"Faraaaa."
"Iya ma??"
"Ini jaket punya siapa? Mama nemu di lemari. Kayaknya bukan punya kita deh." Ucap mama nya sambil membawa jaket tersebut.
"Astagfirulloh ma, fara lupa ngembaliinnya. Itu jaket punya temen Fara." Jawabnya sambil menepuk jidat.
"Temen? Sejak kapan temen kamu suka style kayak cowok gini? Ohh mama tauu pasti dari pacar kamu kan?" Mamanya menggoda.
"Ih apaan sih mama, dibilang punya temen juga, sini Fara bawa. Yaudah mama beres beres gih,kan katanya mau berangkat bareng ke sekolah." Fara menyuruh mamanya untuk pergi.
"Yeee kamu ga liat mama udah cantik gini. Mama udah siap tau. Yaudah ayok berangkat ntar telat." Setelah itu mereka berangkat ke sekolah Fara karena hari ini ada pertemuan orang tua.
Sesampainya di sekolah,orang tua langsung masuk ke dalam kelas anak mereka masing masing. Sementara itu para siswa dan siswi berada di luar.
"Woiiii!!!!!" Adnas membuyarkan lamunan Fara.
"Ih kenapasih lo, ngagetin aja."
"Abisnya lo ngelamun mulu sih, ntar kerasukan setan baru tau rasa lo." Jawab adnas.
"Tau tuh,yaudah ke kantin yok gue laper." Ajak Geni.
"Setuju."balas Moza.
"2in" singkat bila.
"Di duain itu ga enak loh la, sakitt banget,rasanya tuh seperti tertimmmmm, aduh tangan lo bekas megang apaan sih asin banget." Protes adnas tak terima ketika bila membekap mulutnya.
"Megang keringet si Artha." Singkat bila.
"Whattt??? Seriuss? Aaaaaaaaaa bilaaaa mau lagii dongg."
"Nas,lagi rapat nas aelah berisik banget sih." Moza menutup kedua kupingnya.
"Wait, artha? Temen sekelas gue? Wawww sejak kapan lo suka sama Artha?" Tanya Fara mengintimidasi.
"Temen temen, daripada ribut di depan lokal, mending ke kantin,yuk yuk ntar diceritain tuh sama si Adnas. "Ucap geni menarik teman temannya.
Sesampainya di kantin mereka memesan makanan.
"Eh nas, seriusan lo suka sama Artha temen sekelas gue?." Tanya Fara kepo setengah mati.
"Iyaa ra, gue menyatakan bahwa semenjak gue ketemu dia di depan gerbang pas awal sekolah kemaren, gue udah langsung jatuh cinta. " ucapnya hiperbola.
"Ciieee cinta pandangan pertamaaa ciiee adnas." Ucap Fara menggoda.
"Anjayy kayak judul pilem." Balas Geni.
"Judul lagu bego." Jawab bila.
"Ya itu maksud gue." Setelah itu pesanan mereka datang.
"Oh ya ngomong ngomong, lo sama Defa gimana?" Tanya Geni.
"Hahahaaa hahaha" Fara tertawa terbahak.
"Lah malah ketawa? Emangnya ada yang lucu?" Balas geni heran.
"Pertanyaan lo tuh lucu. Lo bertanya seakan akan gue pacaran sama Defa." Ucap Fara.
"Ya ga gitu curut onta. Maksud gue nih ya, kan secara sekarang lo udah sekelas sama dia, ya gimana ada ngobrol ga? Makin deket ga? Gituuuu." Jelasnya.
"Ya ga gimana gimana sih, seperti orang pada umumnya aja. Ngomong kapan perlu doang." Balasnya lesu.
"Yahh sabar ya Faraaa." Adnas mendramatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFARA
Teen FictionTentang seorang perempuan yang lebih memilih mencintai dalam diam, menyukai lelaki yang tidak lagi percaya akan cinta karna trauma di masa lalu. -------------- Sama seperti lo jatuh dari sepeda. Lo ga pernah kan ngerencanain buat jatuh dari sepeda...