Aldira - 14

8K 429 4
                                    

Dengan gontai Aldira menyusuri koridor sekolah sendirian. Namun, ia tak tau jika Vino ternyata sudah menunggu di depan lokernya. "Morning Al," sapanya.

Al tak menjawab. "Al? Lo kenapa?" tanya Vino bingung. Al tetap tak berguming karena kesal Vino mencegat Al yang sekarang sedang mengambil barang di loker. "Hei Al? Gue gak ngomong sama patung kan?"

"Lo apaan sih Vin? lo ganggu ish," jawab Al ketus.

Vino memperhatikan wajah Al lekat-lekat. Ada sesuatu yang aneh menurutnya. "Mata lo kenapa Al? kok sembab?" tanya Vino tiba-tiba.

Al langsung menunduk sambil menutupinya dengan poni. "Enggak, mata gue gapapa tuh," jawab Al

Vino mulai curiga dengan Al. "Siapa yang bikin lo nangis?"

Gue harus jawab apa? batin Aldira.

"Al, kenapa lo diem?" tanya Vino lagi.

"Gak, gak ada yang bikin gue nangis. Gue cuma-"

"Apa Ferris yang bikin lo kayak gini?" suara Vino sudah mulai meninggi menanyakan apa yang terjadi pada Aldira.

Al hanya diam saja sampai ada seseorang yang menepuk pundaknya. "Al, ada yang nitipin sesuatu ke elo," ternyata Sheyla teman sekelasnya.

Kening Al berkerut. "Dari siapa?"

Sheyla mengedikkan bahunya. "Gue gatau sih namanya, tapi yang jelas dia cowok."

Lalu Sheyla memberi bingkisan-nya kepada Al.

Setelah Al menerimanya ia menatap Vino sekilas. Sorot mata Alvino menandakan bahwa ia ingin melihat isi dari bingkisan itu. Lalu dengan sedikit kesal Al membukanya.

Al mengerutkan keningnya sebuah coklat dengan sepucuk surat yang diberi pita serta sebuah kaos kaki lucu kesukaan Aldira.

Lalu Al membuka suratnya, tentu saja Vino juga membaca.

To : Aldira Mara

Al, pulang sekolah nanti gue harap lo bisa ke taman deket sekolah lo. Gue mau ngomong sesuatu sama lo. Thanks :)

No Name

"Dari Ferris," ucap Vino dingin.

"Kenapa lo bisa simpulin kalo yang ngasih Ferris?" tanya Al.

Vino tersenyum terpaksa. "Karena dia mau minta maaf sama lo dan gue yakin lo nangis gara-gara dia." Vino kemudian pergi meninggalkan Al sendirian dengan kebingungan-nya sekarang.

Gimana Vino bisa tau kalo gue nangis gara-gara Ferris? batin Al.

---

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 20 menit lalu. Sekarang Al sedang duduk di pinggir lapangan basket sendiran. Dia sedang bimbang antara harus ke taman atau tidak. Rasa-rasanya memang Ferris yang menulis suratnya.

Lagi pula, orang yang tau kalo gue suka kaos kaki kan cuma Callista sama Ferris, batinnya. Aldira yakin jika itu Ferris, ia pasti akan menjelaskan tentang kejadian kemarin.

Al memejamkan matanya dan menggelengkan kepalanya. Gue gak boleh inget kejadian itu lagi, gak gak boleh Al. Lupain itu semua! ucap kata hati Al.

"Mending lo ke sana." Seseorang telah mengagetkan Al.

Al berbalik dan menemukan Vino sedang berdiri di belakangnya. "Lo ngapain di sini?" tanya Al.

"Gue cuma mau ngomong itu. Semoga lo bisa baikan sama dia." Vino pergi begitu saja tanpa menunggu Al menjawabnya.

Vino kenapa sih? kok nggak kayak biasanya, batin Al.

AldiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang