| |6. Someone| |

607 110 17
                                    

     Kehidupan Sana semenjak kepindahannya berjalan lebih baik tanpa ia duga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

     Kehidupan Sana semenjak kepindahannya berjalan lebih baik tanpa ia duga. Well, ya terkadang ia masih merasa asing dan merindukan tempat tinggalnya dulu, tapi sekarang ia sudah terbiasa. Apalagi Momo memperlakukannya dengan sangat baik, Mark juga kadang datang berkunjung saat akhir pekan—dan sejauh ini, ia semakin yakin kalau lelaki itu memang menyukai Momo, tapi emang dasar Momonya saja yang tidak peka dan malah menyukai rekan dancenya, Jung Hoseok.

     Diakhir pekan seperti ini, seharusnya mereka bertiga berkumpul di rooftop flat, tapi Jungyeon menyuruhnya untuk segera datang ke flat Nayeon. Dan disinilah ia berada sekarang, di dalam flat—yang keadaannya tak jauh berbeda dengan kandang babi—menemani Nayeon yang terus menangis sesegukan sedang Jungyeon yang terus mengomelinya. Terkadang, ia merasa aneh berada di tengah-tengah kedua gadis ini, tapi ia yakin kalau mereka saling menyayangi, hanya cara mengungkapkannya saja yang unik.

     “Sudah kubilang, kalau jatuh cinta itu sewajarnya saja! Kalau sudah begini kau juga kan yang tersakiti.” Jungyeon terus mengomel, tap tangannya tak berhenti menepuk punggung Nayeon yang terus bergetar karena menangis sesegukan. Yang Sana tahu, Nayeon menangis karena undangan pernikahan yang Jin sebarkan pagi tadi lewat kantor pos.

     “Huwaaa—kupikir pagi tadi saat Jin sunbae mengajak pergi keluar itu untuk mengajakku berkencan, makanya aku sampai dandan yang cantik. Tapi malah memberi kabar sialan itu! hiks—memangnya siapa sih, Jisoo itu?”

     “Dia model iklan yang sedang naik daun,” terang Sana.

     “Tambahan, dia juga anak dari pemilik perusahaan kita. Kau kalah telak, Nay,” tambah Jungyeon yang langsung mendapat pukulan kesal dari Nayeon. “Tidak usah diperjelas, bodoh! Aku sedang sakit hati, huwaa.”

     Sana menghela napas. Ia pikir, dirinya yang menagis hampir setiap malam sebab putusnya hubungan dengan Taehyung itu adalah hal yang paling menyedihkan, tapi rupanya ada yang lebih menyedihkan dari itu. Tangannya yang terus mengelus punggung Nayeon itu mendadak berhenti saat melihat sebuah panggilan yang masuk dari nomor yang tidak dikenal.

     “Aku angkat panggilan dulu, ya.” Sana bangkit, memilih untuk pergi ke balkon lalu mengangkat panggilan. “Yeobosseo?”

     “Ah, perkenalkan saya Jungkook, pemilik dompet yang anda temukan di pinggir jalan tadi.”

Ya, Sana sempat menemukan dompet saat akan pergi ke flat Nayeon. Namun akrena ia tak menemukan pemiliknya, ia memilih untuk menitipkan dompet itu di kedai pinggir jalan dekat tempat di mana dompet itu ditemukan.

     “Ohh—nee, Jungkook-ssi. Apa ada yang hilang?”

     “Ahh tidak! Tidak! Justru saya sangat berterimakasih. Pemilik kedai tadi yang mengatakan kalau anda yang menemukannya, makanya saya langsung menghubungi anda. Emm—apa anda punya waktu? Saya berniat ingin mentraktir anda sebagai tanda terima kasih.”

Without You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang