28. flashback

1 0 0
                                    

Mungkin inilah, mengapa ingatan
               Diciptakan.
Agar, kau nampak selalu ada
     Ketika kau tidak ada

****


Lagi...lagi....dan lagiiii....
Untuk kesekian kalinya al masih melamun di atas tempat tidurnya.Ia melirik ke arah jam wekernya,jam masih menunjukkan pukul 20.00
Masih terlalu cepat untuk ia tidur.Dan lagi-lagi ia hanya bisa membayangkan gadis manis kesayangannya itu (tya).

Masih terbayang wajah senyum penuh airmata saat ia pergi ke rumah orangtua nya tya.Baginya tya berbeda dengan gadis yang lain.Ia tak pernah takut akan apapun,bahkan tya sempat membuat orang-orang heboh karna ia bertengkar dengan kaka kelas yang dikenal garang karna badan besarnya.Tapi gadis itu sama sekali tak gentar,ia bahkan melawannya tanpa rasa takut.
Sampai si 'kaka kelas' akhirnya mengalah dan meminta maaf padanya.Masalahnya sepele hanya karna si 'kaka kelas' menggoda lia yang sedang lewat.Tapi bagi tya itu bukan masalah sepele,jika sudah menyangkut sahabatnya.Lagi pula ia tak mau terus menerus perempuan dianggap remeh,tetap saja itu metyangkut harga diri.
Mengingat kejadian itu membuat al tersenyum sendiri.

Baginya tya bukan hanya pilihannya,karna ia tak sekedar memilih.Ia berjuang.

"Jangan senyum-senyum sendiri nanti kemasukan aku loh" al kenal sekali suara itu,ia menolehkan kepalanya ternyata tya sedang berdiri diatas lemarinya.

"Kemasukan kamu?" Tanya al

"iya maksudnya kemasukan setan,aku cantik-cantik gini setan loh,emang tampang aku mirip manusia" tya menunjuk dirinya sendiri dengan raut wajah kebingungan.

"Iya deh seterah.Kamu ngapain kesini?" tanya al kemudian,berdebat dengan tya hanya akan membuang waktu karna gadis itu keras kepala.

"Mau nemenin kamu tidur,siapa tau bisa *pippp* sekalian.Hehe"
Pipiku lantas bersemu merah,setelah mendengarkan apa yang barusan tya katakan.

"Dasar setan"

"Emang aku setan" tya menjulurkan lidahnya bermaksud meledek al.Dan al hanya diam,menahan kesal.

"Bercanda...aku mau ajak kamu ke sekolahan."

"Ngapain?" mendengar perkataan al,tya langsung turun dari lemari al dan duduk tepat di samping al.kemudian ia memajukan wajahnya.awalnya al merasa senang,karna ini seperti adegan film dimana annti nya si cewek akan mencium si cowok.Tapi realita tak seindah ekspetasi,ternyata tya hanya mau membisikkan al.

"Ini hari terakhir aku disini,aku mau nikmatin waktu ini sama kamu" seketika tubuh al menengang.Perasaannya hancur.

'Hari terakhir?' apa ia tak salah dengar.Ia memberanikan diri untuk melihat mata tya.Gadis itu hanya tersenyum manis seolah-olah itu hanya berita kecil.

"Mau ya?plisss...." ucapnya sambil memohon.

"Yaudah iya" al hanya bisa menuruti permintaan tya.

Setelah mengganti bajunya,al langsung membuka jendela kamarnya perlahan.Takut jika ibunya bangun tiba-tiba.

Setelah membuka jendela.Al langsung memegang tangan tya dan....

Wush.....

Mereka berdua langsung meluncur cepat,membelah langit malam.Tawa tya seketika meledak begitu saja begitu juga dengan al.

'Terbang ditemani bintang dan di samping orang yang kau suka memang tak ada duanya' batin mereka berdua.

PROMISE (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang