Kini tinggal neril dan adiba diruang makan yang minimalis itu,lalu neril membuka percakapan antara keduanya.
"Apakah kamu anak orang kaya" senyum neril mengambang.
"Iya tante bisa dibilang seperti itu" canggung adiba.
"Orang tua kamu kerja apa naak"
"Papi aku ceo diperusahaan ternama dijakarta"
"Emm,kok kamu mau berteman sama sheril yang galak itu apalagi dia anak orang miskin yang jauh berbeda dengan kamu" kata neril dengan wajah sedihnya.
"Gak kok tante sheril orang nya asik ya walaupun sedikit jutek hehehe,kalo soal kekayaan aku gak mikirin tante yang penting aku nyaman aja sama orang udah hehe".
"Emm bagus lah,tante percaya sama kamu kok kamu pasti bisa jadi temen sheril yang baik dan jangan buat dia kecewa ya adiba,tante sudah tidak ingin melihat sheril terburuk lagi,yaudah kamu susul gih sheril dikamar besok pagi kalian akan berangkat kan?"
"Be be berangkat kemana tante?" Tanya adiba ragu.
"Lah kirain kamu tau,biasanya sheril kalo hari sabtu dia pergi ke puncak yang ada dibandung itu,dia sering ngehabisin waktunya disitu seharian"panjang lebar neril.
"Oh tapi sheril ga ada ngajak aku tante" adiba memasang wajah cemberut dan membuat neril terkekeh.
***
Jam menunjuk kan pukul 5 pagi dan sheril mulai bangun untuk menyiapkan barang barang yang ingin dia bawa saat ke puncak.sheril memang tidak ada niatan mengajak adiba,dia takut adiba tidak se hobi dengan nya dan itu akan membuat masalah besar kalo adiba kenapa napa disana."Mau ke puncak ya ril?" Sheril tersontak saat mendengar suara adiba.
"Iya"
"Gue ikut yaa"
"Jangan,ntar kerepotin gue"
"Bodoamat gue tetep ikut oke gue siap siap"
"Anak ngeyel" cetus sheril.
SHERIL POV
Aku dan adiba sedang menikmati pemandangan diatas puncak, dari perjalanan menuju kesini sungguh begitu melelahkan untuk hari ini,sebab yang membuat lelah adalah adiba dia selalu merepotkan ku jika dia tidak suka kenapa dia ikut sungguh keras kepala."Indah ya ril kalo diliat dari atas,emmm apalagi malam aaaaa gue mau bngt kesini kalo malam tapi sama pacar guee" kata adiba sambil melihatkan gigi nya.
"Kamu punya pacar?" Tanya ku.
"Pu punya nanti hehe" sekali lagi adiba hanya melihatkan gigi gigi nya lagi.
"Kesian" ucapku dengan angkuh.
"Emang lo punya pacar?" Adiba tidak mau kalah.
"Ga mau punya pacar btw" jawab ku tersenyum.
"Aaaaaa unyu unyuuuuaaaaa temen aku senyum apa ini mimpii" ucap adiba sambil mencubit pipi ku dengan keras.
"Awwwww adiba sakit,biasa nya aku juga senyum kok sama kamu" ucap ku bete.
"Tapi bedaa sama yang ini,senyum lo terlihat tenang banget,lo lagi bahagia yaa" adiba mengedipkan mata nya berulang kali.
"Aku selalu bahagia kalo sudah duduk diatas puncak ini " kata ku tersenyum sambil memandang langit yang cerah.
"Oh, kok lo suka puncak ril,kan ada wisata yang keren kaya pantai, mall, taman bermain, dan lain lain hahahaha" tawa adiba.
"Mereka semua yang berada disini udah jadi temen abadi aku, dari umur 6 tahun aku sudah ke puncak ini sama papah aku,terus saat sd aku jarang kesini dan aku mulai kesini lagi pada saat aku sekolah menengah pertama(smp) selama 3 tahun berturut turut aku selalu kesini sama teman teman ku" ucapku sambil memandang ke satu arah.
"Ohh terus teman teman lo mana ril,kok gue ga tau?"
"Ada kok dihati aku, lama kelamaan nanti juga akan hilang"
"Sumpah gue ga paham sheril,maksud lo apaan dah"
"Ga usah dibahas,kita jalan-jalan yo" ajak ku.
"Ayok"
****
Kami berjalan melewati pepohonan tinggi kebun,kebun indah dan berbagai macam bunga disana,aku mengajak adiba untuk pergi ke air terjun karena aku juga lama tidak kesitu hehehe."Wahhhhhh indah bangetttt" kata adiba alay.
"Iya indah" ucap ku seadanya.
"Bentar ril,lo liat deh yang duduk puncak yang tinggi itu yang paling atas ril,itu manusia kan".
"Iya manusia,kaya nya dia sama kaya aku deh,mencintai alam bebas gitu,tapi dia selalu berada disitu aja ga pernah jalan jalan untuk melihat pemandangan dibawah "
"Oh,kok lo tau ril"
"Em biasanya kalo aku kesini aku pasti liat dia disana, dia juga kaya nyasetiap hari sabtu kepuncak ini,udah 3 kali aku kesini hari sabtu ketemu dia terus,ya walaupun aku aja yang liat nya dari belakang"
"Wahh hebat kapan kapan samperin ril,sapa tau jodoh" adiba menggoda ku dengan cara mencolek dagu indah ku wqwqwq oke lupakan.
"Aku ga berani ke atas,kemampuan aku udah cukup disini ajaa cape soal nya"
"Oh apa sekarang aja kita samperin"
"Jangann,udah yok kita pulang ntar keburu sore lago"
"Iya iya sheril".
KAMU SEDANG MEMBACA
Macera
AdventureGue anak pertukaran pelajar dari SMA gue yang lama, sekarang gue sekolah di SMA MERAH PUTIH. Bisa dibilang sekolah ini adalah salah satu sekolah di daerah ibu kota yang dihuni oleh anak-anak keturunan KONGLOMERAT. Walaupun gue bukan anak keturunan k...