24.Turnamen

4 0 0
                                    

Bahagiamu seperti sedang membunuhku.Dan senyummu layaknya pedang yang menikam ku.

--------------------------------------------------

Tya masih tercengang dengan apa yang sedang ia saksikan.Mulutnya membentuk O sempurna,mata nya bahkan tak berkedip.

Saat ini ia merasa deja vu.Baginya ini benar-benar menakjubkan.suasana nya,orang-orangnya,tawa teman-temannya,six team,kerumunan orang-orang,ini persis dengan apa yang dulu ia kunjungi.Masih di tempat turnamen game yang sama,dan masih dengan orang-orang yang sama.

"Harus banget ya,kaget begitu?" ucapan al membuyarkan lamunanya.

"Eng...enggaa...tapi ini keren banget sih"

"Kamu seneng?" mendengar pertanyaan al,tya langsung menolehkan matanya tepat ke arah wajah al.
Ia lalu tensenyum ceria seraya menjawab "Iya dong"

"Al sini gabung,sendirian aja sih" panggil ivan.Oh iya al dan tya lupa bahwa mereka semua tak dapat melihat tya (kecuali al).Jadi mungkin ivan merasa bahwa al sedang sendirian padahal ia sedang berbincang dengan teman setannya

"Iya ya nanti gua kesitu" balas al.Tiba-tiba al menggandeng tangan tya dan menariknya menuju teman-temannya.

"Eh ngapain al?" seketika tubuh al berhenti,wajahnya perlahan mendekat ke wajah tya,menyisakan beberapa senti saja sebelum wajah mereka bersentuhan.

"Emang kamu ga iri liat temen kamu" al menunjuk ke depan mereka menggunakan dagunya.Memang disana ada fia yang sedang dirangkul ziqri dan lia yang sedang bergandeng tangan dengan Rendy.
Tanpa menjawab apapun tya mengenggam tangan al erat,membuat al tau apa jawaban tya.

***
untuk semua peserta harap segera berkumpul!!!...

"Yaudah dih kamu pergi,semangat ya" ucap lia pada rendy

"Aku pasti dukung kamu" kali ini fia yang memberi dukungan pada ziqri.Setelah itu Al menatap tya lekat,seolah menunggu sesuatu

"Kenapa?"

"Kamu ga mau kasih aku dukungan kaya temen-temen kamu?" ucap al memelas,sedangkan tya hanya tertawa kecil.

"Al sayang,cintaku,manisku, rajaku,dewaku,permata hatiku, bunga-bunga mimpiku.Kamu semangat ya baby jangan sampe kalah ya,pokoknya kalo kalah annti kamu aku rebus hidup-hidup ya?" ucap tya dengan nada genit yang dibuat-buat.

"Gitu?" ucap tya kesal.Dari dulu sejak ia berpacaran dengan segudang laki-laki ia paling anti yang namanya 'alay'

Cup...

Tiba-tiba al mencium kening tya.Membuat tya bersemu merah sekaligus kaget.

"Iya gitu"

"Al lu ngapain monyong-monyong gitu" perkataan putra seketika membuat six team,lia dan fia menoleh dengan tatapan keheranan.sedangkan al hanya tertawa sambil menggaruk tengkuknya.Lalu al menghampiri teman-temannya.Butuh beberapa detik supaya tya sadar kembali.

"Ha? HAHH!!? AL! NYEBELIN BANGET SIH!!!!!.." teriak tya sambil melihat kepergian al yang diikuti tawa dari pria itu.Tapi kemudian tya tersenyum manis sambil memegang keningnya.

"Ok sekarang giliran gua!" ucap tya sambil mengepalkan tangannya.Tya kemudian sedikit terbang,kakinya terpisah beberapa sekitar 30 cm dari tanah.Perlahan cahaya biru mengelilingi dirinya,berkumpul menjadi satu,seakan menjadi auranya lalu tya melepaskan cahaya biru itu sehingga menyebar ke seluruh ruangan.Al yang melihat kejadian tersebut hanya terpana.Apalagi setelah kejadian itu tiba-tiba tya langsung jatuh seketika.Ingin sekali ia membantu gadis itu jika saja teguran rendy yang membuatnya terpakasa tetap di atas panggung.Tapi syukurlah saat ia melihat lagi,tya sudah berdiri tegak sambil tersenyum.

'Kalian akan menang hari ini' batin tya.

***

"Dan pemenang nya adalah........Six team!!!" 

Sorai sorai penonton langsung menggema di aula besar itu.Tawa bahagia terlihat jelas di wajah six team,begitu juga dengan fia dan lia yang menangis haru.sedangakn tya hanya tersenyum lebar sambil melihat al.Tapi ditengah kebahagiaan itu,tiba-tiba ketika tya melihat badannya cahaya putih mulai terlihat dan melayang.Menyisakan gemerlap kecil berwarna putih.kini tubuhnya semakij bening dan tembus pandang,mungkin karna reaksi bahagia dari six team.

'Syukur lah mereka bahagia'
Ucap tya pelan,nyaris berbisik.

***
Six team,lia dan fia (dan tya) keluar dari gedung tempat diadakannya turnamen tersebut,dibelakang terlihat ivan yang sedang memegang piala besar di tangan kirinya.

"Kalian hebat banget" puji lia sambil memegang erat tangan rendy,sedangkan yang lain hanya tersenyum manis.

"seandainya tya bisa liat ini" perkataan bodoh putra seketika membuat fia,lia dan Al mematung seketika.Sementara Putra hanya diam menyadari kebodohannya.Fia dan Lia hanya menunduk sementara Ziqri dan rendy hanya bisa merangkul kekasih nya itu.

"Pasti tya liat lah" al membuka suara berusaha menghilangkan rasa canggung diantara mereka.

"Iya tuh bener,pasti tya lagi liat kita dari sana" timpal ivan,sementara tya hanya melihat adegan itu dengan mata sendu

"Iya tuh bener,jadi kamu jangan nangis lagi ya.Nanti tya ikut sedih" ucap ziqri.Lalu fia dan Lia kembali menerbitkan senyum mereka.Lalu mereka berdua berpelukan bersama

"Demi tya" ucap mereka berdua bersmaa

"Nah gitu dong"

"Eh gua ikutan pelukan dong" ucap putra yang sukses membuatnya mendapatkan jitakan keras dari rendy dan ziqri.

PROMISE (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang