three.

2.5K 267 59
                                    




Happy reading^^

|
|
|







Setelah acara kumpul tersebut. Injun langsung pulang ke rumah. Sebenarnya acara nya belum selesai. Tapi, kepala Injun sudah pusing sekali. Akhirnya ia meminta izin kepada senior nya untuk pulang terlebih dahulu.

Ceklek...

Pintu rumah nya tidak terkunci. Siapa yang berani masuk ke rumah nya? Terakhir kali ia ingat bahwa rumah nya sudah ia kunci. Kalau kalian ingin tahu, semenjak Injun pindah ke rumah ini, ia sudah memasang pengaman rumah dengan memakai password, seperti di sebuah apartemen.

Hanya ia yang tahu password rumah nya. Tapi mengapa pintu nya jadi bisa terbuka begitu saja?

Injun mengendap endap masuk ke dalam rumah nya. Setelah ia sampai di ruang tamu, ada seorang pria yang sedang tidur sambil menatap layar tv dengan santai nya.

Saat pria itu menyadari kedatangan Injun. Ia langsung berdiri tegap dan berkata...

"Suprise!!!"

Injun memutar kedua bola mata nya. Ternyata adik tirinya yang datang kemari. Iya juga. Adik tirinya itu sangat lah pintar dalam bidang IT. Jadi wajar kalau ia bisa nge hack password rumah Injun.

"Sejak kapan kamu datang kesini, Zhong Chenle?"

"Hmmmm... sejak sepuluh menit yang lalu kak." Jawab adik tiri nya itu sambil menunjukkan senyum gemas nya.

Sebenarnya, Injun tidak suka kalau Chenle berada disini. Karena ia tahu, pasti anak ini disuruh sang ayah untuk mengawasi nya.

"Disuruh ayah?" Tanya Injun sambil berjalan melewati Chenle menuju dapur.

"Hehe kok tahu?"

Injun tidak membalas lagi. Terlalu malas hanya untuk menjawab pertanyaan Chenle. Kepala nya terlalu pusing sejak acara kumpul fakultas itu mulai.

"Kakak tidak melupakan peraturan yang diberi ayah pada kakak kan?"

Injun yang hendak minum se kaleng bir itu berhenti sejenak.

"Tidak." Lalu ia melanjutkan acara minum bir tersebut.

Peraturan bahwa ia disini hanya untuk fokus pada study nya dan fokus pada Seo Dan, tunangan nya. Tapi, tuan Huang tidak yakin pada niat Injun datang ke korea hanya sekedar untuk itu. Pasti ada niat lain. Beliau memang seperti itu. Tidak bisa mempercayai siapa pun, bahkan dengan anak kandung nya sendiri.

"Bagus lah, jadi saya bisa bermain-main disini."

"Siapa juga yang mau kamu untuk mengawasi saya setiap saat?"

"Tidur lah, kamar kamu ada di seberang kamar saya." Lanjut nya, lalu pergi meninggalkan adik tirinya yang masih berdiri sambil bersandar pada ujung tembok.

Dan, Chenle pun menunjukkan smirk jahat nya sambil menatap kepergian Injun.

"Aku tidak akan melepaskan mu begitu saja, Huang Injun." Batin nya.





***





Sesampainya ia di kamar. Injun langsung mengambil handphone nya dan berniat menelpon seseorang.

"Halo."

"Tolong beri saya alasan mengapa ayah mengirimkan Chenle kesini?"

"Hahahahaha..." tuan Huang tertawa di seberang sana.

[✔️] My star (P.S. Who Are You?) | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang