Aku mengikatmu dengan nadiku sendiri.
Itulah mengapa, jika kau yang lepas.
Aku yang sakit sendiri.***
Malam ini,masih ditempat yang sama.Dan masih dalam suasana hangat yang sama,mereka larut dalam kebersamaan mereka.
Kini daffi,putra, dan ivan sedang bermain game bersama.Sedangkan fia dan lia sedang sibuk dengan kekasih mereka masing-masing.Dan tya sedang asik duduk berdua bersama al.Mereka semua sibuk dengan dunia mereka masing-masing.
"Tya.." panggil al dan hanya dibalas gumaman dari tya.
"Tya.."
"Hm" jawabnya lagi tanpa mengalihkan pandangannya dari kedua sahabat nya yang sedang asik bermanja-manja.
"TYA!?" al kesal karna tak ditanggapi dari tya.
"Apasih? Berisik banget" jawab tya kesal. al yang mendengar tya marah-marah lantas kesal. Ia lalu mendorong bangku tya hingga gadis itu terjatuh.
Al lalu tertawa keras "Hahahahaha"
Tya cemberut kesal,ia lalu berdiri dan mengejar al, mereka berdua jadi bermain kejar-kejaran layaknya anak kecil. Sedangkan yang lainnya hanya melihat mereka sambil tertawa kecil."Al.....sini kamuu!" teriak tya, dan al tertawa puas.
"Ayo, tangkep kalo bisa" ledek al. Membuat tya semakin mempercepat lajunya.
Namun, tiba-tiba langkah tya terhenti.
"Al..." panggil tya getir. Al langsung menolehkan kepalanya dan ketika ia melihat kebelakang, betapa terkejutnya ia saat sekujur tubuh tya dipenuhi kilau cahaya.
Tya menatapnya nanar "ini saatnya" ucapnya,membuat al langsung berlari menghampirinya. Teman-teman yang lain juga ikut pergi menyusul tya.
"Kenapa secepat ini?" ucap al, bahkan lia dan fia sudah menangis duluan.
Tya membalikkan badannya, dan langsung memeluk kedua sahabatnya.
"Ty...kamu gabisa lebih lama lagi?" tanya fia.Tya hanya bisa menggeleng kan kepalanya pasrah.
"Aku sudah punya janji sama malaikat" ucapnya sambil tersenyum.
"Makasih ya buat kalian, bersama kalian adalah saat terbaik dalam hidup aku. Percayalah kita akan bertemu lagi, tapi tidak disini. Sesedih apapun, aku selalu bahagia punya kalian. Aku harap kita bisa bertemu lagi." ucapan tya membuat semunya semakin terharu, fia semakin erat memeluk ziqri.
"Jangan nagis lagi ya" tya tersenyum lembut, sambil memeluk sahabat nya untuk yang terakhir kalinya. Lia dan fia hanya bisa memeluknya sambil tersenyum.
Setelah itu tya berbalik badan, melihat al yang sedari tadi hanya diam membatu.Tya membalikkan badan al dan langsung memeluknya. Al membalas pelukan tya erat."Percaya al,kita akan bertemu lagi. Kita akan bertemu dalam dimensi yang berbeda, kita akan bertemu dalam sebuah keabadian nanti. Tolong al, jangan nangis lagi, Kita bertemu dengan senyum, dan aku harap kita bisa berakhir dengan senyuman juga." bisik tya.
"Tapi kenapa?. Kenapa cuma aku?" ucap al, masih tak melepaskan pelukannya.
"Sejak awal, aku sudah kasih kamu sesuatu. Aku kasih kamu waktu al. Waktu untuk bersama aku, waktu untuk menikmati semua sama aku. Aku kasih sesuatu yang lebih berharga dari apapun." al hanya diam.
"Sampai jumpa al" ucap tya. Ia lalu mencium bibir al, dan dibalas dengan al. Perlahan tubuhnya mulai menghilang, tersapu oleh udara.
Hilang tak berbekas, cahaya gemilau itu pergi layaknya kunang-kuang.Al hanya bisa menatap langit, sambil tersenyum
"Terimakasih tya" Ucap al
****
Kepergian memang selalu jadi hal paling menyakitkan, hanya menyisakan kerinduan dan keputusasaan. Menyisakan penyesalan, karna tak mampu memberikan yang terbaik selagi dia ada. Tapi kepergian selalu memberi kita pelajaran. Bahwa waktu, selalu dan akan tetap jadi pengingat akan memori pertemuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PROMISE (end)
Genç KurguTya: Hidupku selalu penuh dengan kejutan, Penuh dengan kemisteriusan dan penuh dengan masalah.Tapi bersamamu dunia selalu jadi tempat yang terbaik. Al: Tak pernah kurasakan gejolak dalam dada yang seperti ini. Ini bukan akibat lelah sehabis olahraga...