cowok ngeselin

47 9 0
                                    

"Lo bisa sopan ga sih?"

"Gue?" Ucapnya santai.

"Yaiyalah lo, siapa lagi. Lo ga liat kaki temen gue kesiram air panas gara gara lo ngegebrak meja?" Rani murka dengan suara yang naik satu oktaf.

"Bu, saya pesan mi goreng pedes satu sama es teh manis satu."

What hell? Bukannya minta maaf cowo itu malah memesan makanan ke bu inem. Hal ini membuat Rani benar benar marah.

"Lo itu yaa.." sebelum Rani melanjutkan amarahnya, Fara sudah menarik Rani terlebih dahulu.

"Sssttt udah ran ga usah dimarahin percuma, kayak nya dia punya telinga tapi ga fungsi." Balas Fara dengan senyuman.

"Telinga gue masih berfungsi btw."

"Oh kirain udah nggak fungsi kayak telinga kuali." Setelah itu Fara mencoba untuk berdiri dengan bantuan meja sebagai pegangannya. Fara terlalu fokus ke kakinya sehingga ia tidak melihat bahwa tangannya sedang memegang tangan cowok tersebut.

"Huffftt nasib cowok ganteng emang gini yah, dimodusin terus." Ucapnya sambil melirik tangan Fara yang berada di atas tangannya.

Dengan gerakan yang cepat Fara menjauhkan tangannya dari tangan cowok tersebut, salting? Ya jelaslah pasalnya ia tidak menyadari kalau tangannya sudah menempel di  atas tangan cowok tersebut.

"Lo cantik kalau lagi salting." Cowok itu menggoda. Setelah itu Fara bergegas mengajak Rani keluar. Jika tidak lama lama Fara akan menjadi gila.

Di perjalanan mereka terus mengumpat cowok yang mereka temui di kantin.

"Siapa sih tu cowok, kayak nya murid baru deh soalnya selama sekolah dia ga pernah keliatan. Tapi kenapa dia pindah? Kan nanggung sebentar lagi bakal tamat." Ucap Rani kepada Fara.

"Ya mana hayati tau munaroh, lo pikir gue bapaknya?"

"Ya ga gitu aelah lo sama cowok tadi sama sama ngeselin." Setelah itu Rani meninggalkan Fara karna mereka sudah hampir sampai di kelas mereka.

"Woi curut ya allah ngambek lagii euii tungguin gueee."

Pada saat Rani dan Fara masuk suasana kelas ribut. Ternyata mereka sedang meributkan soal pertemuan orang tua. Setelah itu Fara langsung menuju meja nya. Ia melihat ada surat undangan yang tadi bu iren sampaikan. Fara melihat surat itu kemudian memasukkan nya ke dalam tas.

-----------------------

Bel pulang sekolah mengalun merdu di telinga seluruh siswa. Semuanya bergegas untuk keluar dan meninggalkan sekolah.

"Yahh ra, maaf bangett kita ga bisa pulang bareng." Bila memulai obrolan.

"Lah emang kalian pada kemana?" Tanya Fara.

"Ke rumah rafi nih,mau kerja kelompok. " jawab moza.

"Ohh ya gapapa lah santai aja lagi. Gue bisa naik ojek atau mintak jemput adek gue." Jawab Fara dengan senyuman.

"Seriusan lo gapapa sendirian? Kalau kita ga langsung ke rumah rafi, kita mau aja anter lo pulang dulu. Masalahnya kita harus langsung ke rumah rafi soalnya kita ga tau rumahnya dimana." Balas Adnas.

"Haa ntuh, apalagi kaki lo masih sakit kan?" Geni memperhatikan kaki fara.

"Apaansih lo pada, santai aja, kaki gue ga parah parah amat. Masih bisa jalan sampai pangkalan ojek depan."

"Serius ya ra?" Adnas memastikan.

"Seriusss adnassskuu" setelah itu mereka saling berpisah. Fara menuju gerbang dan lainnya menuju parkiran.

Setelah itu Fara langsung berjalan menuju pangkalan ojek di depan sekolah. Ia tidak membawa hp, itu sebabnya ia tidak bisa memesan ojek online atau meminta adiknya untuk menjemputnya.

"Aduh kaki gue kok sakit lagi yah? Mana pangkalan ojek terasa jauh lagi. Pasti gara gara nih kaki. Aelah sabar sabar" gerutu Fara dalam hati. Fara berjalan menuju depan sekolah dengan keadaan menunduk. Ketika sedang berjalan ia menabrak punggung besar dan tinggi. Setelah itu ia refleks untuk melihat orang itu. Ternyata orang yang ia tabrak adalah Defa.

"Maa.. maaf. Gue ga sengaja." Fara mendadak panik dengan salting andalannya. Tapi hal itu berbanding terbalik dengan cowok yang berada di depannya. Ia hanya diam, memperhatikan kaki fara dan sepertinya ingin berbicara tetapi sudah dipanggil duluan.

"Defaaa, kamu ngapain disini? Ayok pulang." Cewek itu-Diana, menarik Defa dan menggandeng tangan Defa.

"Sabar Ra sabarr, konsekuensi yang lo bangun sendiri ternyata menyakitkan yah? Lo hanya bisa mengagumi bukan memiliki. Hufft yaudahlah dipikirin juga ga guna. Dia gabakal merhatiin lo." Ucapnya dalam hati setelah itu ia melanjutkan perjalanannya.

Pangkalan ojek sudah terlihat namun,tidak ada ojek yang beroperasi disana. Bisa dilihat disana hanya ada komplotan cowok. Fara tau komplotan itu pasti komplotan yang sering gangguin orang yang lewat.

"Gakk gakk, kalau gue nekat lewat sana, pasti bakal digangguin. Ga bisa ga bisa. Dalam keadaan kaki gue lagi bermasalah ntar kalau gue mendadak jatuh lagi kan ga lucu. Haduhh truss gue harus muter lagi gitu? Ya allah gini bet dah nasib gue seharian. Udah jatoh, kaki keseleo, kesirem air panas. Ngeliat doi sama pacarnya pulang bareng. Ya allah gini bet dah" gerutunya dalam hati. Setelah itu ia berbalik dan lagi ia menabrak cowok dengan badan yang tinggi.
-Fara hobynya nabrak cowok yah, wkwkwk-

"Modus part 2. Lo mau meluk gue kan? "

"Lo? Apaa apaan sih lo. Amit amit gue mau meluk cowok ngeselin kayak lo." Ya cowok yang ditabrak Fara adalah cowok yang ia temui di kantin tadi.

"Amit amit apa amin amin?"

"Ewhhhh." Fara hendak berlari menjauh tapi sepertinya ia lupa kalau kakinya sedang keseleo.

"Nah kan,kualat sih lo." Cowok itu membantu Fara agar tidak jatuh.

"Ga usah pegang pegang." Sinis fara.

"Idih, tadi aja modus modus mau megang gue. Pas dipegang balik malah sok sok gengsi."

"Lo itu ngeselin banget yaah. Lo tau ga sih kaki gue makin sakit gara gara lo dan lo ga mintak maaf sama sekali, sekarang lo bilang gue modus? Arrgghh" Fara mencoba sabar menghadapi spesies cowok didepannya.

"Nama gue Dery, gue murid baru di SMA Nusa Harapan." Ucapnya sambil menurunkan tangan Fara yang menunjuk kearahnya.

"Gue ga nanya." Setelah itu fara berjalan sekencang yang ia bisa. Tidak lama kemudian nasib baik berpihak padanya. Ia mendapatkan ojek dan langsung bergegas pulang. Sementara itu, cowok ngeselin-Dery, malah berteriak.

"Hey cewek modus,gue belum tau nama lo."

Fara masih bisa mendengar, kemudian fara memasang wajah meledek kearah cowok tersebut kemudian berteriakk

"Gueee ga peduliii dasar cowok ngeselin." Diatas ojek pun ia sempat meledek cowok tersebut.

Mungkin, hari ini adalah hari terapes Fara. Kakinya keseleo, ngeliat doi deket sama pacarnya, ketemu cowok pd yang ngeselin haduhh lengkap banget penderitaan yang Fara alami hari ini.






Update again gess, update nya pas sahur cieee. Jangan lupa vote dan comen yahh. Happy reading teman teman <3





DEFARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang