7.Ka Aldo

4 3 0
                                    

Dalam cinta jangan berdusta,hanya karna kamu tak ingin dia terluka.Karna ketika ia temukan kebenaran maka ia akan lebih menderita.
--------------------------------------------------


"Liat dan pelajari" ucapku sambil meninggalkan Mereka
***

Akupun pergi meninggalkan mereka dan menghampiri ka aldo.

"Kalian sih pake nantangin Tya! Udah tau dia orangnya sengklek" marah Lia pada kelima laki-laki di samping nya.

"Ish...gila ya tya.Berani banget nyamperin om-om" ucap Rendy

"Iya berani banget gila!" kali ini ivan buka suara.

Kelima laki-laki itu dan Lia masih saja memperhatikan Tya yang sedang menghampiri seorang om-om.Dan kelihatan nya ia sangat cepat akrab dengan laki-laki tersebut.

Sementara itu Tya:

'Hihihi gak ada yang tau kan kalo ini kaka sepupu gua' batinku sambil tertawa kecil

"Hai ka aldo" ucap ku

"Eh tya...kebetulan ya ketemu" ucap ka aldo sepertinya ia terkejut

"Hehehehe iya nih ka..." ucap ku.

Sesaat teman-teman ka aldo seperti memandangku aneh.Tapi kemudian ka aldo memperkenalkan mereka satu per satu dan meminta izin untuk kami berbicara sebentar

"Oh iya kamu kesini sendiri" tanyanya

"Engga yah tadi sama temen tuh mereka" ucapku sambil menunjuk ke arah teman-temanku

"Oh....kamu emang kesini abis ngapain?"

"Main aja ka,tapi aku nya lupa bawa dompet jadi sempet terancam gagal.untung temen aku bawa duit lebih jadi aku pinjem dulu deh buat nonton.gatau deh nih pulangnya gimana" ucapku berbohong.berharap ka aldo peka dan...

"Ish...kamu mah gimana sih? Masa jalan tapi gabawa duit.yaudah nih kaka kasih buat gantiin duit temenmu.sekalian buat makan nanti"

Yes! Akhirnya ka aldo peka.

"Eh kaka gausa repot-repot" aku hanya basa-basi tapi tanganku tetap mengambil lima lembar seratus ribuan yang disodorkannya.

"Kamu gausah gausah tapi tetep aja diambil" ucapnya sambil tersenyum

"Hehehe...gapapa ka rejeki" ucapku sambil tersenyum

"Dasar"

"Yaudah ya aku ke temen-temen aku dulu ya.kasian entar mereka jamuran lagi kelamaan nunggu"

" hati-hati ya,kalo ada yang apa-apain kamu bilang kaka aja ya" ucapnya sambil mengelus puncak kepalaku.

"Iya ka siap"

ku menghampiri teman-temanku yang sedang menunggu.dan aku hanya tersenyum meremehkan ke arah lima cowok tadi.

"Nih liat!hebat kan gua?iyalah gua?" ucapku sambil memamerkan uang lima ratus ribu ke arah 5 cowok itu.

"Udah gausah banyak basa-basi! Mending sekarang kita cari makan,anaconda dalam perut gua sudah meronta-ronta nih!" ucap ku lagi sambil meninggalkan kelima laki-laki yang masih melongo dan lia yang sedang memijat pelipisnya itu

:::::::

Lalu kami bertujuh segera mencari tempat makan.

"Eh betewe ini si fia mana?" tanyaku

"Tadi gua di kasi tau sama ziqri,katanya kita langsung ketemuan aja di keefsi (KFC)" ucap ivan,tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone miliknya

"Oh ok" jawabku singkat

Lalu kami bertujuh sampai di tempat makan yang sudah dituju. setelah mendapat meja,kami langsung memesan makanan.

"Kalian mau makan apa?" tanyaku

"Gua mau steak aja" jawab lia

"Gua nasi ayam,dan kentang goreng" Ucap al

"samain aja" usul putra dan dibalas Anggukan setuju dari rendy,ivan dan daffi

"Yaelah apeng bener" ucap al

"Males mikir" ucap putra

"Bilang aja gapunya otak" ucap al.Menusuk

"Yaudah sih! Yang laen aja ga masalah!" balas putra sengit,

"Yaelah,tibang makan aja pada ribut" leraiku

"Yaudah minumnya apa nih?"

"Klo gua lemon tea" jawab lia

"Klo gua Coca-Cola" jawab al

"Samain" ucap putra

"Tuh kan sama lagi!" ucap al marah tapi bermaksud bercanda

"Nyenyenye" ledek putra

"Udah gausah berantem!tunggu aja dulu ya" ucapku sambil memesan makannya.

Beberapa menit kemudian aku datang dengan 2 nampan berisi pesanan dari temanku,saat kulihat di meja itu juga sudah ada dia sangat ziqri.

"Yaampun gaada yang mau nolongin cewek cakep ini apa?" tanyaku

"Ga ada yang mau nolongin itik buruk rupa kayak lu!" jleb.ucapan lia benar-benar menusukku

"Oh gitu gapapa,lia kita end!" kecamku pada lia

"Dih..dih..dih..ngambek" ucap lia

"Bodo"

"Sini ty biar aku bantuin" tawar al sambil berdiri dari kursinya dan mengambil salah satu nampan dari tanganku

"Makasih ya al" ucapku sambil tersenyum padanya,dan dibalas senyuman manisnya

Aduh manis bat su...jangan liat ty ntar lu diabetes ucap hati kecil tya

Tapi mubazir su klo gak diliatin.
Balas tya pada hatinya

Iya Udah ty liatin aja,kapan lagi coba dapet kesempatan kaya gini? Ucap jantung tya

Tya mulai gila ia bicara dengan organ tubuhnya sendiri.

Lalu aku dibantu al mulai menyiapkan makanannya,kami berdua bukan terlihat mesra justru terlihat seperti sepasang pelayan yang sedang melayani pembeli-pembeli yang terlihat seperti singa yang kelaparan.

Kasian....

PROMISE (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang