| |11. Drunk| |

716 116 33
                                    

     "Jadi—kau mau mengatakan apa?” tanya Sana pada Jungkook. Saat ini mereka tengah berdiri di sisi pagar yang menghadap langsung pada sungai Han. Sana masih asik memakan es krimnya sedang Jungkook memperhatikannya sejak tadi. Senyum kecilnya muncul saat menyadari Sana bertanya padanya tanpa menoleh padanya.

     “Kupikir kau sudah tahu kalau perkataanku sore tadi itu serius.”

     Sana menghentikan jilatannya, ingatannya kembali memutar saat Jungkook mengatakan kalau ia menyukainya. Siapapun yang mendengarnya pasti akan bersikap biasa, tapi Sana kelewat peka—dan ternyata Jungkook lebih peka karena mengetahui kalau sejak tadi ia berusaha menghindari lelaki itu walau masih menerima tawarannya untuk diantar pulang.

     “Yang mana? Aku tidak ingat.” Pada akhirnya, Sana melanjutkan akting pura-puranya, ia kembali menjilati es krimnya yang tinggal setengah. Jungkook terkekeh kecil, ia kembali melirik Sana sebelum kepalanya terjulur untuk ikut menjilat es krim yang tengah Sana pegang. Gadis itu reflek menjauhkan es krimnya sembari menjauh. “Ya! Apa yang kau lakukan?!”

     Jungkook menjilat es krim di bibirnya, lalu tersenyum polos seolah apa yang baru saja ia lakukan adalah hal biasa. “Wae? Aku sudah bilang kan, kalau aku menyukaimu.”

     “Jungkook, itu tidak lucu!”

     “Memangnya siapa yang bercanda? Aku serius!”

     Keduanya saling menatap. Jungkook bersikeras menunjukan keseriusannya sedang Sana bersikeras menganggap itu semua hanyalah kebohongan. Sana membuang pandangannya sembari menghela napas frustasi. Ada apa dengannya? Bukankah seharusnya ia senang karena ada yang menyukainya? Tapi kenapa dirinya malah bersikap seperti ini?

     “Ah, mian. Sepertinya aku sedang tidak fokus. A-aku akan pulang.”

     Jungkook menahan lengan Sana saat gadis itu akan pergi. “Kenapa? kau masih belum bisa melupakan Taehyung?”

     “Mwo?

     “Aku benar, kan?” Jungkook menatap Sana dengan tenang sementara Sana mengerutkan dahinya tidak mengerti. “Selama ini kau tidak pernah menolak ajakanku karena kau ingin melupakan Taehyung, kan? Aku harus menunggu berapa lama supaya kau bisa berpaling darinya dan menyukaiku? Tiga bulan? Lima bulan? Satu tahun? Aku tak masalah. Aku akan menunggu.”

     Sana memijat keningnya yang terasa pening sembari berusaha melepaskan celakan Jungkook pada lengannya “Jungkook, kita bahas ini lain kali. Aku sudah lelah.”

     Jungkook menggeleng. “Tidak. Mau sampai kapan kau akan terus menghindar? Taehyung sudah bahagia bersama Tzuyu, Lalu kau akan terus terpuruk seperti ini?”

     Perkataan Jungkook terasa sangat menamparnya. Sana menunduk, ia menggigit bibirnya seiring nyeri yang kembali muncul. Jungkook benar, sampai kapan ia akan seperti ini? karena pada akhirnya, hanya dirinya yang merasakan sesak ini sedangkan lelaki itu tak tahu apapun. “Lalu aku harus apa?” lirihnya pelan yang masih bisa didengar Jungkook.

     “Kau harus melupakannya.” Jungkook menyentuh kedua pipi Sana hingga kedua manik mereke bertemu. Ia mengusap pipi Sana dengan jempolnya sementara netranya tak henti memerhatikan bibir Sana yanag basah karena es krim. Perlahan namun pasti, ia mulai mendekatkan wajahnya, mempersempit jarak mereka hingga saling merasakan hembusan napas satu sama lain menerpa wajah. Jungkook memiringkan wajahnya ketika kedua belah bibir itu bertemu.

    Jungkook tersenyum saat merasakan manisnya bibir Sana. Ia mulai menggerakan bibirnya saat tak mendapati penolakan dari Sana. Sementara gadis itu terdiam. Pikirannya kosong. Ia hanya menerima lumatan Jungkook tanpa bisa membalas. Tangan Jungkook yang lain mulai memegang lehernya dan memperdalam lumatannya, membuat Sana perlahan memejamkan matanya.

Without You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang