Satu kata untuk kehidupan Taehyung setelah kepindahan Sana, yaitu hampa. Semuanya terasa sangat hampa hingga lelaki itu terkadang tidak betah berdiam lama-lama di flat. Atau jika ia sedang merindukan Sana, ia akan tidur di ranjang Sana, berharap jika bau tubuh gadis itu yang masih melekat di ranjang dapat menghangatkannya, walau nyatanya tetap tidak berhasil.
Gila, ia tak pernah menyangka jika kehilangan gadis itu bisa menjadi pukulan keras untuk dirinya.
Taehyung kembali menegak bir kelimanya. Menghembuskan napas gusar sembari melemparkan kaleng yang telah diremasnya itu masuk ke dalam tong sampah. Ia berdecak, menyugar rambutnya yang sudah memanjang itu ke belakang hingga jidatnya terekspos. Obsidiannya melirik ke arah tumpukan bir yang telah kosong, ia berdecak, sepertinya ia harus membeli bir lagi supaya bisa tenang.
Lelaki itu menyambar mantelnya, lantas menerobos udara dingin di malam hari sembari bersenandung kecil. Sepanjang perjalanan, ia mengamati bagunan-bangunan di sampingnya. Tidak begitu menarik, tapi cukup berhasil membuat pikirannya teralihkan. Setelah membeli beberapa kaleng bir dan ramen di mini market dua puluh empat jam, tungkainya kembali melangkah santai.
Namun kaki sialannya malah membawanya menuju flat baru Sana. Ia pikir, melihat-lihat sebentar tak apa, lagipula sudah lama juga ia tidak melihat gadis berambut blonde itu.
Senyumnya otomatis terukir ketika obsidiannya menangkap keberadaan gadis itu yang baru saja ke luar dari sebuah mobil. Tapi itu tak lama, karena di detik selanjutnya, seorang lelaki terlihat ke luar dari mobil yang sama. Taehyung mengamatinya dari kejauhan, sedang tangannya tanpa sadar telah meremas kresek yang dibawanya.
Sana tersenyum lebar ke arah lelaki itu, bahkan dilihat dari belakang pun, mereka terlihat sangat akrab. Taehyung berdecak, terkekeh miris sembari memalingkan wajah. Memutar badan lalu berjalan ke arah sebaliknya, menjauhi pemandangan yang entah kenapa masih ampuh membuat sudut hatinya terasa nyeri.
“Apa yang kau harapkan, Kim? Kau terlihat sangat menyedihkan,” monolognya sok tegar. Tangannya mengepal sedang bibirnya mengulum kesal, “Move on, Kim! Dia sudah bukan gadismu lagi.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Without You ✔
Fanfic[#2. Ex-Boyfriend] [#7. Minatozaki] [#9. Bangtantwice] Amazing Cover by @8OSTOWN Cr. Filter :: HEOFILTERS COMPLETED STORY Hidup bersama itu tidak mudah. Apalagi jika tidak memiliki status hubungan yang jelas. Bagi Sana, walaupun dia sudah berstatus...