Aldira - 8

11.1K 576 12
                                    

Keesokan paginya Al sudah siap berangkat ke sekolah kurang dari jam 7 tepat. Padahal sekolah mulai jam 7.30. Entah kenapa Grey menjemputnya pagi-pagi sekali. Kalian perlu tau ya, Aldira tadi malam sampai memasang 3 alarm biar dia bisa bangun pagi.

Dia itu typical orang yang susah bangun. Kalian bisa baca di part sebelumnya saat dia disuruh berdiri di depan tiang bendera.

Al mendengar deru mobil yang datang ke rumahnya, ia yakin bahwa itu Grey. Lalu Al mengunci pintu mengingat dia hanya sendirian di rumah dan bergegas keluar.

"Hai, Gre- Vino?" ucap Aldira bingung

"Morning Al," sapa Vino

Al menggaruk tengkuknya. Kok malah Vino sih? perasaan gue gak janjian berangkat bareng sama dia, batin Al.

"Lo ngapain di sini, Vin?" tanya Al.

Vino mengedikkan bahunya. "Jemput lo buat berangkat bareng."

Ketika Al mau membalas ucapan Vino sebuah mobil Pagani Huayra hitam masuk di halaman rumah Al. Kaca mobil terbuka dan di dalamnya ada Grey yang tersenyum pada Aldira.

"Hai Al," sapa Grey. Al tersenyum, namun tak membalas sapaan-nya karena terlalu bingung dengan keadaan.

"Lo janjian sama dia?" tanya Vino sedikit sinis.

Al mengangguk. "Iya, gue bareng sama Grey." Al berjalan ke mobil Grey, tapi di tahan oleh Vino.

"Kan gue duluan yang sampe sini, jadi lo bareng sama gue," ucap Vino.

Grey yang mendengar ucapan Vino dan sepertinya sengaja dibuat keras langsung keluar dari mobil dan menghampiri Vino.

"Lo gak usah bikin ribut ya sama gue, gue udah janjian sama Aldira duluan, lo kan emang sengaja ke sini tanpa sepengetahuan Aldira dan tanpa janjian sama dia," jelas Grey.

Vino melepas tangan Al dan menunjuk ke arah Grey. "Lo tu yang harusnya gentle, Kalo mau berangkat bareng gak usah pake janjian segala. Gue udah duluan di sini, siapa cepat dia dapat," ucap Vino.

Grey menatap Vino tajam berkali lipat tajamnya dari pada saat Grey mendelik ke arah Aldira waktu itu. "Lo pengecut Vin! di mana-mana janji itu selalu nomor satu!"

"Itu kan menurut lo, menurut gue semua orang berhak dapet apa yang dia inginkan. Tanpa ada perjanjian-perjanjian manis kayak lo itu Grey," ucap Vino berusaha mengelak.

"Udah-udah, kalian tu kayak anak kecil. Gak malu apa? dari pada kalian ribut mending gue naik taksi aja," ucap Al melerai.

"GAK BISA!" ucap Vino dan Grey bebarengan.

Aldira mendecak kesal. "Terserah, pokoknya gue mau berangkat naik taksi, adil kan? gue gak memihak siapapun." Lalu Al berjalan mendahului untuk menyetop taksi di depan rumahnya.

Vino dan Grey saling memandang dengan tajam.

_____________

Gak ada Callista semua hampa banget, batin Aldira.

Saat ini Al sedang berjalan-jalan menyusuri koridor sambil sesekali melihat teman-temannya yang sedang berpacaran dan sekedar mengobrol asik dengan sahabatnya.

Bikin iri aja sih, coba aja ada Callista. Gak bakal garing kayak gini, batin Al.

"Hai Aldira," sapa Vino yang tiba-tiba muncul dihadapannya. "Apaan sih, ngagetin aja," balas Al malas.

"Kantin yuk," ajak Vino.

Namun saat Al akan membalasnya ada perempuan anak kelas sebelah menghampiri Vino.

AldiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang