Keesokan harinya Al berniat untuk bersantai di taman belakang rumahnya dengan membawa kopi dan sandwich untuk sarapan pagi. Sepi, batinnya.
Tiba-tiba Vino datang sambil mencomot sandwich milik Al. "Vin, lo mah apasih ambil-ambil punya orang," omel Al.
"Aku mah apa atuh." Vino mulai bernyanyi.
Al hanya melirik Vino sambil menyeruput kopinya kemudian datanglah Grey yang duduk di samping Vino. "Pada ngapain? Gua kok gak diajak?"
"Ya kali mau ngajak lo, orang masih molor ngapain ye," ucap Vino mengejek.
"Dih lagian gua juga gak berharap ngajak kalian kali," balas Al.
Tiba-tiba Al teringat pada Ferris. "Lah Ferris mana? Kok gak keliatan?"
"Dia balik duluan, katanya sih mau nganter adeknya gatau juga gua," jawab Vino.
"Kok gak pamit gue?" tanya Al.
"Lo kan masih tidur Al? Gak tega kali bangunin," jawab Vino.
Lalu Al beranjak dari duduknya kemudian pergi menuju kamarnya. Ia mengambil ponsel di atas nakasnya. "Gak ada notif Ferris pamitan, biasanya kan dia kalo gak sempet ngabarin langsung sms gue," ucap Al pada diri sendiri.
Apa gue telfon aja kali ya? batin Aldira.
Sebelum Al menekan tombol hijau, panggilan dari nomor tak dikenal masuk. Al lalu mengangkatnya,
"Hallo? Siapa ya?"
"Al, ini gue Ferris. Gue tadi pagi gak sempet ngabarin lo soalnya gue gak tega bangunin," ucap lelaki di seberang sana.
"Gapapa Fer, gue ngerti kok. Emang lo di mana sekarang?"
"Gue lagi nganter adek gue bimbel. Ini aja gue pake nomor dia soalnya hp gue ketinggalan di kamar kakak lo."
Al tampak berfikir sejenak. "Oh emm iyaudah lo kapan mau ambil?" jawabnya kikuk.
"Abis gue anter adek gue, gue ke rumah lo."
"Oke, terserah lo aja Fer. Tiati ya, salam buat... adek lo hehe," ucap Al.
"Pasti, bye Al."
Lalu Al menutup ponselnya dan pergi ke kamar di mana hp Ferris tertinggal. Namun, sampai di ruang utama ada Vino dan Grey yang sedang bermain x-box milik kakak Aldira.
"Mau kemana lo Al?" tanya Vino.
Al terdiam sejenak. "Ke kamar kak Sandi mau ambil sesuatu."
"Ambil apaan? Mau gue ambilin?" tanya Grey.
Dengan cepat Al mengelaknya. "Ah gak usah, ini urusan pribadi hehe."
Lalu Grey dan Vino melanjutkan bermainnya sedangkan Al dengan cepat menuju kamar kakaknya. Terlihat di atas tempat tidur terdapat hp Ferris di sana.
Al membuka ponsel Ferris. Terpampang foto Aldira di layar screenlock dan sontak membuat Al tekejut. Foto itu diambil saat Al sedang sendirian di taman tadi malam. "Dia ngefoto gue?"
Lalu Al berusaha membuka password hp Ferris. "Duh pake di password segala," ucapnya kesal.
Ia mencoba-coba dengan berbagai cara seperti huruf F yang berada diurutan abjad nomor 6 lalu Al mencoba 0606 tapi tak bisa, lalu 1234 tetap tak bisa.
Akhirnya iseng, Al mencoba dengan namanya yaitu angka 1 yang artinya huruf A. Lalu ia menekan tombol 0101 namun tak bisa juga dan akhirnya,
"Mungkin 1111 kali ya?" ucap Al penuh keyakinan. Setelah ia coba ternyata ia berhasil dan sedikit merasa ada keanehan. Di layar utama ada foto Ferris dan adik perempuannya yang Al tak tau namanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aldira
Teen Fiction[COMPLETED] Namanya Aldira Berawal dari pertemuan yang terjadi karena ketidaksengajaan. Pertemuan yang bahkan tidak pantas untuk diingat oleh seorang Aldira. Tapi siapa sangka jika awal pertemuan yang tidak baik itu justru membuat sebuah perubahan...
