Aldira - 6

11.9K 697 7
                                    

Bismilah .... bismilah .... bismilah, lo pasti bisa Al! pasti!

Aldira mulai membaca doa-doa setelah mereka sudah sampai di Bandara Soekarno-Hatta.

"Al? lo gak papa kan?" tanya Ferris bingung melihat Al yang sedari tadi komat-kamit tidak jelas.

"Iya gue gak papa kok Fer, cuma berdoa aja hehe." Ferris menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Callista mana sih? ini udah jam 5 pagi, masih belom keliatan, batin Al sambil clingak-clinguk sana sini.

"Itu Callista," suara Ferris mengagetkan Al.

"Eh mana mana? .... oiya itu." Al melihat Callista dan keluarganya yang barusan turun dari taksi.

"Ayo." Ferris menarik tangan Al dan mulai berjalan, tapi Al malah diam ditempat. "Kok malah diem sih?."

Al menatap Ferris dalam. "udah, gak papa kali gak usah natap gue kayak gitu Al, lo tarik nafas terus jelasin semuanya. Ayok," tarik Ferris dan Al mulai komat-kamit lagi.

Setelah jarak Al dan Callista hanya beberapa meter, Al mulai takut untuk menjelaskan semuanya. Kalo dia bener-bener gamau ngomong sama gamau denger penjelasan dari gue gimana? batin Al. Berbagai pikiran negatif muncul dibenaknya.

"Aldira, eh kamu ada di sini?." Mama Callista mulai menyadari keberadaan Al dan Ferris.

"Eh iya Tante, gak mungkinlah kalo aku gak ke sini," jawab Al sedikit mengeraskan suaranya. Please ini kode Ca! kode!

"Callista! ini ada Aldira lho sini," panggil Mama Callista pada anaknya yang sedang memainkan ponselnya.

Callista menatap Al sekilas, seperti tak mau berbicara dengannya lagi. "Mending lo ke sana, gue di sini biar yang ngobrol sama orangtua-nya Callista," bisik Ferris. "Semangat ya! lo pasti bisa jelasin semua," tambahnya. Al mengangguk.

Al berjalan ke arah Callista. "Ca gue mau-"

Callista langsung memeluk Aldira erat. "Maafin gue Dir, maafin gue udah ngebentak lo dan ngusir lo semalem. Maafin gue. Gue sadar kalo ini semua lo lakuin karena lo pengen bener-bener punya sahabat yang tulus. Maafin gue Dir. Gue gak bermaksud marah dan benci sama lo, gue cuma ... gak nyangka aja."

Al balas memeluk Callista. "Enggak Ca, gue pantes dapetin itu semua kok, seharusnya gue yang minta maaf," balas Aldira.

"Lo harus berterimakasih sama Alvino." Callista melepas pelukannya.

Al mengerutkan keningnya. "Alvino?"

Callista mengangguk. "Gue sadar ini karena Vino yang udah jelasin semua secara detail ke gue. Katanya lo udah cerita tentang rahasia ini ke dia kan?"

Al mengangguk dan tersenyum. "Pasti! gue akan berterima kasih sama Vino."

Untuk para penumpang tujuan jakarta-Swedia, akan segera diberangkatkan 10 menit lagi, harap segera masuk ke dalam pesawat.

Suara informasi keberangkatan pesawat yang akan dinaiki Callista dan keluarganya sudah mulai di umumkan dan akan segera berangkat.

"Dira, gue ... gue pamit ya. Jaga diri lo, gue pasti akan sempetin chatting-an sama lo, gue akan selalu kabarin semuanya. "Callista mulai menangis begitu juga Aldira.

"Ca!! gue bakal kangen banget sama lo. Jangan lupain masa-masa indah kita ya? lo akan tetep jadi sahabat gue Ca." Al memeluk Callista.

"Pasti Dir! gue gak akan lupa. Gue pamit ya,"pamit Callista disusul oleh keluarganya.

AldiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang