggil guru yang tengah mengajar di kelas itu

Lebih tepatnya, kelas 4-A

"Iya bu ?"

Mereka segera berjalan ke arah meja guru tersebut.

"Lagi-lagi, nilai kalian sama"

"T-tapi bu! Kita gak saling nyontek kok. Duduk aja gak bareng"