Jadilah wanita perkasa! Yang tak mampu jatuh oleh rasa.
-------------------------------------------------"Lu udah pesen makan?" tanyaku pada fia
"Lagi dipesen ziqri" ucapnya sambil tersenyum malu-malu
"Muka lu ngapa kok kaya kepiting rebus? Merah gitu"
"Eh..gapapa kok,gapapa" jawab fia gugup
Akupun tak ambil pusing dan langsung memakan ayam pesanan ku.Setelah memakan ayam aku lanjut memakan steak dan disambung dengan burger yang aku pesan,saat aku hendak menyuap burger ke dalam mulutku,aku merasakan tatapan semuanya tertuju padaku.
"Apa liat-liat" tanyaku
"Itu serius lu yang pesen?" tanya ivan
"Iya,emang kenapa" jawabku tanpa dosa
"Lu serius mampu bayar" tanya fia
Sambil tersenyum misterius aku menjawab "Oh tentu...tya selalu punya cara,lagian gua baru dapet duit tadi"
"Duit dari mana?" tanya fia heran
Lalu tiba-tiba putra langsung menjawab
"Lu gatau si fi...tadi tya dapet duit dari abang-abang" ucapnya berapi-api
"Hah! Serius?" tanyanya terkejut
"Yap betul sekali" jawabku bangga sambil memamerkan uang lima ratus ribuan
"Gila emang" ucap fia
"Tapi lu emang biasa makan banyak gini?" tanya daffi heran
"Iya tuh,kecil-kecil makannya kok bisa banyak gitu?" tanya rendy
"Badan gua itu ususnya banyak,kalo tangan gua dibelek keluarnya juga usus lagi" ucapku santai
"Aneh" ucap ivan dan putra hampir bersamaan
"Gapapa itu namanya tya berbeda dari yang lain,kamu tetep manis kok meskipun makan banyak" Ucap al sambil mengelus puncak kepala tya.
Dan hal itu mampu membuatku kehilangan fokus saat makan,dan untuk menghilangkan rasa gugupnya aku segera mengambil ice cream yang dipesannya sebagai pencuci mulut
"Makan kamu dasyat ty...." ucap daffi sambil terus memperhatikan ku.
Setelah makan kami bersembilan langsung mencari sebuah wahana permainan,bercerita banyak hal,dan berbagi kisah.Akupun juga senang karna al selalu ada disisiku,dan layaknya rumah tangga yang selalu dihadiri orang ketiga daffi terkadang juga selalu menimpali omongan ku.Sedangkan fia selalu bersama ziqri bahkan terkadang mereka bergandengan bersama,Wajah fia benar-benar seperti kepiting rebus.Merah.
dan lia lebih cenderung dekat dengan Rendy dan setiap aku melihat lia ia pasti sedang cengengesan sendiri udah kaya anak cacingan yang baru menemukan uang seribu di jalan.
lalu ivan dan putra hanya jalan berdua nasib mereka yang memang tak punya pasangan, dan mereka hanya bisa berbagi kasih berdua (lebay).
Sampai pada akhirnya waktu sudah mulai malam dan besok kami masih harus bersekolah.Maka kami semua memutuskan untuk mengakhiri petualangan kami hari itu.
:::::::::::::::::
Esoknya
Dan sekarang disinilah aku,berada dalam ruangan terfavorit yang ada di sekolah.Tapi sekarang aku tak sendiri ada lia yang sedang menemaniku,suara melodi dari piano benar-benar akan membuat siapapun yang mendengar nya akan berhenti.Apalagi suara ku yang merdu sekali...
"tya istirahat dulu ya" ucap lia
"Oh yaudah lu istirahat aja dulu" ucapku.Lalu lia segera duduk manis (tapi tak semanis wajahku 😪)
Perlahan aku mulai memegang mikrofon dan mulai menyanyi.Aku menyanyikan sebuah lagu yang berjudul : belum ada judul
(Ada kan videonya di atas ☝🏻)
Pernah kita sama sama susah
Terperangkap didingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah....lelapPernah kita sama-sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib memang berputar
Sahabat masing ingatkah.....kau"Ty..ty...lu kok suka banget lagu ini dah?" tanya lia menghentikan nyanyian ku
"Iya,maknanya dalem banget" ucapkan
"Emang apa?"
"Lagu ini bercerita tentang sebuah persahabatan dimana mereka selalu susah senang bareng,suka duka bersama.Sampai suatu saat salah satu diantara Mereka bikin kesalahan dan yang lainnya gak mau memaafkan mereka,Dan akhirnya persahabatan mereka hancur.Ya kurang lebih gitu" ucapku panjang lebar
"Gua harap kita hak pernah kaya gitu li" lanjut ku
"Pasti ty" jawabnya mantap.Lalu tiba-tiba bu ina guru musik kami datang
"Tya...ibu ingin bicara sama kamu"
"kenapa bu? Ibu kangen ya sama saya?" tanyaku
"hihh...gr ibu cuma mau tanya Kamu mau kan ngewakilin sekolah 'lagi' buat ikut lomba" tanyanya dengan penuh harap
"Oh itu pasti bu...asal kan ada tya semua beres" jawabku
"Yaudah lusa ya ty" jawabnya
"Ashiaaaapppp" jawabku sambil memberikan sebuah hormat
"Yaudah ibu pergi dulu ya"
"Ok deh..dada bu,jangan kangen ya bu,secara saya kan ngengenin" ucapku pd
"Gak akan tya!" jawab bu ina
Lalu tiba-tiba lia menepuk bahuku
"Kamu hebat" ucapnya
"Iya dong tya..." 😎 jawabku
"Lia cari minum yu" ajakku
"Ayoo!" setelah kami berdua menutup rapat dan mengunci ruang musik,kami segera pergi mencari minum
"Minum!...Minum!!!....MINUM KAMU DIMANA???!!!!!!" teriak lia,yang berhasil membuat beberapa orang melihat kami
"Lu ngapain malih?" tanyaku
"Loh kata lu nyari minum! Ya ini lagi gua cari.sambil panggil-panggil siapa tau minum denger dan kita bisa nemu minum" jawab lia minta digampar
"Bukan gitu szeyeng...Maksud gua kita beli minum" jawabku gemas
"hah,beli minun?! Emang dia minum macam apa mau aja di beli-beli sama orang asing lagi,
Hih...geli...!" ucap lia sambil memeluk dirinya sendiri (Nasib jomblo gak ada yang meluk)"Au ah...seterah lu...gemas rasanya sampai ingin kujambak ususmu lia...." ucapku sambil mengepalkan tanganku di depan mukaku.
Lalu setelah itu kami berdua membeli minum,dan langsung pergi ke 'taman belakang' atau TB.
Saat kami sedang asyik mengobrol tiba-tiba fia datang sambil bersenandung kecil...
"Ngapa lu" tanyaku
"Gua udah jadian sama ziqri" ucapnya sambil memegang pipinya yang merah
"HAH!!! JADIAN" ucapku kaget
'Khokkhehehkh' (suara keselek lia yang lagi minum)
"Iya" jawabnya masih sambil tersipu malu
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (end)
Teen FictionTya: Hidupku selalu penuh dengan kejutan, Penuh dengan kemisteriusan dan penuh dengan masalah.Tapi bersamamu dunia selalu jadi tempat yang terbaik. Al: Tak pernah kurasakan gejolak dalam dada yang seperti ini. Ini bukan akibat lelah sehabis olahraga...