BAB 9: Cemburu?

172 20 0
                                    

Entah sebenarnya apa yang terjadi antara Rena dan Fadli. Safira merasa sangat penasaran. Apalagi sudah tiga hari ini Fadli selalu menjemput Rena untuk ke sekolah bareng. Pulang pun sama, Fadli akan mengantarkan Rena ke rumahnya. Kalau untuk waktu istirahat, baru kali ini Safira melihat kembali Rena diajak makan bareng di kantin dengan Fadli.

"Fadli sama Rena itu ada hubungan apa sih? Kayaknya deket banget?" penasaran Ayu melihat pada sepasang remaja yang sedang ngobrol asyik.

"Iya, apa mereka jadian ya?" tambah Bella.

"Ga tahu. Kalau kata Rena sih mereka cuma temenan aja!" jawab Fira sedikit ketus.

"Masa temenan kaya orang pacaran sih? Apalagi gue lihat Rena sering banget dibonceng sama Fadli?" ujar Ayu.

"Lo ga cemburu Ra?" refleks Bella melihat kondisi Safira yang hanya memainkan sedotannya.

"Hah? Cemburu? Sori ya bukan gue banget!" kilah Fira.

"Kirain lo ngerasa kehilangan sosok Fadli yang suka banget caper sama lo!" goda Bella.

Safira hanya mendelik kesal melihat Bella.

"Terus kalau lo ga cemburu kenapa lo terus ngelihatin Rena sama Fadli? Belum lagi tuh minuman lo kocok-kocok terus kapan lo minumnya?" sanggah Bella.

"Tahu ah!"

"Kayaknya bener nih ada yang lagi kehilangan," kekeh Ayu ikut menggoda Safira.

"Bisa diem ga lo berdua?" ketus Safira yang hanya diiringi tawa dari kedua sahabatnya.

'Memang gue akui kalau gue ngerasa ada yang hilang. Kenapa gue jadi kangen Fadli yang suka gangguin gue ya?' lamun Safira.

Di meja yang lain ternyata ada sosok yang juga tak senang melihat Rena dekat dengan Fadli. Siapa lagi kalau bukan Radit.

"Dit lo kenapa sih dari tadi mainin sendok lo terus? Cepetan makan nanti keburu masuk lagi!" ujar Marcella membuyarkan lamunan Radit.

"Iya, dari tadi gue lihat lo ngelamun terus. Ada apa sih, Bro!" timpal Kevin.

"Awas nanti kesambet baru tahu loh!" kekeh Hafiz.

"Ga ada apa-apa kok!" jawab Radit menghembuskan nafas kasar.

"Lo ga bisa bohong Dit! Lo lagi punya masalah apa? Cerita ke kita-kita!" tanya Marcella penasaran.

"Lo itu kaya cowok yang baru ditinggalkan sama pacarnya aja!" goda Hafiz.

"Sok tahu lo!" kilah Radit menatap tajam Hafiz.

"Tenang-tenang Dit! Kalau lo ga ngerasa jangan ngambek gitu dong! Kecuali lo ....!" ucap Hafiz masih menggoda Radit.

"Cewek mana sih yang sudah bikin seorang Radit ga bergairah seperti ini?" tanya Kevin ikut menggoda Radit.

"Kayaknya gue tahu deh Vin!" jawab Hafiz.

"Siapa?" tanya Marcella dan Kevin berbarengan.

"Tuh!" jawab Hafiz menunjuk pada seorang Rena dengan isyarat wajah dan bibirnya yang mengerucut.

Radit pun malah ikut melihat kemana arah wajah Hafiz. Tiba-tiba saja Radit merasa kesal dan memalingkan wajahnya.

"Bukannya cewek itu yang pernah lo anterin pulang ya, Dit?" kata Kevin mengingat-ingat.

"Nganter pulang? Sejak kapan seorang Radit mau nganterin pulang seorang cewek?" kesal Marcella.

"Waktu beres latihan futsal, terus sebelumnya lo juga pernah nganterin dia kan Dit?" jawab Hafiz.

Cinta Pertama Luka PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang