"Al, besok yang ambil rapot lo siapa? Ferris?"
Al mengedikkan bahunya. "Kalo Kak Sandi masih di sini ya dia yang ambil."
Iva, temannya hanya mengangguk-angguk.
"Hei Al," sapa Vino yang datang lalu duduk di samping Al.
"Apaan sih lo? Dateng-dateng langsung duduk aja," omel Al.
"Dih galak amat, lo nanti ada acara gak?"
"Udah kalo mau ngajakin jalan gak usah pake acara basa-basi gini. Mau ke mana emang?" tanya Al jutek sedangkan Iva hanya terkikik geli melihat mereka berdua.
"Ya elah, kan sebagai formalitas. Lo gak ngerti sih anak ipa," ucap Vino jail.
"Weh emang kalo kita anak ipa harus banget ngerti tentang formalitas begituan? Dih sorry dori strobery ya gue mah ogah kek elu," timpal Iva emosi.
"Tau tuh, tijel," jawab Al.
Vino mengkerutkan keningnya." Kenapa lo?" tanya Iva.
"Tijel apaan?"
Sontak Iva dan Aldira tertawa terbahak-bahak karena pertanyaan polos dari Vino tadi. "Jiah ngomongnya aja formalitas masa gitu aja kaga tau, hahahahaha anjir ngakak banget gue," ucap Iva di sela tawanya.
"Kurang ajar lo pada, jahat banget sih sama gue," ucap Vino.
Kringg kringgg
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Para siswa berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah masing-masing atau sekedar nongkrong di cafe.
"Eh Al, Al tunggu." Vino berlari menuju Al.
"Apaan?"
"Lo belum jawab gue tadi."
Al menaikkan satu alisnya." Jawab apaan? Emang lo pernah nanya?"
Vino memutar bola matanya. "Ya elah lo pelupa banget sih yang tadi waktu di kantin."
Al nampak berfikir lalu dia menjentikkan jarinya. "Oh yang waktu lo gatau singkatan tadi itu ya? Hahahaha asli itu bikin gue sakit perut."
Vino menatap Aldira datar. "Lo sakit Al? Gak biasanya lo jadi bego begini."
Al menepeuk pundak Vino. "Hahaha enggaklah gue gak sebego elo kali, iya emang kita mau ke mana?"
Vino menghembuskan nafasnya. "Gue mau ajak lo ke suatu tempat yang amazing banget."
"Oh ya? Oke gue mau. Jam berapa ke rumah?"
"Jam 8 gue ke rumah lo."
Al mengangguk-angguk lalu pergi dari hadapan Vino menuju parkiran.
8 p.m
"Mau ke mana lo dek?" tanya Sandi yang sedang menonton tv.
"Mau pergi," ucap Al sambil merapikan bajunya.
"Sama?"
"Vino."
Sandi mengangguk-angguk. "Jangan lama-lama dan jangan kemaleman juga."
"Iya iya ngerti gue kak. Byee kak mwah." Al langsung berlari menuju pintu dan menemui Vino yang sudah menunggunya.
Dalam perjalanan Al tampak serius memperhatikan kanan kirinya. Kok kayak pernah lewat sini ya? Sama siapa tapi?
"Al, lo kenapa kayak curiga gitu?" tanya Vino membuyarkan pikiran Al.
"Eh enggak, gue ngerasa takut aja abis sepi jalanannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldira
Novela Juvenil[COMPLETED] Namanya Aldira Berawal dari pertemuan yang terjadi karena ketidaksengajaan. Pertemuan yang bahkan tidak pantas untuk diingat oleh seorang Aldira. Tapi siapa sangka jika awal pertemuan yang tidak baik itu justru membuat sebuah perubahan...