Selamat membaca!!!!👀👇
____________^___^__________Wajah Radit masih tak percaya dengan semua ini. Ayahnya memberikan kejutan yang benar-benar tak terduga. Apalagi melihat gadis di hadapannya yang begitu cantik dari biasanya. Berbeda sekali ketika dia melihatnya di sekolah. Dress berwarna ungu panjang yang indah sangat cocok dengan kepribadian gadis itu. Jantungnya seakan tak berhenti berjoged ria di dadanya.
"Gimana Bang? Kamu suka kan sama kejutannya?" Adi masih saja menggoda anaknya sedangkan Radit hanya menunduk malu.
"Kenapa pada diam saja sih kalian? Abang mau gantian tempat duduknya sana Raisa?" Raisa hanya terkekeh menahan tawa walau mendapat lirikan tajam dari Radit.
Gadis cantik itu pun merasakan hal yang sama dengan Radit. Ayahnya tak pernah membicarakan tentang perjodohan ini. Dia hanya mengajak dirinya ikut acara makan malam bersama keluarga temannya. Tetapi ketika melihat keluarga itu adalah keluarga Radit, tentu saja dia terkejut. Apalagi ayahnya Radit dengan senang hati menjodohkan Radit dengan dirinya. Padahal kemarin-kemarin ayahnya Radit begitu menentang hubungannya dengan Radit.
"Ayah kenapa tak bilang kalau kita mau makan malam sama keluarga Pak Adi?"
"Ternyata istri saya sudah kenal keluarga kamu Di? Kok bisa?"
"Dulu kita itu tetanggaan sama Bi Rina...eh dengan istrinya Pak Reza. Bahkan saya suka dibantuin masak sama istrinya Pak Reza. Masakannya enak sekali! Keluarga saya pada suka!"
"Ah Bu Desi bisa saja. Jangan berlebihan gitu!"
"Beneran loh sayang! Makanya saya sekarang jarang makan siang di luar karena istri saya suka membuatkan bekal buat saya. Kalau malam pun saya sudah jarang pulang larut malam, rindu masakan istri!"
"Makanya Ren nanti kamu belajar masak sama ibu kamu biar Radit semangat pulang dan makin cinta sama kamu!" Desi coba menggoda Rena yang semakin menunduk menutupi rasa malunya. Yang lain hanya tertawa mendengarnya.
"Ish mamih...!" Radit menyenggol lengan ibunya dengan sikunya.
"Iya bener. Nanti kita belajar ya nak! Kan persiapan juga buat kamu untuk jadi istri yang baik buat suaminya!"
"Denger tuh apa kata ibu kamu. Jadi gimana nih Radit, mau terima perjodohan ini?"
"Bang jawab dong? Kamu suka kan dengan Rena?"
"Bang Radit bukan suka lagi, dia cinta mati sama Kak Rena Pih! Buktinya dia sampai sakit kalau jauh dari Kak Rena!" kekeh Raisa tak kuat ingin menggoda abangnya terus.
"Kemarin katanya gak mau dijodohin, sekarang aja lihat ceweknya malah senyum-senyum gak jelas. Gimana Bang? Mau nerima perjodohan ini?"
"I...ya pih! Abang terima dengan senang hati!"
"Makanya kata papih juga kamu nyesel kalau gak ikut. Bahagia sangat nih kayanya?"
"Eh tapi tunggu jangan senang dulu. Kita tanya Rena dulu. Ren, kamu mau nerima perjodohan ini?" Dengan malu Rena mengangguk kepalanya pelan.
"Alhamdulillah. Akhirnya kita bisa jadi besan juga ternyata Di! Kapan ya kita bahas pernikahannya?"
"Tapi kalau lihat mereka berdua kayanya mereka sudah tak sabar ingin kasih kita cucu ya Za!" Radit hanya menatap Rena sambil tersenym malu mendengar ucapan ayahnya. Tetapi Rena seperti salah tingkah dibuatnya belum lagi pipinya sudah memerah seperti tomat.
"Kalau Rena sudah lulus sekolahnya saya mau saja merestuinya langsung. Tapi sepertinya kalian harus nunggu dulu. Yang sabar ya!"
"Makanya Bang cepetin beresin kuliahnya, biar nanti cepet nikah sama Rena!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama Luka Pertama
Fiksi RemajaKeterpaksaan ikut tinggal bersama ibuku di rumah majikannya, membuahkan hasil yg mengejutkan. Aku mendapatkan cinta pertamaku dan bertemu dengan ayah kandungku.