11

51 23 0
                                    

Sheril hanya menatap kepergian kedua pasangan yang rese itu.tiba-tiba ada yang menarik tubuh sheril untuk pergi ke taman belakang sekolah.
Sheril hanya syok dengan kejadian tadi dimana dia seperti cewe lugu yang ga tau apa apa.dia ingin menjelaskan nya tapi hatinya menyuruh diam.
Adiba hanya menatap sheril pilu, cewe itu hanya memandang satu arah saja dan tidak bergerak sama sekali,mata nya yang layu dan sembab sebab dari tadi mata nya mengalir deras namun sheril tidak menyeka nya,dia membiarkan air matanya jatuh begitu saja ia pun tidak mau bicara sama siapa pun,dan akhirnya adiba yang memulai bicara.

"Lo tau kan kesalahan terbesar lo ril, ini ril alasan gw knp ga mau bicara sama lo sejak pagi tadi gue takut lo kenapa napa, lo deket sama dean di kelas its okay gue anteng-anteng aja orang kelas juga gak mungkin lambe mulut nya,tp lo malah terang-terangan deket sama dean" kata adiba dengan nada bicara yang lemah.
"Gue salah juga sih ril hiks…hikss,gue egois seharus nya gue ada disamping lo menguatkan mental lo gak kaya tadi gue hanya menyaksikan kekejaman cewe dean terhadap lo,gu e egois ril gu gu e egois, seharusnya gue kasih tau lo dari pagi supaga lo bisa berjaga jagaa gu e yang salah ril hiks…hiks" isakan adiba begitu menyayat hati sheril,bagaimana bisa teman nya berbicara sesedih itu, dia pikir adiba cemburu dengan nya namun pikirannya salah.

Sheril bangkit dari duduk nya tadi lalu berjalan menghampiri adiba yang tersuntuk ditanah dengan muka nya ditutupi oleh rambut kepala nya menunduk dan suara isakan adibaa.Sheril sangat merasa bersalah dia membuat adiba ceria menjadi adiba yang rapuh.
"Adiba kamu jangan sedih,kamu ga salah kok, disini murni kesalahan aku,kamu ga usah khawatir atau takut kalo masya gangguiin kamu, sheril cumaa bilang terima kasih sama kamu yang peduli sama sheril,padahal sheril ga peduli sama adiba kemaren" kata sheril yang begitu rapuh mengatakan kata kata itu namun kembali lagi ke sifat sheril orang yang berusaha terlihat tenang.
"Gue gak perduli masya gangguiin gue ril,karna gue orang nya kuat bisa ngelawan,tapi yang gue takutin itu lo yang diganggu" sambil menatap wajah sheril.
"Adiba cengeng ihhh yudah hapusin dulu air mata nyaa nanti dikataiin bocah sama siswa lain kamu mauu" tawa sheril pecah saat meledek adiba
"Iya iyaaa ga usah ngeledek gitu jua kali" bantah adiba.
Adibaa baru kali ini melihat sheril begitu ceria dan terbuka dengan sifat nya walaupun ini tidak di sadari oleh sheril.

Mereka pun berjalan menuju kelasnya.saat berada dikelas mereka sudah melihat pemandangan yang tidak sedap bagaimana bisa sedap masya dan dean bermesraan duduk dikursi adiba dan sheril.
" cih bucin " kata adiba
"Jangan dilihat" kata sheril.
"Terus apa kita harus usir mereka ril,kalo ga diusir kita duduk dimana" rengek adiba
"Ga usah manja,ikutin aku" sheril menarik lengan adiba dan menuju kan ke kursi dean dan ghazali.

"Permisi ghazali maharaja yang paling ganteng di SMA merah putih boleh seger gaa satu kursi buat adiba" pinta sheril sopan.
"Geser kali ril apaan dah seger" adiba menepuk jidatnya.
"Satu kursi aja kan,ni lo duduk dikursi gue dib,biar gue duduk dikursi nya dean, apasih yang ga buat lo dib" rayu ghazali.
"Najis" ketus adiba
"Ril ga bisa gue duduk disini,kalo gue duduk disini lo mau duduk dimana sedangkan kursi satunya didudukin sama ghazali rese" sambung adiba.
"Duduk aja yang anteng ga usah bnyk omong" sahut sheril.

"Banci lo zal,cewe dibiarin berdiri sampe kapan kalo dia tetep berdiri disitu, sampe dean punya buyut" cetus luzman
"Beda nya gue sama lo apa,lo juga banci kali man, buktinya aja lo ga kasih tempat duduk lo buat sheril" sahut ghazali
"Balik aja teross balikk sampe tumpahh zal" sindir luzman
"Lo pada ribut ngasih tempat duduk buat sheril,dan ujung-ujung nya kalian ga kasih tempat duduk gituu,lo berdua sama sama banci tai" kata adiba kesal
"Sini duduk shil,kesian gue sama lo habis ngemis kan malam tadi" ucap luzman sambil menyuruh sheril duduk dikursinya
"Ngasih sih ngasih man tapi ga usah nyindir kesian sheril asw lo" cetus ghazali
"Satu kata aja keluar dari mulut kalian gue ga segan-segan jewer kuping kalian" adiba mulai menunjukkan jari telunjuk nya ke arah luzman dan ghazali.
***
Dean sudah mengakhiri kegiatan bucinnya bersama masya,dean mengantarkan masya sampai pintu kelas lalu hendak kembali kekursi nya semula.
"Ehm,siapa yang nyuruh lo duduk dikursi kejayaan dean prazaya" angkuh dean
"Siapa yang nyuruh ngebucin di kursi gue sama sheril" cetus adiba
"Gue ga nanya sama lo,gue nanya sama ni sapa tadi yang li sebut man" tanya dean ke luzman.
" e anu apa ya oooo pengemis " ucap bangga luzman.
"Hem ya itu p e n g e m i s,silahkan kembali ke kursi anda" kata dean.
"Ok maaf,luzman aku minta tolong sama kamu ya,bersihiin kursi kejayaan nya dean prazaya ini makasih" jawab sheril datar.
"Mampus lo man" sindir ghazali.
"Siap princess luzman yang hobi nya ngemis" ucap luzman bangga.

****
Kringggg...kringgg
Lonceng pulang sudah berbunyi saat nya para siswa keluar dari kelas nya masing-masing.
"Sheril,pulang sama siapa" tanya adiba
"Mama" jawab sheril.
"Gue boleh ga kerumah lo numpang untuk malam ini besok kan sabtu,biasanya sabtu gue gabut dirumah" mohon adiba ke sheril.
"Ga" balas sheril.
"Kok gitu ga mau tau adiba mau ikut ya ya yaaaaa sheril cantik muka datar" melas adiba
"Aku sibuk dib,biasanya sabtu aku pergi"
"Aku ikut"
"Gaaa"
"Ga mau nolak kan yaudah ayo kita pulang"
"Nyebelin"

Jam menunjukkan pukul 7 malam adiba dan sheril beserta neril sedang makan malam bersama didapur,walaupun adiba orang kaya tapi dia tidak malu berteman dengan sheril yang bisa di katakan orang yang kurang mampu, mereka berbincang bincang bersama setelah nasi yang dihadapan mereka sudah habis.
"Adiba temen kelasnya sheril ya" tanya neril
"Iya tante,teman satu kursi  juga" balas adiba dengan senyum nya.
"Oh berarti kalian akrab banget dong" neril mulai kepo.
"Akraaaa" belum selesai adiba menyebutkan kata,sheril langsung memotongnya.
"Gaa" cetus sheril.
Lalu sheril meninggalkan adiba dan neril ke kamar nya.

Pliss tolong stay sama cerita macera ya teman-teman reader ku😭jangan sampe kalian ngelewatin setiap part nya oke.
Happy reading❤

MaceraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang