BAB 22: Aku Sakit

299 26 0
                                    

Selamat membaca!!!😊😊😊
____________________________

Sekolah kembali dimulai. Rena dan Safira kembali berangkat bersama. Kemarin malam Safira baru pulang dengan ayahnya sedangkan ibunya masih mengurus neneknya.

Suasana kantin masih tetap ramai ketika jam istirahat. Rena kembali berkumpul dengan Safira dan teman-temannya. Tak lama Fadli pun datang ikut duduk bersama mereka.

"Ren lo tahu gak?" Fadli memulai pembicaraan.

"Nggak Kak!"

"Gue belum beres adek Rena!"

"Harusnya kamu itu kalau ngomong cepat lanjutin. Pakai mikir dulu!" Safira terkekeh diiringi tawa Rena, Ayu dan Bella.

"Iya cintaku!" Fadli mulai menggoda. Safira hanya tersenyum malu. Tapi Fadli pun kembali teringat apa yang akan dibicarakannya pada Rena.

"Eh gini Ren. Lo tahu gak kalau Radit kemarin masuk rumah sakit?" Sontak saja keempat gadis itu terkejut dan terdiam.

"Rumah sakit? Kenapa bisa?" Safira menatap kekasihnya tak percaya.

"Hari ini dia gak sekolah karena dia sakit. Pas nanya ke Hafiz aku baru tahu kalau Radit masuk rumah sakit. Katanya sih kena gejala tipes,"

"Ya udah nanti sore pas pulang sekolah kita ke rumah sakit jengukin dia!"

"Gue sama Ayu gak ikutan ah! Kalian bertiga aja!" Ayu menganggukkan kepalanya menyetujui usul Bella.

"Lo ikut ya Ren!" Safira menatap Rena yang gelisah.

"Sepertinya aku gak bisa, soalnya...,"

"Udahlah gue tahu lo juga sebenernya mikirin Radit kan? Udah ikut aja!"

"Iya Ren! Singkirin dulu ego lo! Kita nengok sebagai teman kan?" tambah Fadli.

Rena hanya mengiyakan saja. Memang bener apa yang dikatakan Safira dan Fadli. Dia memang mengkhawatirkan Radit dan juga ingin menengoknya. Untungnya ada Safira dan Fadli yang akan menemaninya.

"Eh kita bawa apaan ya? Masa tangan kosong doang?" Safira baru ingat.

"Bawa buah-buahan aja!" saran Ayu.

"Roti atau kue!" Bella tak kalah.

"Nanti kita beli aja di jalan!" saran Fadli.

"Gimana kalau minta ibuku masakin makanan kesukaan Radit, nanti sore suruh anterin makanannya sama Mang Asep sekalian jemput kita!" Rena buka suara.

"Bener juga! Bagus ide lo! Dulu juga keluarga Radit suka dimasakin sama ibu lo! Masakan ibu lo memang the best!" Safira mengacungkan jempolnya. Safira pun langsung menghubungi Bi Rina untuk membuatkan sesuatu.

***

Sore harinya sepulang sekolah, Rena dan Safira pergi ke rumah sakit diantar oleh Mang Asep sedangkan Fadli mengendarai motornya.

Setibanya mereka di rumah sakit, Rena merasa kaget karena ruangan yang kemarin dia datangi ketika menjenguk Pak Rahman berada tak jauh dari ruang rawat Radit. Ketika melewati ruang rawat Pak Rahman, Rena hanya melewatinya dan melihat sekilas pintu masuk ruangan.

Mereka bertiga pun sampai di ruang rawat Radit yang ternyata terselang dua ruangan dari ruang rawat Pak Rahman. Terlihat Bu Desi dan kedua teman Radit, Hafiz dan Kevin sedang ngobrol di dalam.

"Assalammu'alaikum!" Rena, Safira dan Fadli menyapa bersamaan.

"Waalaikumsalam! Eh...siapa nih yang datang? Safira kan?" Desi mendekati Safira dan memegang lengan Safira.

Cinta Pertama Luka PertamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang