Malam indah dengan bintang berkelap kelip menghiasi langit yang sedang bergembira pada hari itu. Namun,sinyalnya tak sampai kepada seorang gadis yang meringis kesakitan.
"Fara kamu kenapa nak?" Ucap perempuan paruh baya sembari membawa nampan berisi makan malam.
"Nggak tau ma, kepala aku mendadak sakit" ia berkata sambil memegangi kepala nya yang terasa sakit.
"Yaudah, ini makan malam mama taruh di atas meja. Habis makan tidur ya.. kalau besok masih sakit, kita langsung pergi berobat." Perempuan itu meninggalkan kamar Fara.
Kepala nya kian terasa sakit, ia mengurungkan niat untuk makan malam, ia langsung bergegas untuk tidur. Ia berfikir jika ia tidur, mungkin sakit dikepalanya bisa hilang.
********
"Fara!! Kamu ga sekolah? "Novi membangunkan anaknya lembut.
"Hah?? Emang sekarang jam berapa ma?" Ia berkata sambil memegangi kepalanya.
"Baru jam enam sih, tapi badan kamu panas. Atau hari ini ga usah aja kamu sekolah, kita berobat ke rumah sakit. " usul novi.
"Hmm.. terserah mama deh aku ngikut aja. "
********
Bel berbunyi, mengisyaratkan semua siswa dan siswi untuk masuk ke kelas masing masing untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.
Di kelas 12 Ipa 1, guru matematika-bu siska, mengabsen satu per satu muridnya. Sehingga sampailah kepada nama fara.
"Fara Alexandra" guru itu memanggil tapi tidak mendapat sahutan dari orang yang bersangkutan.
"Fara Alexandra" panggil guru itu sekali lagi.
"Ngga datang kayak nya bu" jawab salah seorang murid.
"Ada kabar dari Fara?"
"Tidak bu"
"Berarti alfa ya"
Artha dan Defa saling beradu tatap. Detik berikutnya mereka saling membuang muka.
Bel pertanda istirahat mengalun merdu di telinga senua siswa SMA Nusa Harapan. Dengan cepat seluruh murid keluar untuk mengisi perut mereka yang lapar atau sekedar berkeliling melihat kelas lain.
"Ke kantin kuy gue laper nih" ucap geni sambi menutup buku.
"Bentarr dulu, nanggung nih 2 soal lagi" tahan adnas kepada teman teman nya.
"Sok sok an rajin lo curut, kalau lo mau ikut ayok, kalau enggak yaudah tinggal" bila meninggal kan kelas, diikuti oleh 2 sahabatnya lagi.
"Ehh tunggu woiii, yah ditinggal, woi gue ikutt " teriaknya menyusul.
"Eh iya jemput fara ke kelas nya dulu yuk" ajak geni yang diikuti oleh sahabatnya itu. Ketika sampai di kelas fara, geni bertanya kepada salah satu siswi di kelasnya fara, siswi itu menjawab bahwa fara tidak hadir hari ini, setelahnya geni dan teman temannya langsung menuju ke kantin.
"Kenapa fara nggak sekolah ya? " bila membuka bicara.
"Nggak tau tuh, kan dia juga nggak aktif malam tadi di grup"
"Woiiii ngapain pada ninggalin gue sih! Ya allah capek hayati bang" adnas datang tiba tiba.
"Salah lo sih, sok sok an rajin, palingan lo cuma bikin soalnya doang, isinya ntar lo juga bakal nyontek" sinis moza.
"Yaudah duduk, lo mau apa? "
"Batagor sama es teh manis anget nggak pakai gula"
"Saraf lo"
"Serius amat neng, dedek jadi takut. Eh iya lo pada tau ga si Fara sakit. Nyokapnya nelfon ke gue tadi pagi." Kemudian Adnas bercerita panjang lebar dan mereka berencana pergi kerumah fara untuk melihat kondisinya.
Disisi lain Artha dan Defa saling diam, tidak ada perbincangan atau gurauan yang mereka lontarkan. Hal itu membuat revan bingung setengah mati. Ada apa dengan dua orang sahabatnya itu. "Eh, lo pada kenapa sih? Kok diam diaman kek orang saribakwan" Revan mencairkan suasana.
"Kenapa liatin gue sinis gitu?" Artha melotot kearah Defa
"Kenapa Fara bisa nggak sekolah?"
"Kenapa nanya gue? Lo pikir gue bokapnya? "
"Lo yang anter fara kemarin"
"Gue gajadi nganterin fara, dia nggak mau gue anter"
"Berarti salah lo"
"Kok jadi salah gue?"
"Ya iyalah salah lo"
"Nggak"
"Iya"
"Engg.." belum sempat Artha melanjutkan perkataan nya, Revan sudah memotong duluan. Revan heran kenapa fara tidak sekolah saja jadi perdebatan. Apalagi jika fara pindah pasti sudah terjadi perang dunia ketiga antara dua orang sahabatnya itu. "Kenapa jadi ributin fara nggak sekolah sih? Mending makan daripada ributin cewek"
"Temen lo tuh" Artha meninggalkan kelas.
Defa sangat penasaran kenapa Fara tidak sekolah, padahal ini adalah hari pertama belajar. Tapi, kenapa ia tidak sekolah. Defa memutar akal untuk mencari tau informasi tentang fara. Jika ia bertanya kepada teman teman fara secara langsung, itu akan menjatuhkan harga dirinya. Akhirnya ia harus mengeluarkan jurus andalan terakhirnya. Defa memanggil geni selaku sekretaris osis. Defa menyuruh Revan untuk memanggil geni. Tidak perlu menunggu lama geni menghampiri Defa diruang kelasnya.
"Kenapa lo manggil gue? Emangnya ada agenda ya hari ini?" Tanya geni heran. Perasaannya tidak ada agenda apapun yang dilakukan hari ini.
"Ya nggak ada sih, gue cuma mau liat absen anggota osis pas acara kemarin. Siapa aja yang hadir dan yang nggak hadir. " jelas Defa gugup.
"Buku absennya sih gue tinggal dirumah, gue pikir nggak bakal lo cek. Tapi seinget gue pas acara anggota osis hadir semua." Defa hanya membalas dengan anggukan. "Trus kalau hari ini?"
"Ya mana gue tau, kan anggota osis banyak. Nggak mungkin lah gue cek satu satu ke kelasnya. "
"Nggak ada yang nyuruh lo gitu. Soalnya temen lo nggak sekolah hari ini" Defa berharap kalau Geni tidak curiga kenapa ia segugup ini.
"Oh kalau fara mah sakit kata nyokapnya." Defa terdiam. Ia befikir apakah fara sakit gara gara ia mengajak fara lebih pagi untuk datang ke sekolah dan menyuruhnya melakukan banyak kegiatan. Setelah itu defa pergi tanpa mengucapkan satu katapun. Geni terlihat sangat kesal. Namun geni sudah memaklumi sifat defa yang setiap hari memang seperti itu.
Tapi geni menyadari satu hal yang aneh dari defa. Kenapa ia menanyakan tentang absen? Biasanya ia tidak pernah peduli tentang siapa saja yang hadir. Karena tidak mau ambil pusing, geni pergi menuju kelasnya.Dikelasnya, Defa hanya diam. Seketika mood nya menjadi turun. Ia tidak beminat untuk sekedar kekantin bersama temnnya. Kenapa hari ini ia menjadi tidak bersemangat. Apa karena rasa bersalahnya? Atau mungkin kekhawatirannya? Tapi kenapa ia khawatir? Fara bukan seseorang yang berarti bagi hidupnya. Karena tidak mau memikirkannya, defa memilih untuk tidur.
Yeeaayyy update lagii! Jangan lupa tinggalin vote dan coment ya teman teman. Happy reading <3
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFARA
Teen FictionTentang seorang perempuan yang lebih memilih mencintai dalam diam, menyukai lelaki yang tidak lagi percaya akan cinta karna trauma di masa lalu. -------------- Sama seperti lo jatuh dari sepeda. Lo ga pernah kan ngerencanain buat jatuh dari sepeda...